#9

186 31 6
                                    

Keesokan paginya, Seungwoo mendatangi kamar Minju untuk segera pergi sesuai rencana mereka kemarin. Yaitu, menemui Putra Mahkota Jinyoung.

"Minjuu.. Apakah adikku yang manis ini sudah selesai berdandan?" Tanya Seungwoo

"Ahh iya, sudah kak" Jawab Minju sambil membukakan pintu kamarnya.

"Kalau begitu, ayo kita langsung pergi" ajak Seungwoo

"Hmmm... sebentar kak, aku merasa kurang enak badan" bohong Minju yang perasaannya tengah bercampur aduk untuk menemui Jinyoung

"Mengapa tiba2 begini? Sudahlah Minju, lagian Yang Mulia tidak akan menghukummu. Ia justru yang akan meminta maaf padamu." Hibur Seungwoo

"Baiklah kalau begitu" Ungkap Minju

Minju yang hanya memiliki niat setengah hati pun rela mengikuti perintah kakaknya, Seungwoo.Mereka pun akhirnya pergi ke Istana Putra Mahkota








👑🎎👑








Sesampainya di Istana Putra Mahkota. Saat mereka akan memasuki gerbang Istana, para penjaga langsung menghadang mereka berdua.

"Kau tidak diperbolehkan masuk" Ungkap Pengawal pada Minju yang bersikap dingin namun masih terlihat kegagahannya.

"Ia adalah adikku" Ungkap Seungwoo pada pengawal itu.

"Lalu, atas dasar apa kau berani membawanya ke lingkungan Istana Putra Mahkota? " Tanya ketus si pengawal

"Itu telah melanggar Privasi keluarga kerajaan!" Ungkap Pengawal itu

"Tenanglah Taeyong-ah, aku membawa adikku kemari karena Yang Mulia memintanya" Ungkap Seungwoo

"Memangnya apa urusannya hingga Yang Mulia memintanya kemari?" Tanya Pengawal yang bernama Taeyong tsb

Seungwoo yang tidak ingin memperpanjang masalah dengan Pengawal yang lebih senior namun masih seumuran dengannya pun mendekatinya dan berbisik

"Kau tahu, itu bukan urusanmu! Kau tidak boleh melanggar privasi kerajaan dengan menanyakan apa urusan Yang Mulia Jinyoung dengan adikku" Bisik Seungwoo yang ditanggapi sikap tidak peduli dari Taeyong

"Cepat Masuklah!!!" Perintah kasar dari Taeyong

Seungwoo dan Minju langsung memasuki gerbang Istana Putra Mahkota dan meninggalkan penjagaan ketat dari para pengawal Istana.

Di halaman depan Paviliun megah, terlihat sesosok lelaki yang sangat tampan tengah melihat keindahan tanaman yang sama indah dan menyegarkan dengan wajahnya.

Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini, tapi sepertinya ia tak mengetahui bahwa para dayangnya tengah mengamati ketampanannya sedari tadi.

Lalu, tibalah dua orang kakak beradik menghampirinya. Kakaknya mencoba mengalihkan perhatian Putra Mahkota dengan memberi hormat di depannya.

"Ohhh kau sudah tiba rupanya" ungkap Jinyoung

"Iya Yang Mulia" Jawab Seungwoo

Jinyoung langsung melirik pada gadis yang datang bersama Seungwoo, entah mengapa perasaannya mulai terasa aneh. Mungkin itu dikarenakan pertemuan pertama mereka yang begitu memalukan bagi dirinya dan gadis itu. Ataukah karena pemilik wajah ini mirip dengan gadis yang dicintainya.

"Aku ingin berbicara secara pribadi dengannya" kata Jinyoung sambil sekilas melirik Minju

Seungwoo dengan sopan langsung mulai berjalan meninggalkan Jinyoung. Tetapi, lengannya ditarik oleh Minju secara tiba tiba.

"Kak, tolong jangan tinggalkan aku!" bisik Minju


"Tenanglah Minju, Putra Mahkota hanya ingin berbicara berdua denganmu saja"


"Tapi, bagaimana jika-"


"Ssst.. Tenanglah aku akan mengawasimu!" Bujuk Seungwoo


Minju langsung menurut perintah Seungwoo dan segera menghampiri Jinyoung.


"Apakah begitu menakutkannya diriku, sampai kau terlihat cemas begitu?" Kata Jinyoung


Mendengar perkataan itu, Minju langsung menunduk  memberi hormat pada Putra Mahkota Jinyoung. Namun kegugupan sangat terlihat jelas di wajah cantiknya.


"Y-yangg Mulia perkenalkan namaku Kang Minju. Aku adalah anak kedua dari Menteri Pertahanan negeri ini" Sapa Minju



"Baiklah Minju, aku tak akan berbasa basi lagi. Jadi saat-" kata2 Jinyoung terpotong karena ia teringat kejadian memalukan itu


"Aghhhh.. pokoknya aku sadar aku salah orang. Jadi, aku menyesal bertindak gegabah seperti itu. Jadi aku mohon permintaan maaf padamu." Kata Jinyoung sambil tersipu malu

"Aku sudah memaafkan anda Yang Mulia. Jadi, bolehkah aku pulang?" Tanya Minju yang sebenarnya ia akan sangat takut dihukum oleh pihak kerajaan karena telah membuat Putra Mahkota negeri ini menyesal padanya. (Tp sebenarnya itu berlebihan)

"Kenapa terburu2 begitu? Apakah kau membenciku?"

"Ahh tidak tidakk Yang Mulia. Aku hanya-"


Tiba2 jinyoung mendekati Minju, dan menundukan wajahnya tepat di depan wajah gadis cantik itu. Hal itu membuat dada Minju berdegup begitu kencang


"Hanya apa ?" Tanya Jinyoung


Kini, wajah minju sudah sangat terbakar. Rona pipinya terlihat sangat memerah.Ia sangat tak tahan Putra Mahkota mendekatinya sedekattt ituu.

Jinyoung langsung mengeluarkan sesuatu di dalam jubah kerajaanya. Ia langsung memakaikan benda kecil itu di rambut Minju. Yang mana benda itu adalah dwikkoji yang dibelinya saat beragumen dengan Minju waktu itu.

("Aku tahu itu sangat cocok dipakai untuknya") kata batin jinyoung


"Lepaskan lagi! "Kata Jinyoung


"Apaan?" Kaget Minju

"Dwikkojinya! Aku tidak berniat memberinya padamu!" Ketus Jinyoung

Mendengar hal itu, Minju sudah kehabisan fikir dengan diri Jinyoung. Ia yang dibuat luluh lalu dijatuhkan kembali, tak bisa menahan amarahnya kali ini.

"Yang Muliaaa, anda baru saja meminta permohonan maaf padaku. Dan sekarang anda mencoba membuatku kesall?" Jawab geram Minju

Tiba2 datang seorang kepala dayang bernama Eunseo.

"Yang Mulia, izinkan saya berbicara sebentar" Kata dayang itu

"Bisakaah kau tak menggangguku?" Perintah Jinyoung

"Tapi, Yang Mulia-" ucap dayang itu, tetapi Jinyoung menghiraukannya

"Dengarkan baik2!Aku hanya sedang mencocokannya dengan bentuk wajahmu! Aku tak bilang akan memberinya padamu. Kalau kau tak mau, aku sendiri yang akan melepasnya lagi"Jawab Jinyoung


Namun tiba tiba seorang lelaki menghalau tangan Jinyoung dari Minju.

"Jinyoung-ahh lepaskan dia" kata Pangeran Jaehyun

Throne Of Love • ON HIATUS | 배진용 & 김민주Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang