20. Sadar

1.7K 65 17
                                    

Author Pov

Selasa,15 Januari 2019.
15.30 PM.

Sepulang sekolah,Icha tidak pulang bersama Zetta. Ia memilih pulang sendiri karena ingin mempir ke taman belakang komplek rumahnya.

Entah ada apa dengan Icha,moodnya hari ini sangat jelek.

Icha sampai ditaman,lalu berjalan memilih tempat duduk. Ia memilih tempat duduk yang teduh dibawah pohon.

"Hhhufffttt." Helaan nafas panjang Icha.

Icha mengeluarkan ponselnya dari tas sekolahnya. Ia membuka aplikasi Galeri disana,ia melihat foto-fotonya dengan Ilham.

"Sebenernya apa yang gue rasain sama lo kak?." Ucap Icha bertanya sendiri dengan dirinya.

"Apa iya gue suka beneran sama kak Ilham?." Lanjut Icha lagi.

Icha berpikir,dan merasakan dengan hatinya. Ia terhanyut dengan pikirannya sendiri,ia melamun disana.

Tiba-tiba ada sebuah tangan dari belakang yang menempel dibahunya. Icha kemudian menoleh,ia sempat kaget. Tapi ketika ia menoleh,matanya bertemu pada mata si empunya tangan yg menempel pada bahu Icha.

Tatapannya tenang sehingga Icha ikut tenang. Jantung Icha bergemuruh didalam sana,entah apa yang ia rasa.

"Kak Ilham." Ucap Icha.

Ya,dia Ilham,si empunya tangan itu.

Ilham lalu duduk disebelah Icha sambil menatapnya,tatapan yang menenangkan Icha,namun tidak dengan jantungnya.

"Lo kenapa? Ngapain disini sendiri? Kenapa ga langsung pulang ke rumah? Kenapa ga bareng Zetta? Lo bisa telfon gue kalo Zetta ga bisa anter lo pulang." Ucap Ilham menyerbu Icha dengan pertanyaan-pertanyaannya itu.

"Setdahh nanya satu-satu kali,gue mau jawab yang mana duluan coba?." Ucap Icha.

"Lo kenapa?." Tanya Ilham lebih tenang.

"Gapapa." Jawab Icha singkat.

"Kalo gapapa ngapain disini sendiri?,ga biasanya lo nyendiri kaya gini." Ucap Ilham.

"Ya gue lagi pengen aja." Jawab Icha.

"Lo bisa cerita sama gue,kenapa?." Tanya Ilham sekali lagi.

"Gue bingung kak." Jawab Icha.

"Bingung kenapa?." Tanya Ilham.

"Kenapa akhir-akhir ini jantung gue ga bisa normal setiap gue ketemu sama lo." Ucap Icha jujur dengan polosnya.

Ilham tersenyum mendengar perkataan Icha.

"Kok malah senyum?." Tanya Icha.

"Polos lo ga ilang-ilang cha." Jawab Ilham.

"Ihh serius kak."

"Lo suka sama gue?." Tude point Ilham.

Degg

Icha sempat sedikit kaget mendengarnya,Ilham terlalu cepat untuk menebaknya.

"G-gue gatau." Jawab Icha gugup.

"Yang bisa temuin jawaban itu adalah lo sendiri cha,cuma lo yang bisa sadar gimana perasaan lo." Ucap Ilham.

"Sampe lo tau jawaban lo sendiri,inget ini, gue juga suka sama lo,bahkan gue sayang sama lo." Lanjut Ilham sambil menatap Icha.

Icha balas menatap Ilham,matanya saling bertemu,menyampaikan rasa satu sama lainnya.

"Aduhh kak jangan ngomong gitu apa,jantung gue upnormal lagi nih,elahh." Ucap Icha polos yang mendapat tawaan dari Ilham.

"Gue ga akan rela cewe polos kaya lo sama orang lain selain gue,karena ga bakal ada yang sanggup sama lo kecuali gue." Ucap Ilham agak mengejek Icha.

"Apaansi,gue ga separah itu kaleee."

"Nyatanya?."

"Au ah bodo."

Ilham tertawa melihat ekspresi Icha sekarang,bibir dimanyunkan,alis menyatu,dan polos-polos gimana gitu.

"Yaudah ayo gue anter pulang." Tawar Ilham.

"Gausah,rumah gue juga cuma didepan. Kaya anak kecil aja sono-sini pake dianter." Tolak Icha.

"Emang lo masih kecil." Ucap Ilham mengejek Icha.

Icha menatap Ilham sinis,sedangkan Ilham tertawa,ia paling suka menggoda Icha dengan kepolosan Icha.

"Lo sama aja kaya kak Tama." Ucap Icha.

"Beda lah."

"Sama-sama ngeselin ternyata."

"Bodo amat wleee." Ucap Ilham mengejek Icha dengan menjulurkan lidahnya.

"Bodo ah kak bodo." Jengkel Icha.

Icha lalu meninggalkan Ilham yang tersenyum menatap punggungnya.





















Eaeaeaeaaaa
Gimana ceritanya?
Tambah greget ga sih?
Kalo kurang,kalian bisa coment ya.
Jangan lupa buat like,follow,dan tambahkan My innocent Gitl ke list reading kalian...

Maaf sebelumnya,updatenya emang agak lama sekarang,maklum aja ya gaisss kondisi anak mau UN begini.

Terimakasih.



Salam,

Chikacfas_
~My Innocent Girl

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang