Lalisa seketika terbangun mendengar suara tirai kamarnya tersibak.
"Yah bangun kau, Sleepyhead!" teriak seorang gadis mengusik ketenangan pagi harinya.
"Ahh Nini-ya sebentar lagi, aku masih mengantuk" ucap Lisa sambil mengucek-ucek matanya, kemudian menutupi kembali tubuhnya dengan selimut, enggan untuk bangun dari tempat tidurnya.
Jennie, sahabatnya yang akrab dipanggil Nini olehnya gemas melihat tingkah Lisa lantas mengguncang-guncang tubuh Lisa.
"Yah kau tau ini jam berapa Lalisa? Sekarang sudah jam 6 kurang 5 menit. Kau mau kita terlambat eoh?"Mendengar hal itu seketika membuat Lalisa membelalakkan matanya dan melompat dari tempat tidurnya.
"Uwaaah Nini kenapa kau tidak membangunkanku dari tadi?"
"Yah aku sudah berusaha membangunkanmu dari tadi, Pabo"
"Arggh" teriak Lisa frustasi sambil tergopoh menyambar handuknya segera menuju kamar mandi.
***
Hampir saja kedua gadis ini tak dapat memasuki gerbang sekolah karena terlambat. Namun berkat kemampuan hebatnya dalam merayu serta ber-agyeo, Lalisa dapat meluluhkan hati sang penjaga sekolah dan mengizinkan mereka berdua masuk.
"Itu tadi hampir saja" ucap Jennie sambil menghembuskan napas lega dan membetulkan napasnya yang tersengal-sengal akibat berjalan setengah berlari menuju sekolah karena terlambat. Kalau bukan saja karena sahabatnya satu itu, tidak mungkin dia akan mengalami nasib seperti ini. Namun tidak seperti Jennie, Lisa masih bisa tersenyum dan menertawai tingkah lakunya sendiri.
"Yah Manoban, bisa-bisanya kau masih tertawa di saat-saat seperti ini?" tanya Jennie tak percaya dengan tingkah laku sahabatnya.
"Hei tenanglah, setidaknya kita sudah sampai di sekolah saat ini. Berterima kasih-lah pada bakat merayuku Jennie Kim" ucap Lisa menepuk-nepuk pundak sahabatnya sambil tersenyum bangga. Jennie hanya bisa menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
"Bagaimana bisa aku berterima kasih padamu sedangkan kau adalah penyebab semua ini, pabo" sungut Jennie sambil memanyunkan bibirnya karena kesal.
"Aigoo aigoo my angry baby is cute" ucap Lisa sambil mengacak-acak rambut Jennie sambil tetap terkekeh.
"Yah Lalisa kau membuat rambutku berantakan!" Lisa segera berlari melihat Jennie yang semakin kesal dibuatnya.
"Kemari kau, Lalisa!" akhirnya mereka berakhir dengan berlarian menuju kelas dengan aksi kejar-kejaran.
Beginilah cerita sepasang sahabat Jennie Kim dan Lalisa Manoban.
Jennie dan Lisa adalah sahabat sejak mereka masih kecil. Kedua gadis ini memiliki kepribadian yang berbeda. Jennie Kim adalah gadis manis yang sedikit pemalu, sedangkan Lalisa punya kepribadian yang hangat dan suka bermain-main dengan sekitarnya. Mereka telah tumbuh dan berkembang bersama sejak kecil membuat mereka saling melengkapi satu sama lain.
Jennie sudah terbiasa menginap di rumah Lisa, begitu pula sebaliknya. Orang tua mereka tak keberatan, karena jarak rumah mereka berdua hanya terpaut beberapa blok. Di sisi lain Lisa sendiri sudah dianggap seperti anak kedua oleh Keluarga Kim. Seperti hari ini, Jennie menginap di rumah Lalisa, dan mereka selalu berangkat ke sekolah bersama.
Bel istirahat telah berbunyi. Jennie dan Lisa menuju kantin untuk makan bersama. Sesampainya di kantin, Lisa menghampiri Jungkook dkk, kawan satu band-nya.
"Kookie!" sapa Lisa pada Jungkook.
"Yah Lalisa!" balas Jungkook menyapanya. Namun sebelum Lisa mengambil posisi duduk di sebelahnya, Jungkook menyentil dahi Lisa yang sontak membuat Lisa meringis kesakitan.