Mr. And Mrs. Completely

5.1K 567 25
                                    

Jason terduduk lemas dalam kantornya.

Seluruh asetnya dibekukan sampai jangka waktu yang tidak ditentukan. Seluruhnya. Perusahaannya dianggap terlibat dalam pendanaan terorisme internasional. Usaha persekongkolan empat dewan direksi yang meskipun telah tertangkap, ternyata masih sangat berhasil mematahkan Jason.

"Jace, jangan lupa pesangon untuk para karyawan sementara perusahaan tidak beroperasi."

"Iya. Rhe. Secepatnya Pollux dan Cassie kusuruh urus itu."

"Bagaimana dengan mereka berdua?"

"Mereka masih terus bekerja sampai urusan administrasi beres."

"Oh. Oke."

"Rhe, tolong simpan di ruang rahasia semua benda-benda seni bernilai mahal di rumah. Aku tidak ingin peninggalan keluarga rusak atau bahkan hilang selama kita meninggalkan rumah."

"Rumah juga disita? Bukankah ini termasuk aset pribadi?"

"Aku tidak tahu lagi Rhe. Memang belum, tapi kemungkinan besar akan segera terjadi. Aku tidak punya apa-apa lagi."

"Kamu masih punya aku."

Jason tersenyum. "Aku tahu. Beruntung mereka tidak menahan aku karena banyak bukti mengarah ke empat manusia serakah itu."

"Kita bisa pindah ke rumahku. Kalau kamu dan Mama mau..."

"Aku mau Rhe. Sementara ini aku ingin menghilang."

Bunyi ketukan di pintu menghentikan percakapan Jason.

"Oh, Pak Thanatos. Silakan duduk. Selama aku masih bisa mempersilakan Anda...."

"Maaf, aku tidak bisa mencegah kekacauan ini."

"Bukan salah Anda. Mereka sudah merancang dengan cerdik semua ini."

"Untuk sementara aku hanya bisa  membantumu mengawasi semuanya sampai keadaan kembali normal. Ehm, jika memang situasi kembali normal..."

Jason mengangguk menyetujui, meskipun agak kecewa mendengar kalimat terakhir sahabat ayahnya ini, yang pasti mengandung hal khusus.

"Tapi selama penyelidikan berlangsung, maaf sekali lagi, aku tidak bisa membantumu walau sedikit. Kami tidak boleh mendekatimu. Ini mungkin pertemuan terakhir kita. Sambil mengawasi, aku akan fokus ke perusahaanku sendiri yang sudah lama dijalankan anak-anakku."

"Bisa dimengerti, Pak Thanatos."

"Semua rekeningmu akan diblokir."

"Saya paham itu."

"Sebenarnya aku bisa menolongmu."

Jason menatap laki laki setengah baya  itu.

"Melalui Helen...."

Raut muka Jason langsung berubah. "Hmm, maaf. Tapi tidak usah, terima kasih."

"Kamu kan laki-laki bebas."

Jason mulai kesal tapi tetap berusaha tenang. "Sementara saya ingin menghilang dari sorotan publik. Tolong jangan ganggu saya dulu."

==================

Hampir tengah malam Jason baru pulang. Hari terakhirnya di kantor entah sampai kapan.

"Rhe?" Ia mencari-cari gadis itu di perpustakaan, dalam ruang rahasia.

"Jace! Di dalam sini!"

Wajah Rhea penuh keringat dan coreng moreng terkena debu barang-barang berharga yang diam-diam diamankannya sendirian.

The Prince And The Karate GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang