Me after two days Jennie's Solo released:
"I'm going solo lo lo lo lo lo~" 😂
Happy reading, guys!
***
Hari Senin telah tiba. Jennie dan Lisa masuk sekolah seperti biasa. Senyuman hangat Lisa kini kembali bersinar setelah kemarin sempat pudar. Ia tak ingin orang-orang tahu kalau ia tengah bersedih, karena ia sendiri jarang bahkan hampir tidak pernah menunjukkan sisi rapuhnya pada semua orang, tak terkecuali orang-orang terdekatnya. Ia tidak ingin membuat orang di sekitarnya khawatir, jadi ia selalu berusaha kuat di depan banyak orang.
Seperti saat ini, Lisa berusaha untuk menutupi kesedihannya dengan senyuman lebar khas miliknya, walaupun masih ada satu hal yang terlewat. Matanya masih terlihat sedikit bengkak akibat menangis kemarin malam.
Setelah berdiskusi dengan Jennie, Lisa memutuskan untuk menyimpan kabar kepergiannya dari teman-teman untuk saat ini. Ia tidak ingin membuat kehebohan di antara kawan-kawannya. Lagipula, ia juga belum memberikan keputusan final pada ayahnya. Mendengar hal tersebut, Jennie menyetujui keputusan sahabatnya.
Ketika mereka berjalan di koridor menuju kelas, V yang muncul dari kejauhan berjalan menghampiri hendak menyapa mereka berdua.
"Hai Lisa, hai Jen. Selamat pagi" sapanya.
"Hai, pagi Alien" sapa Lisa dan Jennie pada V dengan senyuman. V membalasnya dengan senyuman pula, sampai ia menyadari sesuatu pada wajah Lisa.
"Agasshi, kau kenapa? Kau habis menangis?" tanya V khawatir. V memandangi wajah Lisa dari dekat dan menatapnya lekat-lekat.
"Ah ani. Aku baik-baik saja" Lisa berusaha menampilkan senyuman terbaiknya.
"Kau yakin?"
"One hundred percent!" kekeh Lisa pelan.
V menghela napas pelan. Ia tahu, sesuatu telah terjadi pada Lisa, tapi kawannya itu lebih memilih untuk menutupinya. Sudah menjadi kebiasaan Lisa untuk menutupi masalahnya dari orang sekitar, V tahu benar sifat temannya itu. Terkadang ia ingin Lisa terbuka dengannya, tapi ia juga tidak bisa memaksa Lisa untuk bercerita padanya. Maka dari itu, ia memilih diam dan setia menunggu Lisa berbagi cerita dengannya.
"Kuharap kau benar-benar baik-baik saja, Monkey" V tersenyum dan mengusap kepala Lisa pelan. Lisa tersenyum melihat kawannya yang begitu perhatian padanya.
Dari kejauhan, muncul laki-laki tampan dengan setangkai bunga mawar di tangan berjalan di koridor. Ia menghirup harumnya aroma bunga yang ia bawa sepanjang perjalanan. Banyak gadis di sekitarnya berusaha mendapat perhatian darinya.
"Selamat pagi Jungkook Oppa"
"Selamat pagi, Oppa"
"Kookie anyeong"
"Dia membawa bunga mawar, kira-kira untuk siapa ya?"
"Pasti untukku"
Dialah Jeon Jungkook, rekan satu band Lisa. Namanya begitu populer di kalangan para gadis, sebelum Taehyung ikut menuliskan namanya dalam daftar 'Pangeran Tampan dan Populer' di sekolahnya. Mempunyai paras tampan serta pandai dalam pelajaran dan jago bermusik membuat semua siswi disini bak bertemu dengan pangeran dongeng impian mereka.
Sayangnya, salah satu cowok terpopuler di sekolah ini belum pernah menyandang status hubungan apapun. Bukan karena tidak ada yang ingin bersamanya, tapi ia sampai saat ini belum berani menyatakan perasaannya kepada seseorang yang merupakan temannya sendiri. Orang itu adalah Lalisa Manoban, gadis tomboy dengan mata bulat indah serta senyum lebar yang selalu menghiasi wajah manisnya. Dilengkapi dengan keunikan serta kebaikan hatinya, membuat Lisa terlihat sempurna di mata Jungkook.