Warga Desa Jamur

593 50 2
                                    

☆Misha Side☆

Aku dan Vio baru saja lepas dari kejaran para kesatria kerajaan yang memburu kami. Kenapa kami diburu? Itu karna kami seorang penyihir dan semua orang sangat membenci kami. Tapi kami berhasil lolos dengan selamat, itu semua karena sihir-sihir hebat milik Vio.

Disaat semua penyihir lain sangat membenci manusia biasa, tapi Vio memiliki pandangan yang berbeda. Vio berfikir jika suatu hari dia bisa membuktikan bahwa penyihir bukanlah sebuah ancaman, mungkin manusia biasa akan menerima keberadaan penyihir dan semua bisa hidup berdampingan. Itu yang membuat aku kagum pada Vio.

Selain dia adalah penyihir yang hebat, dia adalah sahabat terbaikku. Sekarang Vio sedang tertidur pulas karena kehabisan tenaga saat memindahkan kami dengan kemampuan teleportasinya walau dalam keadaan kakinya yang melepuh akibat terbakar api. Tapi itu tak membuatku khawatir, luka bakar di kaki Vio perlahan namun pasti mulai sembuh. Itu salah satu kemampuan Vio.

Tapi aku sendiri terluka cukup parah dibagian dalam tubuhku. Kurasa, beberapa organ tubuhku ada yang berhenti berfungsi. Semoga bukan organ yang penting. Eh? Tapi kurasa semua organ itu penting. Akh sudahlah. Sekarang aku harus menjaga Vio. Tapi tanpa kusadari, aku terlelap.

>>>

Aku membuka mataku dan mendapati diriku sedang berada di sebuah ruangan yang agak sempit. Aku berusaha bangun, tapi tubuhku terasa sakit. Saat kusadari, tubuhku sudah penuh dengan perban. Dimana ini sebenarnya?

Aku melihat sebuah pintu dan langsung keluar dari sana. Sekarang ini yang kulihat adalah sebuah desa dengan rumah yang berbentuk jamur raksasa. Tiba-tiba aku melihat Vio yang kakinya sudah sembuh sedang membawa kayu bakar.

"Vi," panggilku.

Vio menengok dan langsung melempar senyum sambil berlari kecil kearahku.

"Syukurlah Sha, kau sudah sadar. Aku sangat khawatirmu tau."

"Kita dimana sekarang?"

"Kita sedang berada di desa Jamur. Kamu tidak melihat semua rumah disini berbentuk jamur?"

"Iya aku tau, kenapa kita bisa sampai disini?"

"Pas aku sadar waktu di hutan, aku melihatmu tertidur di sampingku. Tapi ada beberapa warga desa jamur ini yang berjongkok didekatmu."

"Heh? Mau apa mereka?"

"Katanya, organ dalammu mulai melambat dan bisa berhenti kapan saja. Pas itu aku panik, tapi katanya mereka punya obat untuk menyembuhkanmu. Akhirnya aku ikut ke sini. Jadi selama kamu tak sadarkan diri, kami mengobatimu dengan metode yang aku sendiri baru lihat."

"Metode penyembuhan?"

"Kakak akan baik-baik saja," ucap seorang gadis kecil dengan telinga runcing dengan topi berbentuk jamur yang muncul begitu saja.

Dia adalah seorang elf sudah pasti.

"Oh iya Sha kenalin, dia adalah Elfa, dia yang mengobatimu."

"Dia?" tanyaku seakan tak percaya.

"Iya, nama kakak Misha kan? Aku Elfa. Salam kenal."

Kami diperlakukan dengan baik di desa ini. Akhirnya selama beberapa hari, kami menginap di sini sampai aku sembuh total.

Kami membantu keseharian di desa jamur ini untuk meneteskan ramuan pada jamur supaya bisa pulih jika terpotong atau dimakan binatang. Kami mulai akrab dengan penduduk di sini. Tapi kenyataan kami seorang penyihir bisa membahayakan mereka juga. Akhirnya kami secepatnya pergi dari sana.

"Kalian bisa tinggal di sini jika kalian mau," ucap tetua desa jamur.

"Kami ingin, kalian adalah elf yang baik. Tapi kami adalah penyihir dan kami tak ingin membahayakan kalian." Ucap Vio.

Sang PenyihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang