BECAUSE YOU ARE MY FIRST, SO I WANT YOU TO BE MY LAST
***
TING TONG!
TING TONG!
TING TONG!
Sang pemilik rumah mengeram frustasi saat seseorang menekan bel rumahnya dengan brutal. Memencetnya berkali-kali menimbulkan suara nyaring terdengar di seluruh bagian rumah.
TOK! TOK! TOK!
Selain memencet bel rumah, orang itu juga mengetuk pintunya dengan tidak sabar.
"CLARA!!!" Clara, sang pemilik rumah menutup telinganya saat mendengar teriakan nyaring itu. Bagaimana jika gendang telinganya rusak?
Clara melangkah dengan kesal menuju pintu utama rumahnya. Memutar kunci dan membuka pintu. Di depannya seorang wanita dewasa tersenyum lebar menampilkan gigi-giginya yang rapi.
"Apa?" tanya Clara.
"Ini Libra gak disuruh masuk?"
"Ngapain lo siang bolong nyerang rumah orang?" tanya Clara kesal mengingat hal yang baru saja dilakukan Libra.
"Iya maaf, Libra mau minta tolong dong." Libra masuk ke dalam rumah Clara tanpa dipersilahkan oleh sang pemilik rumah sendiri.
Libra duduk di atas sofa dan meletakkan tas selempang miliknya di atas meja.
"Es teh aja cukup," ucap Libra tersenyum pada Clara.
"Clara cepetan, nanti anak Libra ileran gimana?" Libra menatap Clara tajam sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit.
Dengan pasrah Clara menyajikan segelas minuman untuk Libra dan beberapa buah camilan.
Ini bukan pertama kalinya Libra tiba-tiba datang begini. Saat itu dia datang hendak meminta jambu di depan rumah Clara dengan beralasan ngidam.
"Ngapain lo kesini?" Clara meletakkan nampan berisi teh dan camilan di depan Libra.
"Sebagai orang yang baik hati, Libra berinisiatif menemani Clara yang kesepian di rumah ditinggal pacar ke Irlandia." Clara memutar bola matanya malas, dia tahu alasan utama Libra datang bukan hal itu.
"Ceritain yang sebenernya kenapa lo kesini?"
"Dandanin Libra dong,"
"Hah?"
"Nanti malam, Kak Leo ngajak dinner Clara, jadi Libra harus kelihatan cantik."
"Jadi?"
"Jadi, Clara harus dandanin Libra supaya kelihatan cantik."
"Lo setiap hari emang dinner sama Kak Leo kan."
"Ih, ini tuh beda."
"Ogah,"
"Yah, kok gak mau,"
"Ke rumah Lala aja sana, gue sibuk."
"Kalau Libra ke rumah Lala nanti diusir sama Kak Ucok, mending kesini."
"Iya-iya bawel." Akhirnya Clara menyerah. Libra langsung bertepuk tangan senang seperti anak kecil.
❤❤❤
Libra duduk di kursi salah satu restoran sendiri. Leo akan datang sepuluh menit lagi. Ia sengaja datang lebih awal. Tadi ia menyuruh Clara mengantarnya. Akhirnya setelah pemaksaan selama satu jam, Clara mau mengantarkannya.
Libra memandang ke sekelilingnya. Restoran ini cukup mewah, dengan ornamen patung lilin di sebagian besar sudutnya. Cukup ramai juga, kebanyakan dari mereka sepasang kekasih. Ada juga beberapa wanita berpakaian terbuka yang menarik perhatian lawan jenis tentunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/152209732-288-k751750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBRA & LEO✔
Teen Fiction(END/REVISI) Saat penghinaan datang, jiwa penderitaan yang terkekang akan memberontak untuk keluar. Semuanya telah diputuskan. Harus ada darah yang berkorban demi sebuah penyesalan. . . . . . . . . . . Tentang gadis rapuh yang berkamuflase di balik...