Chapter 08 - Move On

1.7K 149 8
                                    

"Inti dari semua itu adalah Chanyeol hyung benar-benar melupakan perasaannya pada Baekhyun hyung"

-.-WM2 : HMH ©weyoungch 2018-.-

Last Scene : "Oh? Ternyata kau sudah tidak sabar, eoh? Baiklah, kuucapkan apa alasan yang harus kau lakukan. Aku ingin agar kau-"

-.-WM2 : HMH ©weyoungch 2018-.-

"-menyetubuhi laki-laki bisu ini di depanku"

DEG

Mata Johnny dan Ten seketika melebar begitu mendengar syarat gila yang diberikan Tuan Park pada Johnny. Ten terlihat menggelengkan kepalanya tidak mau menjadikan Johnny sebagai korban Tuan Park. Walaupun Ten tidak tahu bagaimana sikap sebenarnya Johnny, tapi melihat dari respon yang diberikan Johnny mengenai syarat yang diberikan Tuan Park, cukup membuat Ten menyadari jika laki-laki yang sedang memunggunginya ini adalah laki-laki yang tidak akan mungkin melakukan itu padanya. Johnny tampak seperti laki-laki baik yang enggan melakukan hal-hal yang di luar keinginannya.

Tuan Park menyeringai. Jika Johnny tidak mau melakukan apa yang dia lakukan, maka secara otomatis dia tidak akan memberikan Ten kepadanya, tapi jika Johnny melakukannya-

"Baiklah. Aku akan melakukannya asal alat-alat laknat itu terlepas dari seluruh tubuhnya. Aku akan melakukannya di depanmu" Johnny menatap Ten yang terkejut dengan apa yang dia katakan. Dada Ten berdebar kencang, ketika Johnny menatapnya dalam seakan mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja.

"Uhh," Tuan Park tidak percaya. Laki-laki muda di depannya ini mengatakan hal secepat itu tanpa banyak berpikir. Kepalanya menggeleng dan mengarahkan tangannya ke arah Ten. "Silahkan. Kau bisa melepaskannya"

Johnny menelan ludahnya, mengarahkan tangannya ke arah junior Ten yang terlihat menegang sempurna. Ten semakin menangis dan kepalanya menggeleng. Antara takut dan tidak yakin jika Johnny melakukan ini karena tulus menyelamatkannya atau karena hal lainnya.

"Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Tapi aku harap aku tidak menyakitmu" bisik Johnny sangat pelan tepat di telinga Ten. Ten menatap dalam mata Johnny.

"Aahh" desahan lega keluar dari bibir Ten begitu cairan yang tertahan cock ring di juniornya keluar membasahi tangan Johnny. Pandangan menyesal segera Ten tunjukkan pada Johnny yang menunjukkan wajah terkejut. Ten menggigit bibirnya ketakutan.

"Lihatlah. Dia seperti sampah bukan?" tanya Tuan Park tersenyum miring.

"Tidak masalah" ucap Johnny pelan. "Oh, Tuan Park? Sebenarnya aku ingin mengatakan padamu, jika aku tidak suka ketika ada orang lain yang melihatku saat aku bercinta. Aku malu memperlihatkan milikku yang sangat gagah pada orang tua sepertimu. Aku malu jika milikmu kalah gagah dengan milikku" sontak ucapan frontal dari bibir Johnny melukiskan serbuk merah mudah di pipi Ten.

Sebenarnya Johnny benar-benar belum pernah melakukannya atau pura-pura belum pernah melakukannya? Kenapa bahasanya sefrontal ini? Dan, ya tentu saja pandangan Ten sekarang mengarah pada selakangan Johnny yang tidak terlihat bangun.

"Astaga. Apa kau ingin melihat sebesar apa milikku sampai-sampai berani bicara seperti itu, hah?!" bentak Tuan Park. Pandangan meremehkan segera dia jatuhkan pada laki-laki muda yang ingin mengambil peliharaannya itu.

"Baiklah jika kau memaksa ingin melihat seberapa besar milikku" tangan Johnny dengan cekatan melepas semua yang menempel pada Ten. Dari mulai vibrator, ikatan di tangannya dan kakinya. Ten menahan nafasnya. Bersiap jika saja Johnny benar-benar akan memasukinya tanpa persiapan. Lagi pula holenya sudah melebar, jadi dia tidak perlu melakukan persiapkan untuk memasukinya lagi.

(COMPLETE) WATCH ME 2 : HOLD MY HANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang