PART 15. REAL FRIENDS

1.1K 78 2
                                    

PART 15. REAL FRIENDS

***
Mamanya meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Mamanya meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Kata itu terus berputar di otak Libra saat menuju rumah sakit tempat ibunya ada. Setelah mendengar berita tadi Libra langsung pergi dari rumah Leo menaiki ojek.

Ibunya adalah orang paling disayanginya didunia ini. Libra ingat ketika umurnya enam tahun, saat itu tidak ada satu orang pun yang mau berteman dengan Libra karena dandanan Libra yang culun, ibunya meniru dandanan Libra agar Libra tidak merasa sendiri meskipun rambutnya harus dikuncir dua, memakai pita dan memakai kawat gigi.

Libra bahkan masih ingat di ulang tahunnya, ibunya menghadiahinya Virgo.

Tetapi sekarang, Libra tidak bisa lagi mendengar tawa ibunya, suaranya saat memanggil Libra, senyumnya saat Libra mendapatkan nilai tinggi, juga menyiapkanya sarapan.

Mama,

Kenapa mama pergi?

Kenapa mama tinggalin Libra sendiri?

Libra masih butuh mama. Buat jaga Libra, buat Libra ketawa, buat Libra seneng setiap ulang tahun Libra karena kado kado pemberian mama.

Libra kangen sama mama.

Mama baru aja pergi, Libra udah kangen. Gimana kalau udah lama?

Apapun yang terjadi,

Libra harap mama tenang disana. I love you ma.

Libra hanya mengucapkan kalimat itu dalam batinnya, percuma ibunya tak akan mendengarnya.

Libra berlari memasuki rumah sakit saat baru saja turun dari ojek. Libra melihat banyak keluarga korban lain yang sedang berduka. Pandanganya beralih ke seorang pria yang menggenakan jas warna hitam.

"Papa!" Libra mendekat menghampiri ayahnya.

"Libra." Ayah Libra berbalik dan langsung memeluknya.

"Pa, mama kenapa hiks?" Libra tidak bisa menahan tangisnya.

"Mama kamu ingin menyusul papa ke Kuala Lumpur. Dan pesawat yang ditumpanginya jatuh." Ayah Libra menjelaskan.

"Papa pasti bohong kan, tadi pagi mama masih dirumah siapin sarapan Libra sebelum sekolah." Libra menggeleng-geleng.

"Mama kamu berangkat setelah kamu berangkat. Dia ingin menemui papa."

"Terus kenapa bukan papa yang pulang? Kalau papa pulang mama gak bakalan kaya gini." Libra menangis semakin kencang.

"Maaf, papa sibuk."

"SIBUK? SELAMA INI PAPA SELALU PERGI PAGI BUTA DAN PULANG LARUT MALAM. PAPA GAK PERNAH PERHATIIN KITA." Libra berteriak.

"Papa lakuin itu demi kalian juga." Hendra menggengam tangan putrinya.

"Libra gak butuh uang papa, sama sekali gak butuh. Libra cuma mau kasih sayang dan perhatian papa." Libra mengusap air matanya.

"Papa mohon, maafkan papa." Hendra memeluk Libra. Libra hanya menerimanya.

***

Pemakaman ibu Libra telah dilaksanakan. Libra tidak bisa menghentikan tangisnya. Teman temanya tadi juga datang untuk ikut ke pemakaman ibu Libra. Libra terus menangis di pelukan Clara dan Lala.

Dengan berat hati Libra pergi dari tempat peristirahatan terakhir ibunya.

"Ma, Libra pergi dulu. Libra janji akan sering sering kesini. Mama jaga diri di sana ya." Libra mencium batu nisan mamanya dan pergi dari area makam.

LIBRA & LEO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang