"Appa?" gumam Chanyeol melihat tidak percaya Tuan Park yang saat ini berdiri dihadapannya.
Sebuah seringaian khas dari bibir Tuan Park segera terlihat memenuhi manik mata Chanyeol yang secara spontan memeluk Raechan erat.
Ada angin apa yang membuat ayahnya yang sangat dia hindari sebenarnya ini tiba-tiba mendatanginya di rumah sakit ini? Apa ayahnya sakit?
Chanyeol menarik nafasnya panjang membuat tubuh kecil Raechan didekapannya menggeliat tidak nyaman. Hanya sebentar, tapi cukup membuat Chanyeol menelan ludahnya kasar karena takut putrinya terbangun. Tangannya terus menepuki punggung Raechan sedangkan pandangan mata tajamnya jatuh ke hadapan sang ayah yang memiringkan kepalanya menatap Raechan.
"Cucuku" gumam Tuan Park tersenyum. "Kenapa kau tidak membawa cucuku ke rumah, Chanyeol-ah?"
Reflek Chanyeol menjauhkan tubuhnya ketika kaki Tuan Park mendekat ke arahnya. Matanya semakin memicing waspada terhadap setiap gerakan yang dilakukan Tuan Park. Suasana di sekitarnya juga tampak sangat sunyi setelah kedatangan ayahnya seakan ada yang mengekang sekitar tempatnya berdiri sehingga tubuhnya tidak bisa bergerak.
Ini sudah beberapa menit sejak Sehun dan seorang dokter memasuki ruangan yang ada di depannya. Dia sengaja tidak membawa Raechan masuk takut-takut Raechan bangun dan menangis yang akan membuat Sehun semakin pusing sehingga dia memilih menjaga Raechan di luar ruangan.
Tidak terdengar suara sama sekali di koridor rumah sakit. Sejak tadi hening dan hanya beberapa orang pasien ataupun pegawai rumah sakit yang melewatinya. Tapi kenapa sekarang keheningannya itu semakin suram sejak kedatangan Tuan Park?
Cklek
Suara pintu yang terbuka pelan membuat beberapa orang yang berada di luar ruangan itu menolehkan kepalanya tidak terkecuali Tuan Park yang diam-diam melebarkan senyumannya ketika melihat sebuah jari lentik memegang dinding di dekat Chanyeol. Tarikan nafas panjangnya semakin terdengar. Seperti sebuah potongan film yang digerakkan secara perlahan, Tuan Park mengedipkan matanya perlahan. Melihat seseorang ah bukan! Melainkan sesosok malaikat yang tersenyum tipis ke dokter yang baru saja memeriksanya.
Poni yang menutupi sebagian mata kanannya. Eyesmile efek dari bibir mungilnya yang menyunggingkan sebuah senyuman. Hidung mancungnya. Rahang yang terbentuk seksi. Tubuh langsing seksi yang akan pas berada di pelukan.
Pantaskah laki-laki di depannya ini di sebut sebagai manusia bukan malaikat?
"Choi Sehun" gumam Tuan Park.
Sehun yang saat itu berbicara dengan dokter segera menghentikan percakapannya. Matanya menatap Tuan Park bingung. Dahinya mengkerut sebelum pandangannya beralih pada Chanyeol yang saat ini berdiri di belakangnya.
"Aku Park Sungyeol. Ayah Park Chanyeol" ucap Tuan Park mengulurkan tangannya pada Sehun.
"Ah, astaga. Appa" gumam Sehun menerima jabatan tangan Tuan Park dengan punggung berkali-kali membungkuk hormat.
Oh, lembut sekali bukan tangan laki-laki di depannya ini? Tuan Park saja sampai tidak sadar jika tangannya yang kekar itu menggenggam erat tangan Sehun. Matanya tidak lepas sedikitpun dari rambut lembut Sehun yang terus bergerak mengikuti pergerakkan tubuh Sehun.
"Lepaskan tangannya!" geram Chanyeol menarik tangan Sehun hingga ayahnya melepaskan tangan Sehun. Tatapan tajam Chanyeol dan kewaspadaan semakin tajam diberikan pada ayahnya. Kewaspadaan itu semakin bertambah ketika dia merasakan aura-aura ayahnya yang menginginkan istrinya terasa semakin terlihat membuat tangan Chanyeol reflek menarik pinggang Sehun mendekat ke arahnya.
"Hyung, ada apa?" tanya Sehun menolehkan kepalanya. Wajahnya sedikit menjauh karena pipi Chanyeol tepat berada beberapa sentimeter di depannya. Kelopak matanya berkedip berkali-kali melihat wajah serius suaminya kali ini. Chanyeol memang tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(COMPLETE) WATCH ME 2 : HOLD MY HAND
Hayran KurguWATCH ME 2 : HOLD MY HAND Ide Cerita / Editor / Author : JiNEra (BL/AllxHun) (Drama/Romance/BDSM/Yaoi/etc) 3 tahun setelah Sehun memilih pergi dari kehidupan orang-orang yang dia kenal, akhirnya Sehun kembali. Perubahan yang sepenuhnya terjadi pada...