Keluarga tuan rumah menerima dengan baik tamu-tamu yang langsung mengundang bisik bisik dan pandangan meremehkan dari undangan-undangan lain, yang jelas dari kalangan atas, yang sudah hadir.
Rhea dan Jason sudah meminta dua meja khusus untuk mereka. Bahkan Mama Jason mendatangi mereka untuk menyapa tetangga-tetangga yang sering membantunya selama ia hidup di kampung.
Tante Gaia tersenyum melihat adiknya yang ketus menjadi ramah, dan dengan si kecil Athena yang juga mengumbar senyum sambil mendorong kursi roda sang nyonya tua ke sana sini.
Suasana semakin meriah ketika dengan level percaya diri sekelas artis papan penggilesan, Aga menawarkan diri untuk jadi wakil rombongan menyumbangkan sebuah lagu.
Ia berbisik pada band pengiring.
Intro musik I Feel Good milik James Brown langsung menghentak.
Diana dengan malu-malu menarik Ares untuk turun berjoget menikmati lagu. Awalnya Ares ragu, tapi hentakan James Brown dalam wujud Bang Aga membuatnya mulai luntur dari kekakuan.
Suara Bang Aga berhasil memancing para tamu yang tadi meremehkan untuk ikut turun bergoyang. Sekarang mereka semua bercampur dalam musik tanpa memandang lagi status sosial. Walaupun saat lagu selesai semua akan kembali menempati posisinya masing-masing, saling memberi jarak.
So good. So good. I got you....
Hanya Hephestus yang kurang bersemangat. Ia sibuk dengan ponselnya. Tak lama kemudian ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Ia menemukan satu titik yang membuatnya kaget. Ia bergegas keluar gedung tanpa permisi.
==================
Jason menunggu di depan pintu toilet dengan gusar. "Bagaimana, Rhe?"
Rhea menunjukkan test pack dengan dua garis merah terang.
"Itu artinya positif, kan?" Jason semakin tak sabar.
Rhea mengangguk sambil tersenyum lebar.
Jason langsung menghambur memeluk erat istrinya dan menciumi perut Rhea yang masih rata. "Mmuuahh. Papa sayang baby and tentu saja... mamanya...."
"Ish, bau ah. Makanya bangun pagi itu langsung gosok gigi. Ini malah gosok-gosok pipi...."
"Kamu tambah manis...."
"Berhenti gombalnya dulu. Aku mau mandi."
"Ikut, Rhe...."
Tung! Rhea memukulkan test pack plastik itu ke kening Jason.
"Aduh! Jangan sadis dong, Sweetie...."
Rhea memang tidak meminta yang hal-hal aneh di trimester pertama kehamilannya. Tapi kelakuannya terhadap Jason berubah jadi agak sadis. Ia tak segan mencubit, menjitak bahkan menggigit bila merasa kesal.
Jason hanya bisa pasrah dengan biru dan lebam kecil di beberapa bagian tubuhnya.
"Kena siksa apa lagi hari ini," sindir sang Mama ketika Rhea sedang pergi mengantar Athena sekolah.
"Kali ini tidak menyakitkan, Ma," Jason menyeringai sambil mengusap kupingnya.
Mama Jason mengerucutkan bibir. Huh, dasar laki-laki, katanya dalam hati. Gak sakit karena ada penghilang rasa sakitnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince And The Karate Girl
Action(COMPLETED) Rhea si gadis karate yang sedang kesulitan keuangan untuk menghidupi tujuh adik angkatnya, ditawari Jason, senior di kampus yang juga seorang presiden direktur perusahaan keluarga, untuk jadi istri sementara baginya dengan imbalan sepulu...