Jennie mengarahkan langkah kakinya menuju minimarket di dekat sekolah untuk membeli bahan persediaan untuk membuat kue. Di tengah perjalanan ia menyadari langit sore yang tadinya cerah kini mulai bertransisi menjadi gelap dengan guratan-guratan awan mendung yang terlukis di atas sana. Benar saja, tak selang beberapa lama ia berbelanja, air tumpah dari langit dan mengguyur Kota Seoul di sore hari.
Jennie menghela napas pelan. Ia kini berteduh di depan serambi minimarket sambil berharap hujan tak akan bertahan lama, tapi rupanya dugaannya salah. Langit semakin pekat dan hujan turun dengan derasnya, membuat ia tetap berdiri menunggu hujan reda sembari melihat orang-orang berlarian mencari tempat berteduh.
Jennie mengatupkan kedua matanya. Pikirannya melayang jauh memikirkan keberadaan Lisa, karena Lisa bilang kalau sepulang sekolah ia akan kembali berlatihan musik di studio sekolah. Dimanakah kiranya sahabatnya itu berada? Apakah dia sudah sampai di studio sekolah? Apa dia juga kehujanan?
Kabar Lisa? Jangan ditanya, dia sudah benar baik-baik saja. Bagaimana tidak, kondisinya membaik setelah mendapat perawatan intensif dari dokter pribadinya, yang tak lain adalah Jennie Kim sahabatnya sendiri. Dia menahan Jennie untuk menemaninya seharian, dan ia sendiri yang juga memaksakan diri untuk mengantar Jennie pulang. Bahkan hari ini ia sudah mengikuti latihan band seperti biasa, tanpa bersin-bersin dan hidung yang memerah.
Lisa berkilah bahwa ia tak butuh obat dari dokter, ia hanya butuh perhatian Jennie seorang, membuat Jennie hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Lisa.
Karena dilanda penasaran, Jennie mengirimkan sebuah pesan pada Lisa.
Jennie : Lisa, kau dimana? Kau sudah sampai di studio kah?
Selang beberapa detik, sebuah notif pesan balasan masuk ke ponselnya.
My Dorky Monkey 💛 : Tenanglah, aku sudah berada di studio, Nini. Jangan keluar rumah, di luar hujan deras
Jennie : Sudah terlanjur ;)
My Dorky Monkey 💛 : Jadi sekarang kau dimana? Kau tidak kehujanan, kan?
Jennie : Aku ada di minimarket dekat sekolah. Eomma memintaku untuk membeli persediaan bahan kue tadi dan sekarang aku terjebak hujan. Jangan khawatir, aku tidak kehujanan
Lisa tidak bisa tidak khawatir dengan Jennie ketika mendengar sahabatnya itu terjebak hujan sendirian di dekat sekolah.
My Dorky Monkey 💛 : Tunggu aku Nini, aku akan segera pergi kesana. Katakan pada Eomma kalau kau akan menunggu hujan reda bersamaku di studio
Sebelum sempat Jennie melayangkan penolakan melalui pesan balasan pada Lisa, sosok Lisa muncul di tengah-tengah guyuran hujan dengan payung hitam yang dibawa menuju ke arahnya.
"Kau tak perlu kemari Lisa-ya, aku bisa menunggu hujan reda sendiri" tanya Jennie pada Lisa yang kini berada di sampingnya.
"Tidak Jen, aku akan menemanimu. Lagipula hujan sepertinya belum kunjung reda, tak mungkin kan kalau kau akan pulang ke rumah atau menunggu sendirian disini?"
Jennie menghela napas pelan. Ia tak bisa mendebat Lisa kali ini.
"Terima kasih, Lisa" ucap Jennie pelan membuat Lisa tersenyum.
"It's all for you, Princess. You're welcome"
Lisa selalu seperti ini, memperlakukan dirinya bak seorang putri.
"Pakai ini" Lisa menyodorkan hoodie miliknya pada Jennie.
"Astaga Lisa, ini hanya hujan bias–"
"Aku tidak ingin kau kedinginan, Nini. Jadi, pakailah. Aku tidak mau dengar penolakan" Jennie tertawa kecil mendengar Lisa menirukan gaya bicaranya saat memaksa Lisa.