》JLEB《
Lylan dan Misha terbelalak, melihat sebuah pedang menembus tubuh Vio. Darahnya bercucuran keluar.
"Uhuk." Darah keluar dari mulut Vio.
Pedang itu ditarik dan tubuh Vio terjatuh. Lylan dan Misha menangkap tubuh Vio.
"VIO," teriak Misha.
Pedang tadi melayang kembali pada pemiliknya. Ternyata dia adalah Luiz the Emperor Knight.
"KHAHAHAHA, akhirnya aku berhasil."
"Vio, bertahanlah." Air mata Misha menetes menangisi kondisi sahabatnya yang terluka parah.
'Tubuhku, mati rasa. Aku tak bisa menggerakkan sekujur tubuhku, bahkan hanya satu jari pun aku tak bisa. Rasa sakit, hanya itu yang kurasakan. Tapi aku tak bisa mengekspresikan rasa sakit ini. Inikah, rasanya mati?' Batin Vio.
Perlahan, Vio menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.
"VIOOO!!!" Misha menangis kencang melihat sahabatnya yang sekarang tak bernyawa lagi.
"Dengan darah dari penyihir terhebat, aku memanggil jiwa kegelapan. Kekuatan dahsyat yang akan kumiliki. Datanglah," ucap Luiz.
Sebuah aura hitam muncul dari langit dan bersamaan dengan itu, hujan turun dengan sangat deras. Aura hitam itu masuk ke dalam tubuh Luiz dan dalam seketika, Luiz berubah.
Di kepalanya tumbuh sebuah tanduk iblis, di punggungnya tumbuh sayap iblis dan juga ekor iblis yang runcing. Lalu, pedang yang berlumuran darah Vio, seketika berubah menjadi sebuah sabit.
"Jadi ini tujuanmu sebenarnya?" tanya Rolland yang berdiri di depan Luiz dengan tatapan tajam.
"Hahaha, iya aku mengincar darah penyihir terkuat untuk membuat kontrak dengan iblis. Dengan begitu aku bisa menyingkirkan semua penyihir dengan mudah," ucap Luiz.
"Dengan menjadi iblis?"
"Kenapa tidak? Jika itu bisa membuatku kuat, apapun akan kulakukan. Walau sebenarnya semua darah penyihir bisa kugunakan. Tapi semakin hebat penyihirnya, semakin kuat juga kekuatan yang kuterima."
Para kesatria yang tersisa, menyerang Luiz dari segala arah. Namun dengan sekali jejakan kaki, Luiz berhasil menghempaskan mereka semua dengan sangat kuat. Dengan cepat, Ryuu melesat dan sebuah pukulan melayang ke wajah Luiz. Namun dapat ditahan.
"Kau cepat, tapi tak cukup kuat," ucap Luiz.
Ryuu langsung membuat jarak dengan Luiz. Ryuu menatap tajam Luiz.
"Kau tak layak menyandang nama kesatria," ucap Ryuu.
"Khah, tak penting lagi sekarang. Aku akan membunuh kalian semua."
》JDAAR《
Tiba-tiba petir menyambar Luiz dengan sangat kuat dan terus menyambar tanpa henti. Ternyata Misha sudah kehilangan akal sehatnya. Melihat sahabatnya tewas tepat di depan matanya, membuat amarahnya meluap.
Misha melontarkan semua serangan sihir elemennya ke arah Luiz. Bola api, sambaran petir dan semua serangannya dia arahkan pada Luiz. Ryuu terbang dan menjauh, sedangkan Luiz terus bertahan dengan serangan Misha yang bertubi-tubi itu.
"Bagaimana bisa? Dia memiliki kekuatan sekuat ini?" Luiz kebingungan dengan kekuatan Misha.
"Kau akan membayar atas kematian Vio."
"Omong kosong, aku lebih kuat."
Satu serangan telak mengenai wajah Luiz dan membuatnya terpental dan jatuh tersungkur ke tanah. Di tengah amarah Misha, tiba-tiba ada yang menahan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penyihir
Fantasy'Penyihir adalah musuh seluruh kaum.' Setuju? Tentu tidak. Dua penyihir ini berusaha mematahkan ungkapan itu.