"Aku tidak buutuh alasan untuk sekedar meperhatikanmu dalam diam."
Hari ini icha menemani ilham jalan,menurutinya untuk pergi ke mall.
Sedari tadi Ilham hanya mengajak Icha berkeliling mall,Ilham seperti tidak tahu ingin kemana sebenarnya. Icha yang dari tadi hanya diam dan mengamati setiap toko-toko yang mereka lewati hanya menghembuskan nafas pelan.
"Kak kita udah sepuluh kali muterin ini mall,lo sebenernya mau kemana sih? Apa ada yang lo cari?." Tanya Icha menahan kesal dari tadi.
Sudah cukup dia hanya diam dan mengikuti Ilham dari belakang."Hehehe. Gue juga bingung cha mau kemana,daripada dirumah ga ngapa-ngapain kan mending muter-muter di mall." Cengir Ilham.
"Kalo mau ngajak jalan orang tuh diplainning dulu." Jawab Icha dengan wajah kesal
"Hehehe,yaudah maaf. Nonton aja gimana?." Ajak ilham.
"Gamau udah sore,guee laper pengen makan aja." Tolak Icha dengan permintaan yang lain.
"Yaudah ayo makan." Jawab ilham menuruti icha.
Mereka akhirnya berjalan menuju salah satu cafe di mall itu.
Mereka mengambil tempat duduk didekat jendela disisi pojok cafe. Ilham melambaikan tangannya ke arah salah seorang pelayan wanita. Kode untuk ia akan memesan makanan.
Seorang pelayan wanita yang tadi dilambai ilham menghampiri mereka.
"Silahkan mas mba mau pesan apa?." Tanya pelayan itu sambil memeberikan dua buku menu kepada Ilham dan Icha.
Ilham dan Icha melihat-lihat menu yang akan mereka pilih.
"Aku pesen satu porsi nasi goreng spesial,sama satu jus alpukat ya." Ucap Icha menyebutkan pesanannya sambil menutup buku menunya.
"Kalo saya pesen satu chicken steak original,sama satu jus jeruk." Sahut Ilham menyebutkan pesanannya.
Pelayan itu kemudian mencatat pesanan mereka lalu mengambil kembali buku menunya.
"Ditunggu ya mas mba pesanannya." Ucap pelayan itu sambil tersenyum lalu melangkah pergi dari meja Icha dan Ilham.
Sambil menunggu pesanan datang,Icha mengeluarkan ponsel dari sakunya. Icha membuka salah satu aplikasi game kesukaannya dan memainkannya dengan serius.
Ilham memperhatikan Icha diam-diam. Entah sudah berapa kali ia mengamati Icha dalam diam seperti saat ini.
Merasa diperhatikan,Icha mem-pause gamenya lalu mendongak memergoki ilham yang tampak jelas memperhatikannya dari tadi.
Ilham salah tingkah karena ketahuan memperhatikan Icha,ia gelagapan sendiri.Ilham berdehem untuk menetralkan kegugupannya.
"Udah dua kali lo merhatiin gue kaya gitu kak." Ucap Icha dengan tatapan datar.
"Emang siapa yang merhatiin lo. Geer aja lo!."
Elak Ilham."Alah sok-sok gamau ngaku,udah ketahuan juga. Tadi disekolah lo terang-terangan aja tuh lagi merhatiin gue,kenapa sekarang sok-sok jual mahal?." Goda Icha kepada ilham.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl
Fiksi RemajaGadis berparas cantik,bertubuh mungil, berambut panjang ikal dan sangat polos,kelewat polos malah. Bahkan saking polosnya dia tidak tahu bagaimana rasanya mencintai dan dicintai seseorang. Dia tidak sadar bahwa selalu ada seseorang yg meperhatikan d...