Chapter 11 - Wife

1.4K 138 19
                                    

"Dan kini Sehun adalah istriku"

-.-WM2 : HMH ©weyoungch 2018-.-

SEHUN POV ON

Kututup mataku di saat kepalaku tiba-tiba pening sejak berangkat tadi. Tidak mungkin aku hamil hanya dalam waktu sehari mengingat baru kemarin Chanyeol hyung menyentuhku kan? Jadi sepertinya peningku ini hanya karena kelelahan menjaga Raechan semalaman. Sepertinya aku kurang tidur.

Selama ini yang berjaga malam untuk menjaga Raechan bukan diriku, melainkan Tao hyung. Sejak 2 hari ini, aku sendirilah yang menjaga anakku dan itu benar-benar sangat melelahkan. Kuakui dan baru kusadari itu semua. Huff. Melelahkan.

Kudongakkan kepalaku lagi melihat punggung Chanyeol hyung yang menggendong Raechan masuk ke dalam panti asuhan. Jika bukan karena aku yang sangat merindukan Park eomma, pasti aku tidak akan ke sini lagi. Aku merindukan keceriaan anak-anak panti walaupun mereka tidak akan mengenalku lagi, atau memang aku juga tidak mengenal mereka? Entahlah aku sangat ingin mengunjungi panti asuhan ini.

Aku tidak yakin jika semua anak-anak panti di sini yang dulu pernah kukenal masih mengingatku. Chanyeol hyung bilang, sudah banyak anak panti asuhan di sini sudah pergi sejak 3 tahun yang lalu. Mereka semua telah diangkat anak oleh orang tua yang akan memberikan kasih sayang tulus untuk mereka.

Tapi tidak dengan Taeyong. Sudah belasan kali Taeyong ingin diangkat anak oleh beberapa pasang suami istri, dan dia selalu menolak mereka. Chanyeol hyung bilang, Taeyong ingin di panti asuhan ini dan merawat Park eomma sampai kapan pun.

Aah, aku benar-benar tidak sabar melihat bagaimana wajah anak laki-laki kecil yang dulu sering menganggapku istrinya waktu itu.

Lagi, mau tidak mau, aku juga harus mengunjungi ayah Chanyeol hyung nanti. Aku dan Chanyeol hyung tidak bisa terlalu lama di panti asuhan memang, karena setelah ini aku ingin menemui ayah Chanyeol hyung walaupun sebelumnya Chanyeol hyung memang melarangku menemuinya. Tapi karena aku ingin menjadi menantu yang baik, aku bersihkeras mengajak Chanyeol hyung hingga suamiku itu mengangkat tangannya mengalah.

Tentunya tidak semudah itu untuk membujuk suamiku dikarenakan aku harus memberikan sebuah kecupan dulu agar suamiku itu berhenti mengoceh. Ocehan yang panjang lebar yang membuat telingaku seketika terasa panas dan hampir tidak bisa mendengar lagi ucapan-ucapan yang dia ucapkan itu benar-benar terhenti ketika kecupanku mengenai bibirnya. Tidak ingin kecupan itu berganti menjadi ciuman dalam, sehingga tadi aku memilih menjauh darinya secepat kilat.

"Apa aku harus pergi ke dokter?" gumamku menutup mata lelah dengan kepala mendongak. Tanganku segera kutumpukan pada dahiku. Kenapa sangat pusing sekali? Mataku seakan tidak mau terbuka lagi. Aku yakin jika saat ini aku sedang mengantuk. Jadi bisakah orang-orang menyuruhku beristirahat seharian ini. Tidak menggangguku?

Tapi bagaimana dengan anakku?

Aku tidak mungkin membiarkannya menangis semalaman hanya karena tidak ada yang menjaganya. Atau aku menyuruh orang lain untuk menjaga anakku? Oh, ayolah. Itu bahkan tidak akan pernah kulakukan. Apapun yang terjadi aku akan mencoba menjalankan kehidupan seperti ini saja. Ini baru 2 hari bukan? Mungkin memang awalnya terasa melelahkan seperti ini.

Kutarik nafasku dan kuanggukkan kepalaku. Aku harus yakin bisa melakukan semua ini sendirian. Tidak, dengan suamiku tentu saja. Kutolehkan kepalaku ke panti asuhan dan menatap bangunan yang lama tidak kukunjungi.

Pasti Chanyeol hyung menungguku di dalam. Segera setelah pening di kepalaku sedikit menghilang, aku langsung keluar mobil dan mengambil barang-barang yang sengaja kami beli untuk anak-anak panti asuhan dan juga Park eomma. Park eomma? Kenapa aneh sekali? Hehe..

(COMPLETE) WATCH ME 2 : HOLD MY HANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang