PART 19. SOUL REBBELION

1K 78 9
                                    


PART 19. SOUL REBBELION

***

"LIBRA AWAS!"

Libra tersentak saat mendengar teriakan Leo, Libra melihat sebuah mobil berwarna hitam melaju kencang di depannya. Biarlah, Libra lebih baik menyusul ibunya.

Mobil itu terus membunyikan klakson mobil, karena jalanya sempit mobil tidak bisa mencari jalan lain. Libra berdiam diri di tengah jalan terus menangis sambil menutup matanya.

"SIAL!"

Leo berlari sekencang-kencangnya kearah Libra yang tetap berdiam diri di tengah jalan. Libra menutup matanya untuk menghadapi rasa sakit.

Mobil berwarna hitam tersebut melaju dengan kencang mendekati Libra, jarak antara mobil dengan Libra hanya lima meter.

Tiba tiba Leo menarik tangan Libra dan berlari ke pinggir jalan. Libra berhasil selamat meskipun harus terjatuh ke pinggir jalan.

"Lo bodoh apa gimana sih?!" bentak Leo pada Libra.

"IYA, LIBRA EMANG BODOH UDAH SUKA SAMA KAKAK."

"LIBRA BODOH KARENA TETAP MEMPERJUANGKAN KAKAK MESKI LIBRA TAU KAKAK CUMA MAININ LIBRA."

"DAN LEBIH BODOHNYA LAGI, LIBRA MAU DITIPU SAMA KELUARGA LIBRA SENDIRI TENTANG PERTUNANGAN KAKAK." Libra berteriak sambil menangis.

"Kenapa kakak tolong Libra, bukanya lebih baik Libra mati?" Libra mengalihkan pandanganya ke arah lain.

"Karena gue gak mau lo pergi." Jawab Leo pelan.

"Udah berapa cewek yang dengar kata itu dari mulut kakak?" sindir Libra.

"Pasti udah ratusan atau mungkin ribuan. Jangan ganggu Libra, Libra mau sendiri." Libra berjalan meninggalkan Leo yang tetap bungkam.

Libra melihat sebuah taksi dan Libra menaikinya.

"Mau ke mana mbak?" Tanya supir taksi.

"Jalan Melati pak." Libra memutuskan untuk pulang ke rumah meskipun harus bertemu dengan keluarganya. Libra tidak punya keluarga lain selain mereka. Disitu juga ada Virgo, satu satunya keluarga yang Libra sayangi selain mamanya.

Di dalam perjalanan menuju rumahnya Libra terus menangis dalam diam. Air matanya mengalir tanpa henti.

"Mbaknya ndakpapa toh, kok nangis mbak?" Libra tersentak saat sang supir taksi bertanya padanya.

"Gakpapa kok pak." Libra berusaha tersenyum.

"Ini mbak, saya punya tisu buat mbak." Supir taksi itu menyerahkan kotak tisu pada Libra.

"Makasih pak." Libra mengambilnya dan menghapus air matanya menggunakan selembar tisu.

Taksi itu berhenti tepat di depan rumah Libra. Setelah membayar dengan beberapa nominal uang Libra keluar dan masuk ke halaman rumahnya.

Rumah Libra tampak sangat sepi, Audrey dan kedua orangtuanya belum pulang. Libra membuka pintu rumah dan masuk ke dalamnya.

Libra merebahkan dirinya diri di kasur kamarnya. Virgo sedang tidur di dalam kandangnya. Tanpa sadar Libra terlelap begitu saja.

***

"LIBRAAA!" seluruh penduduk kelas X IPA 3 menutup telinganya termasuk Libra saat Lala berteriak.

"Lala berisik." Ahmad melempar sebutir kacang telur pada Lala yang mengenai dahinya.

"Ahmad apaan sih, gue kan khawatir sama Libra." Gerutu Lala.

LIBRA & LEO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang