"Selesai sudah," ucap Vio. Mereka duduk dan saling bersandar
"Tempat ini hancur," ucap Misha.
"Hahaha, ayo kita bantu perbaiki kerajaan ini."
"Merepotkan saja."
Tiba-tiba sang raja muncul.
"Rolland, itu mereka. Cepat kalahkan mereka!" teriak sang raja sambil menunjuk Vio dan Misha yang sedang duduk saling bersandar. Rolland menghampiri sang raja.
"Maaf, anda tak layak menjadi seorang raja di sini," ucap Rolland.
"Apa katamu?"
"Tangkap dia,"
Beberapa prajurit muncul dan menagkap sang raja.
"Dasar kau Rolland, kau menghianati kerajaan ini. Kau akan menyesal."
Semua penduduk kerajaan muncul dari tempat evakuasi.
"Semuanya hancur."
"Wahai rakyat kerajaan Garuga. Kami akan berusaha membangun ulang kerjaan ini. Maaf atas kerusakan besar ini." Ucap Rolland.
Mereka pun setuju untuk membantu membangun kerajaan ini lagi. Para penyihir juga besedia.
☆5 bulan kemudian☆
Kerajaan Garuga dalam 89% jadi. Sedangkan Vio dan Misha sedang duduk saling bersandar di sebuah tebing menatap kerajaan Garuga yang baru.
"Udah 5 bulan yah?" tanya Misha.
"Kayaknya sih,"
"Kemana lagi sekarang?"
"Kemana apanya?"
"Jangan bilang kau akan menetap di sini setelah ini," ucap Misha sambil menatap tajam Vio.
"Kenapa berfikir begitu? Dari dulu kita berjalan tanpa tujuan kan? Kenapa malah tanya mau kemana? Tinggal jalan aja sih. Hahaha."
"Iya juga yah."
"Kalian di sini ternyata," ucap Ryuu yang tiba-tiba muncul.
"Ada apa Ryuu?"
"Rolland ingin bicara pada kalian."
Mereka pun pergi ke kerajaan dan bertemu dengan Rolland dan para kesatria.
"Kerajaan ini lebih cepat selesai yah. Hehe," ucap Vio.
"Berkat kalian. Tapi sekarang ini bukan kerajaan. Tak ada raja, hanya ada pemerintahan yang akan dipimpin para kesatria," ucap Rolland.
"Kalian akan jadi pemimpin yang hebat," ucap Vio.
"Apa rencana kalian selanjutnya?" tanya Lylan.
"Jalan-jalan lagi. Haha," ucap Misha.
"Kami akan terus berjalan," ucap Vio.
"Kalian tak ingin menetap?" tanya Rolland.
"Kurasa kami belum terfikir untuk menetap," ucap Vio, "lagi pula kami masih harus mencari warga desa jamur.""Begitu yah," ucap Lylan.
"Lylan, bukankah ada sesuatu yang ingin kau katakan pada Vio?" ucap Rolland mengingatkan.
"Apa itu?" tanya Vio penasaran.
" Mmm, itu, apa aku dan Lizz boleh ikut kalian?" tanya Lylan."Kalian bercanda? Kenapa harus bertanya? Jika kalian mau ikut, ya ayo. Hehe, lebih banyak teman lebih bagus," ucap Vio.
"Benarkah?" Lylan terlihat sangat senang.
Esoknya, mereka sudah bersiap untuk pergi lagi. Vio, Misha, Elfa, Ryuu, Lylan dan Lizz. Akan melakukan perjalanan.
"Baiklah senior, kami berangkat," ucap Lylan.
"Tunggu." Tiba-tiba Seig muncul dan berlari ke arah mereka.
"Kak Seig?"
"Aku ikut,"
Mereka semua terdiam. Dan akhirnya mengizinkannya. Mereka pun mulai berjalan lagi meninggalkan kerajaan Garuga ini, setidaknya sampai para kesatria menamai kerajaan itu.
"Jadi kita akan ke mana?" tanya Lylan.
"Entahlah," ucap Vio, Misha, Elfa dan Ryuu bersamaan.
"Hahaha ...."Perjalanan mereka terus berlanjut tanpa tujuan pasti. Untuk menyebar kebaikan tentunya dan menambah teman baru lagi.
☆TAMAT☆
Obrolan Unfaedah
Author : Yes, tamat juga.
Cipu : Girang amat loe thor.
Author : Iya dong.
Cipu : Thank's ya buat yang udah baca. Kalo ada. Ha ha ha. Kita tamat dulu. See you next story.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penyihir
Fantasy'Penyihir adalah musuh seluruh kaum.' Setuju? Tentu tidak. Dua penyihir ini berusaha mematahkan ungkapan itu.