Author Pov
"Gue bisa apapun yang gue mau,termasuk ada disini."
Icha berdiri dari duduknya. Sekarang ia berdiri berhadapan dengan seseorang itu.
"Mau apa lagi sih lo?." Tanya icha.
"Kebetulan tadi gue lewat dan liat lo disini sendirian,mau gue temenin?."
"Pergi lo!!." Usir icha
Tanpa aba-aba seseorang itu menarik pergelangan tangan icha.
"Ikut gue sekarang." Ucap seseorang itu sambil mencekal pergelangan tangan icha dengan kuat.
"Gue ga mau! Lepasin tangan gue." Ucap icha membentak sambil berusaha melepaskan cekalan tangannya.
Tapi nihil,kekuatan seorang gadis mungil seperti icha tak cukup untuk melawan seorang laki-laki seperti ini.
"Jangan berontak!! Ikut gue sekarang!." Ucap seseorang itu dengan meninggikan nada suaranya.
Kemudian ia menarik paksa icha untuk mengikuti kemana ia akan membawa icha.
"KAK ILHAM TOLONG GUE!!." Icha berteriak memanggil nama ilham sambil terus memberontak saat dirinya dipaksa mengikuti seseorang itu.
Icha berharap ilham segera datang menolongnya.
"LO BISA DIEM GA?!!." Bentak seseorang itu sambil memelintir tangan icha.
"AWW REVAN SAKIT!!." Icha mengaduh kesakitan. Yap laki-laki itu adalah Revan Saputra.
"Pelanin suara lo atau lo bakal tau akibatnya." Ancam revan.
"Ssshh lepasin tangan gue van." Rintih icha mulai tak tahan dengan sakitnya.
Revan melonggarkan cekalannya tapi tidak melepaskannya.
Revan membawa icha ke sebuah gudang belakang rumah Ilham. Ia bisa datang ke rumah Ilham karena orang tuanya adalah rekan bisnis orang tua Ilham.
Orang tua Revan diundang ke acara party ini dan mereka datang dengan mengajak Revan.
Revan dan Icha masuk ke gudang itu lalu revan mengunci pintunya.
"Duduk disitu." Suruh revan sambil menunjuk sofa tua yang ada digudang itu.
Icha ketakutan bahkan tangannya sampai gemetar,ia tak berani melawan karena takut Revan akan melakukan hal nekat kepadanya. Cekalan tangannya tadi saja sudah membuat pergelangan icha memerah.
Icha melangkah menuju sofa tua itu lalu duduk disana dengan kepala yang menunduk,bahunya bergetar,icha menangis dengan isakan yang terdengar jelas,air matanya terus menetes.
Revan melangkahkan kakinya mendekati icha,kemudian berlutut dihadapan icha.
"Ssstt jangan nangis,gue ga akan nyakitin lo cha." Ucap revan sambil mengusap lembut air mata yang menetes dipipi icha. Icha memalingkan wajahnya,merasa risi karena perlakuan revan.
"Lo mau apa sebenernya?! Keluarin gue dari sini." Ucap icha dengan suara bergetar.
"Tenang gue ga akan nyakitin lo kok." Ucap revan.
BRUKK!!
Pintu gudang terbuka lebar,Ilham mendobrak pintu gudang dengan keras.
Icha hendak berdiri menghampiri Ilham namun gerakan Revan lebih cepat,ia mencekal lengan icha dengan kuat.
Ilham memasuki gudang dengan langkah tenang,mencoba menghampiri Icha yang ada dibalik punggung Revan. Revan berhadapan dengan Ilham, seolah tidak membiarkan Icha untuk dibawa oleh Ilham.
![](https://img.wattpad.com/cover/157997450-288-k467540.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl
Teen FictionGadis berparas cantik,bertubuh mungil, berambut panjang ikal dan sangat polos,kelewat polos malah. Bahkan saking polosnya dia tidak tahu bagaimana rasanya mencintai dan dicintai seseorang. Dia tidak sadar bahwa selalu ada seseorang yg meperhatikan d...