Author Pov
Terasa begitu cepat,sudah tiga hari icha hanya bersama ilham sewaktu disekolah.
Tidak hanya disekolah,selama tiga hari itu pun icha hanya ke kantin bersama Ilham,kemana-mana dengan Ilham,sampai pulang sekolah pun ia hanya mau diantar oleh ilham,padahal ia bisa pulang dengan Zetta.
Sikap Icha membuat Hilda,Keisya,Tama,Rian,dan Zetta menjadi curiga akan kedekatan Icha dan Ilham.
Tapi mereka mencoba untuk diam dan tidak terlalu menghiraukan hubungan Icha dan ilham.
Hari ini adalah hari Senin. Para siswa-siswi SMA Tirtayaksa baru saja selesai mengikuti kegiatan Upacara.
"Cha ayo masuk kelas." Ajak Hilda pada Icha.
"Ini udah panas banget loh cha." Ucap Keisya membujuk.
"Kalian duluan aja,gue masih mau nunggu kak ilham." Jawab icha.
"Gue seneng deh liat lo deket sama kak ilham." Ucap Hilda sambil tersenyum.
"Kalian udah pacaran ya?." Tanya Keisya.
"Apaan sih kalian,ngawur aja." Jawab icha.
"Pokoknya kita dukung lo sama kak ilham." Ucap Keisya mendukung.
"Yaudah kita balik ke kelas duluan ya." Pamit Hilda.
Icha hanya mengangguk sambil tersenyum menanggapi kedua sahabatnya itu,Hilda dan Keisya sangat antusias dengan hubungan Icha dan Ilham.
Saat ini icha tengah duduk dibawah pohon,di pinggir halaman sekolah. Ia sedang menunggu ilham.
"Kak ilham mana ya." Ucap icha sambil celingak-celinguk mencari keberadaan ilham.
Tak menemukan keberadaan ilham,icha memutuskan untuk menghampiri ilham ke kelasnya. Icha berfikir mungkin ilham sudah balik duluan ke kelas setelah upacara tadi.
*****
Sampai didepan kelas ilham,icha celingak-celinguk mencari ilham sambik mengetuk pintu kelas.
Tok tok tok
Dari dalam kelas,Rian dan Tama melihat icha yang sedang celingak-celinguk.
"Icha nyari siapa tuh?." Tanya Rian pada Tama.
"Palingan juga nyari Zetta." Jawab Tama mengira-ngira.
"Samperin yuk." Ajak Rian pada Tama.
"Yok dah." Jawab Tama lalu berdiri dari duduknya,diikuti dengan Rian. Mereka menghampiri icha yang ada didepan kelas mereka.
"Lo nyari siapa cha? Zetta? Zetta lagi sama manda tadi." Tanya Rian.
"Bukan,gue nyari kak Ilham." Jawab icha.
"Perasaan belakangan ini lo sama Ilham mulu deh. Lo ngintilin Ilham ya?." Ucap Tama dengan nada curiga yang dibuat-buat.
"Apaan sih kak,emang kenapa? Lo iri?!." Balas icha.
"Lo suka sama Ilham?." Tanya Rian.
"Engga kok." Jawab icha.
"Alah gausah muna,yang polos muka doang lo mah." Ucap Tama memulai peperangan pada icha.
"Muka cantik gini dibilang polos,liat nih gue punya dua mata,satu mulut,dua kuping. Udah kelas sebelas kok masih goblok." Jawab icha sambil menunjuk bagian tubuh yang ia sebutkan tadi. Membuat Tama melotot,apalagi di kalimat akhir yang icha ucapkan.
"Lo berani ya ngatain gue?." Ucap Tama sambil melotot pada icha.
Sebelum icha menjawab,Rian lebih dulu menengahi mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl
Ficțiune adolescențiGadis berparas cantik,bertubuh mungil, berambut panjang ikal dan sangat polos,kelewat polos malah. Bahkan saking polosnya dia tidak tahu bagaimana rasanya mencintai dan dicintai seseorang. Dia tidak sadar bahwa selalu ada seseorang yg meperhatikan d...