(Dinasti Wang, China)
Hamparan ladang hijau terpapampang jelas di depan mata. Warna biru muda menghiasi langit. Angin berhembus tenang menggoyangkan dedaunan. Seakan menambah kesempurnaan, seorang gadis cantik dan laki2 tampan mendatangi tempat itu.
"Kau tahu Tzuyu, apa yang aku khawatirkan saat pergi bertugas militer? " kata laki2 itu
Pertanyaan itu dijawab hanya dengan sebuah gelengan kepala saja dari Tzuyu.
"Burung burung itu" kata laki2 tadi sambil menunjuk kearah pohon yang dihinggapi burung
"Apa maksudnya?" Heran Tzuyu
"Lihat pohon yang mereka hinggapi itu. Apapun musimnya, Saat rumput2 ini masih menghijau ataupun mengering. Burung2 itu selalu hinggap disana."
"Mereka telah menganggap itu rumah" lanjutnya
Mendengar hal itu masih saja membuat Tzuyu bingung, sebenarnya apa inti dari pembicaraannya tadi.
Melihat wajah Tzuyu yang masih diam akan penjelasannya, sang pria itu melanjutkan maksud dari hal yg diucapkannya tadi.
"Intinya adalah apapun musim yang mereka lalui, baik dalam cuaca cerah maupun sedang buruk sekalipun. Mereka nyaman berada disana"
"Itu adalah perumpamaan Tzuyu. Aku adalah burung2nya dan pohon yang mereka hinggapi itu adalah kau"
Lalu, sang pria itu memegang tangan Tzuyu. Sontak hal itu membuat dirinya kaget.
"Aku nyaman berada disisimu. Apapun yang terjadi. Aku berjanji akan melalui hal2 yang menyenangkan maupun menyedihkan bersamamu."
Lalu, pria itu berlutut di hadapan Tzuyu dan masih memegang kedua tangannya dengan erat.
"Menikahlah denganku, Putri Tzuyu" katanya yang mebuat Tzuyu melepaskan pegangannya tadi.
"Xiaojun, a-aku tidak bisa"
"Mengapa begitu Tzuyu? Kita sudah lama menjalin hubungan ini. Bukankah lebih baik jika kita menikah saja?" Heran laki2 yang bernama Xiaojun itu
"Akuu tak bisa Xiaojun. Maafkan aku" tolak Tzuyu
"Tzuyu.. tolonglah aku sudah menyelesaikan tugas militerku, dan sebelumnya aku telah berjanji akan menemuimu sepulang itu dan menjadikanmu istriku" Katanya
"Tidak semudah itu Xiaojun. Ayahku akan memberikan perintah2 lain padamu untuk bertugas militer"
"I..itu supaya kau jauh dariku" lanjut Tzuyu
Mendengar hal itu, Xiaojun yang selalu diberi mandat oleh Rajanya selalu berpikir bahwa ia adalah orang yang istimewa dan selalu dipercaya pemimpinnya. Namun, bukan seperti itu kenyataannya. Ia diemban tugas pergi ke penjuru china hanya untuk dipisahkan dari putri Raja yang sangat ia sayangi.
"Aku bisa mempertahankan cinta ini, Tzuyu" ungkapnya
"Tidakk.. Aku tidak ingin kau memperjuangkannya lagi. Aku yang akan menghindar darimu. Aku akan meninggalkanmu. Untuk itu aku menolak lamaranmu" Jawab tegas Tzuyu
Jelas sudah pisau yang amat tajam menancap di dadanya. Pedih dan kejam yang dirasakannya. Namun, bila ia harus memilih ia akan biarkan tajamnya pisau itu menancap di dadanya. Bila ia melepaskannya, akan semakin sakit bahkan meninggalkan luka yang tersisa.
"Kau juga mencintaiku Tzuyu. Apakah kau tak terpikirkan bila kau melepaskanku begitu saja akan ada luka yang membekas di hatimu?" Tanya Xiaojun
"Tidak Xiaojun, aku tak pernah mencintaimu lebih dari apapun" Jawab Tzuyu
Bodoh pikir Tzuyu. Apa yang memasuki pikirannya? Jelas ia berbohong berkata seperti itu. Dusta sekali jika ia tak akan terluka oleh perasaanya pada Xiaojun saat ini.
Belum cukup jernih pikirannya, Tzuyu makin benci dirinya sendiri saat ia berkata
"Aku sesungguhnya bukan gadis yang baik untukmu. Aku memiliki tambatan hati lain di belakangmu. Dan kau tahu, aku akan pergi meninggalkanmu demi laki2 itu. Tolong jangan mengharapkanku lagi"Di sisi lain, pria paruh baya yang terlihat sangat tegas melihat dengan tatapan senang saat Tzuyu meninggalkan Xiaojun yang sangat terpukul.
"Bagus Putriku, tinggalkanlah dia" kata Raja Wang
KAMU SEDANG MEMBACA
Throne Of Love • ON HIATUS | 배진용 & 김민주
Fanfic✨Hanya cinta sejati yang dapat mengisi hati Hwang Jinyoung. Akankah seseorang yang memiliki cinta sepenuh hati dapat merebut Tahta tersebut✨ 👑👑👑👑👑👑👑🎎👑👑👑👑👑👑👑