Diulang aja bacanya dari part Chariot-Bullets, kalau masih ada yang kurang paham. Sori baru update, happy weekend...
❄️❄️❄️
Mengganti penerangan kamar dengan lampu tidur minim cahaya. Lisa baru bisa menikmati kenyamanan ranjangnya dan sedikit meringankan rasa lelahnya, mengambil kembali dan memandangi lurus layar ponselnya yang sebelumnya, sudah ia letakkan di sisi kosong tempat tidur. Sekarang jarum jam menunjukkan pukul 1 malam. Belum ada tanda-tanda Tony akan membalas pesan singkatnya.
"Udah tidur kayaknya, nomornya gak aktif tadi pas di telepon, padahal kangen...mau ngobrol." Memasukkan kedua kakinya ke dalam selimut, menepuk-nepuk selimut itu agar menempel dengan pakaian tidurnya, sudah tidak sanggup jika terus membuka mata bertahan dari rasa kantuk.
❄️❄️❄️
Tidak berbeda dengan Lisa, Jeka konsisten menghubungi Rosa, rasa khawatirnya tidak berkurang walaupun tunangannya mengatakan baik-baik saja. Setiap 5 menit sekali keluar kamar pergi ke dapur untuk mengambil minum, kembali ke kamar, kemudian tidak sampai lima menit keluar lagi, merebahkan diri di sofa depan TV, sambil menyalakan siaran tv, menekan remote hampir tidak ada acara tengah malam yang menarik baginya. Isi pikirannya tidak sejalan dengan tubuh, masih mengkhawatirkan Rosa, "Ya Tuhaaaan, gak ada habisnya, sekalinya gue pengen serius. Dianya yang gak serius..." Ia mengusap kepala bagian belakang hingga bagian depan kepala, berkali-kali menghembuskan nafas gusar. Tiga detik kemudian, berhenti dari aktifitas seperti cacing kepanasan, mengangkat sedikit kepalanya, berlari ke kamar mengambil ponsel.
"Ada apa pak," Suara seseorang di ujung sambungan.
"Kirim 10 orang ke rumah istri saya, nomornya gak bisa saya hubungi. Jagain yang bener...jangan sampe saya dapat kabar dia lecet, luka, dll."
"Waduh, ini gak sampe 10 pak, yang stay cuman 4."
"BESOK HARUS 10. Gimanapun caranya kamu urus itu. Uang sudah saya transfer. Kerjain sekarang."
"Oke-oke bos, sekarang kita otw kesana."
Setelah mematikan sambungan dari ponselnya, ia meletakkan ujung benda persegi panjang dingin di depan dahinya. Harusnya sejak tadi ia lakukan setelah Jimin mengatakan jika Rosa dalam keadaan bahaya. Ini yang Jeka sesalkan...sekarang baru terganggu dengan aroma keringat bercampur aroma parfum di tubuhnya dan pakaiannya, Jeka baru menyadari jika belum mandi sejak pulang ke apartemennya.
❄️❄️❄️
Penampilannya sederhana dan tidak terkesan glamor, mengenakan tas ransel hitam berbahan kulit kerbau, dan pakaian seperti remaja wanita pada umumnya, hampir tidak menunjukkan usianya yang sudah dewasa dan matang. Bibirnya bergerak karena sedang mengunyah permen susu kesukaannya, sambil menekan bel rumah dengan desain minimalis. Tidak ada tanda-tanda matahari bersinar, mungkin terlambat. Jeo mendongak ke atas, awan putih bertumpuk-tumpuk seperti kapas sangat mendominasi pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill My Pain || Blackbangtan [END]
Fanfiction[ C O M P L E T E D] "Pain is real. But so is Hope." Hubungan Lisa dan Tony harus terganggu karena mantan kekasihnya di masa lalu (Jeka), yang sudah memiliki calon pendamping hidup: Rosalie (kriteria wanita yang disetujui oleh kedua orang tuanya)...