Saat Dilihat dari langit-langit dan udara, hampir mendekati sore hari. Di sekitar sana ada dua anak perempuan asik memainkan permainan tradisional dengan batu, kapur tulis, tidak ketinggalan sandal yang mereka gunakan.
Jeka tidak bisa tidur, karena merasa bersalah. Tentu saja ia menjadi orang jahat kemarin. Jeka datang tidak menggunakan motornya. Bisa-bisa jika Rosa mendengar suara berisik dari knalpot motornya, akan menerima pengusiran dari wanita itu.
Sebagai tanda permintaan maaf. Ia repot-repot membawa tanaman hias (Trachyandra) bonus menempelkan amplop-amplop kecil berwarna senada dengan tanaman berisikan lembaran uang lima puluh ribu pada setiap amplop.
Tetapi karena bentuknya yang tidak biasa sedikit menciutkan nyalinya ketika mendapat tatapan aneh dari para ibu-ibu yang melintas di sekitarnya.
(Ini tanamannya. Ditambah ada amplop-amplop warna ijo yang ditempel Jeka. Bayangin aja gimana ramenya sampe mau roboh)
"Dek, husst, helooo, sinii," panggilnya pada salah satu dari dua anak itu. Berharap siasat ini berhasil. Ternyata keduanya menoleh, berlarian menghampiri Jeka setelah pria itu melambaikan tangan."Iya kak. Kenapa ?."
"Minta tolong ke kalian, tanaman ini kasih ke bu dokter. Itu yang kliniknya warna pink. Nah disana, ada air mancurnya." Tunjuk Jeka agar lebih jelas letaknya. Keduanya mengangguk bersama, mengatakan jika pernah berkunjung kesana satu kali melihat Rosa merawat dan mengobati hewan-hewan yang menjadi pasiennya.
"Kakak kasih masing-masing satu ya..." Jeka menyerahkan dua lembar uang seratus ribu pada mereka.
"Yeeeey...makasih kak," keduanya pergi dengan gembira. Setengah berlari menuju klinik Rosa. Sesampainya di depan pintu, ada lonceng-lonceng kecil yang talinya di gantung di atas langit-langit klinik. semisal pintu dibuka atau ditutup akan mengeluarkan bunyi.
Rosalie menoleh, setelah melepaskan sarung tangan medis, mulutnya mengaga terkejut melihat kedatangan dua gadis kecil. Ia pikir ada hewan yang sakit, ternyata bukan. Tetapi membawa satu tanaman hias beserta potnya.
"Bu dokter cantik, ini buat bu dokter, kami disuruh kasihkan ke bu dokter."
"Wah, apa itu kok bentuknya aneh,"Rose mendekat takut jika tanaman tidak jelas itu bergerak sendiri. "Kalian tanam sendiri atau gimana? itu kok pake amplop." Tanyanya lagi penasaran. Mengangkat pot tanaman ke depan wajahnya, sambil memperhatikan setiap detail bentuk tanamannya yang bisa begini.
"Kakak ganteng yang kasih bu," kemudian kedua anak ini pamit pergi. Ingin membelanjakan uang pemberian Jeka.
"Kakak ganteng ?" ulang Rosa pergi ke depan pintu yang ditutup oleh dua gadis kecil tadi lalu membukanya kembali, dahinya terbentur dagu Jungkook, yang berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill My Pain || Blackbangtan [END]
Fanfiction[ C O M P L E T E D] "Pain is real. But so is Hope." Hubungan Lisa dan Tony harus terganggu karena mantan kekasihnya di masa lalu (Jeka), yang sudah memiliki calon pendamping hidup: Rosalie (kriteria wanita yang disetujui oleh kedua orang tuanya)...