PART 5. PROM NIGHT PARTY
Malam itu acara prom night party dilaksanakan. Lala sedang duduk di salah satu bangku yang ada di taman belakang untuk menunggu seseorang yang memberikanya surat.
"Hai." Lala menengok saat seseorang memanggilnya.
"K-kak Ucok?" lala membulatkan mulutnya melihat Ucok yang menggenakan setelan jas berwarna biru tua itu.
"Iya, gue yang ngasih surat itu." Ucok lalu duduk disamping Lala.
"Kakak ngajak aku ke prom night party?" Lala merasa dirinya sangat gembira sampai sampai ingin melompat-lompat.
"Iya, kalau lo disini berarti lo mau kan?"
Lala mengangguk antusias.
"Ayo kita masuk." Ucok mengulurkan tanganya yang disambut Lala dengan cepat.
***
"Libra buruan!" Andi menggedor-gedor pintu kamar Libra.
"Iya bentar." Sahut Libra dari dalam.
"Nak Andi, Libra belum keluar?" tanya ibu Libra yang kebetulan lewat.
"Iya tante, gak tu tuh didalem lagi ngapain." Andi menyenderkan punggungnya di tembok.
"Sabar ya, emang laki-laki kodratnya itu nunggu." Ibu Libra menepuk-pundak Andi lalu pergi.
"Libra udah siap." Andi mendongak saat pintu kamar Libra dibuka dari dalam.
"Libra, lo beneran pake begituan?" Andi menggeleng gelegkan kepalanya melihat Libra yang menggunakan setelan kebaya berwarna putih dengan rambut di cepol.
"Emang kenapa, bukanya bebas ya mau pakai apa?" Libra memandang kebaya yang dikenakanya.
"Iya sih." Andi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi-"
"Udah ayo berangkat." Libra menarik tangan Andi.
***
"Lihat tuh anak, masa ke prom night party pake kebaya."
"dia kira lagi kondangan kali ya."
Libra menundukkan wajahnya saat mendengar celetukan beberapa anak.
"Andi, emang Libra salah ya pake kebaya gini?"
"Gak kok, lo cantik." Andi yang berjalan disamping Libra mengacungkan kedua jempolnya.
"Terus kenapa mereka ngomongin Libra?"
"Mungkin mereka iri karena gak punya kebaya." Andi tertawa.
Dandanan Libra sangat kontras dengan Andi yang menggenakan setelan jas berwarna hitam itu. Dirinya lebih mirip seperti pembantu Andi.
"Andi, Libra sini!" Andi dan Libra menghampiri Clara yang datang bersama Reza.
Clara tampak cantik menggunakan rok selutut berwarna biru tua yang tampak serasi dengan Reza yang ada di sebelahnya.
"Clara cantik deh, gak kaya Libra gini." Libra tampak murung.
"Libra lo itu cantik tau, pake banget malah. Udah gausah peduliin omongan orang orang."
Libra hanya tersenyum.
"Oh ya kak Reza, jangan lupa susu coklatnya ya." Libra teringat dengan janji Reza.
"Iya iya besok gue beliin." Reza terkekeh diikuti Clara dan Andi.
"Hai semua." Mereka menoleh secara serempak saat mendengar sapaan Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBRA & LEO✔
Dla nastolatków(END/REVISI) Saat penghinaan datang, jiwa penderitaan yang terkekang akan memberontak untuk keluar. Semuanya telah diputuskan. Harus ada darah yang berkorban demi sebuah penyesalan. . . . . . . . . . . Tentang gadis rapuh yang berkamuflase di balik...