Perang

244 30 2
                                    

Beberapa saat sebelum Luiz sampai. Mereka masih berada di rumah Rolland.

"Kita akan melawan ratusan prajurit, bahkan lebih. Kita butuh rencana," ucap Ryuu.

"Seperti ini saja. Kerajaan ini memiliki 4 gerbang. Kita jaga setiap gerbangnya. Jauhkan pertempuran dari kerajaan. Banyak nyawa tak berdosa yang bisa terluka." Intruksi dari Rolland, "Lylan, Lizz. Kita akan melawan rekan kita sendiri, apa kalian siap?"

"Kami siap, senior."

"Kita bagi 4 kelompok. Aku dan Lizz, di gerbang Selatan. Elfa dan Ryuu, di gerbang Timur. Lylan dan Seig, di gerbang Utara. Vio dan Misha, di gerbang Utama, gerbang Barat."

Mereka menyetujuinya dan langsung berjalan keluar untuk sampai di posisi mereka. Vio dan Misha sampai di gerbang Barat dan melihat ada 3 penjaga disana.

"Siapa kalian?" tanya penjaga gerbang yang sudah bersiap menyerang.

"Kami? Violeta the Witch dan Namisha the Sorcerer," ucap Misha.

"Itu mereka berdua, ayo serang."

"HIYYAAAA,"

Penjaga itu menyerang dan serangan mereka hanya menembus Vio dan Misha. Mereka sekarang sedang dalam efek Vrampire.

"Beritahu raja kalian, kami sudah di sini," ucap Vio. Para penjaga itu lari terbirit-birit.

"Kita tunggu disini?" tanya Vio.

"Iya, begitulah rencananya. Tapi kenapa kau bisa memepercayai Rolland dengan mudah?" tanya Misha.

"Mmm, Rolland itu berbeda. Dulu dia memiliki keraguan saat mengeksekusi ayah dan ibuku. Dia juga membiarkan kita lolos saat pengejaran waktu itu."

"Kapan?"

"Waktu kau mengeluarkan Naga petir dan pohon-pohon itu. Secara tak langsung dia menahan kesatria unggulan untuk mengejar kita. Dari situ aku sadar, dia sengaja membiarkan kita lolos."

"Dan jika waktu itu kita tertangkap?"

"Itu berarti kita mengecewakan kepercayaannya pada kita. Dia percaya kita bisa lolos dari lima kesatria yang dia perintahkan untuk mengejar kita."

"Aku ngga terfikir sampai situ."

Tiba-tiba mereka melihat banyak prajurit yang muncul dengan Luiz yang berada paling depan. Vio dan Misha mulai bersiap.

"Kau siap Sha?"

"Aku selalu siap Vi."

Luiz menarik pedangnya dan pertarungan dimulai. Luiz menebaskan pedangnya namun hanya menembus Vio dan Misha. Misha langsung berlari ketengah para prajurit dan melakukan sihirnya.

"Bersiaplah untuk sambaran petir ini,' ucap Misha. Tiba-tiba, awan hitam mengumpul di satu titik dan....

》CTAAAR《

Petir yang besar langsung menyambar mereka semua.

Beralih ke posisi Elfa dan Ryuu.

"Entah kenapa aku malah berpasangan denganmu," cibir Elfa.

"Mmm, sudahlah jangan mengeluh terus. Lihat itu, lawan kita sudah datang," ucap Ryuu sambil menunjuk ke arah pasukan yang dipimpin oleh Cruz dan Lucas.

"Untuk sekarang, kita bekerja sama," ucap Elfa.

Cruz dan Lucas menyiapkan senjatanya dan begitu juga Ryuu. Mereka berlari dan saling memebaskan senjata mereka.

Beralih ke posisi Lylan dan Seig.

"Kau siap? Menghadapi teman-temanmu sendiri?" tanya Seig.

"Mmm, entahlah kak."

Sang PenyihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang