2 - Heave in sight

3.1K 221 3
                                    

Lisa POV.

        Bagiku ada dua hal yang tak bisa dihindari yaitu 'waktu dan perjalanan hidup.' Rutinitas membuat lelah berkepanjangan. Perasaan jenuh semakin menumpuk setiap harinya. Rasanya kosong, dalam ruang lingkup setengah gelap. Setelah kemarin menghabiskan seharian kegiatan di kantor. Badan rasanya sakit semua seperti mendapat pukulan bertubi-tubi. Tidak cukup dengan hanya dua hari untuk duduk diam atau beristirahat. Nyatanya aku masih harus mengurus kegiatan di rumah.

        Ada satu asisten rumah tangga yang aku pekerjaan. Namanya mbok Imah. Seperti inilah pola pikir yang tidak bisa ku hilangkan begitu saja. Tetapi aku lebih menyukai mengerjakan segala sesuatu sendiri. Ya...dalam kategori 'semampu yang ku bisa.' Pertama untuk menghindari banyaknya penyakit kronis yang menyerang di usia muda karena faktor 'kemalasan.' Lalu yang kedua agar hidupku terpola dengan baik.

       "Akhirnya selesai." Aku bergerak terbang menyentuh sofa membiarkan rasa empuknya menjalar ke seluruh tubuh.

        Ponsel di era milenial sudah menjadi teman hidup. Bagiku pun begitu. Sekarang baru bisa leluasa menggunakan benda berpijar tersebut. Segera bangkit dengan sigap, bergerak memutar mengingat dimana benda itu aku letakkan.

        Ternyata tidak jauh dari posisiku tadi. Hanya saja tertutup oleh bantal hias sofa.

         Mengecek satu persatu aplikasi yang aku gunakan.

         Kedua alisku bertautan memperhatikan sebuah pesan masuk, 'nomor tanpa nama.' Aku mendengus sebal. "Masih ada aja yang model begini." Tetapi–––

         "YA TUHAN, apa-apaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


         "YA TUHAN, apa-apaan."

           Jujur aku tersentak, ritme irama jantung menjadi berantakan. Setelah mengetahui siapa gang mengirim pesan itu. Seseorang yang aku hindari bertahun-tahun lamanya. Seseorang yang tidak ingin ku temui, karena aku tidak suka kembali menapaki langkah di masa lalu.







                                                                         _________________

Main Cast
_________________

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeka Pratama Putra

Kill My Pain || Blackbangtan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang