XVII

849 87 3
                                    

[WARNING: NSFW AND STRONG DEPICTION OF SEXUAL INTERCOURSE AHEAD]

Bulan di langit malam sedikit tertutup gumpalan awan dan sinar lembutnya tampak meredup. Hal itu membuat seolah Harry dan Cyro berdiri bersama dan terbungkus bayangan. Cyro sedikit menggigil dan menarik erat kemeja panjang yang dipinjamkan Harry padanya.

Ketika Cyro sadar bahwa Harry tengah berpikir mengenai jawaban seperti apa yang akan ia berikan padanya, Cyro memandangnya dengan intens. Ia tidak ingin ada satupun ekspresi Harry yang terlewat dan memungkinkan laki-laki itu untuk menyembunyikan sesuatu darinya. Akan ada lebih banyak kejadian tidak masuk akal yang akan terjadi di sini lebih dari yang mampu Cyro bayangkan. Ia tahu itu. Memang benar Cyro belum bisa menerima gambaran-gambaran yang hampir membakar otakknya, tapi ia yakin kalau semua gambaran yang dilihatnya itu nyata.

Entah bagaimana caranya ia bisa masuk ke dalam pikiran Harry―sama seperti yang sudah dilakukan laki-laki itu padanya jauh sebelum itu―dan melihat jauh lebih banyak dari yang Cyro yakin laki-laki itu izinkan. Namun, sekarang sudah terlambat. Tidak ada jalan untuk kembali. Cyro tidak bisa mengabaikan apa yang sudah ia lihat. Ia tidak bisa berpura-pura lupa dengan gambaran-gambaran itu setelah melihatnya.

“Kau tahu,Harry… cepat atau lambat kau harus memberikanku penjelasan yang masuk akal.” ujar Cyro memecah keheningan di antara mereka.

Harry balik menatap Cyro, namun dengan tatapan sayu yang lembut. Ia menghembuskan napas panjang sebelum membuka mulut untuk memberikan penjelasan pertamanya.

“Aku adalah seorang Hunter. Satu dari sekian banyak jumlah kami.” katanya pelan dan hati-hati.

“Apa yang kau maksud dengan Hunter? Apa kau dan teman-temanmu bekerja untuk menangkap hewan-hewan liar di hutan? Begitukah?”

“Bukan seperti itu.” sanggahnya halus.

Harry mengalihkan pandangan dari Cyro untuk menatap lampu-lampu kota di bawah bukit yang terbentang sejauh mata memandang. Ia kemudian berjalan ke tepi atap, mencondongkan tubuh ke depan dengan bertumpukan tangan di pagar batu.

“Kami para Hunter, diberi pilihan. Saat kematian tiba, kami bisa memilih untuk tetap mati—merelakan jiwa kami ke tempat akhir setelah kematian—atau kami bisa memilih untuk tetap bertarung”

“Bertarung dengan apa? Siapa yang memberimu pilihan?”

“Bertarung dengan mereka yang tidak seharusnya ada di dimensi ini. Ketika kami—aku—mati, ada seseorang yang menungguku. Dia adalah Ezrael. Dialah yang menawarkan pilihan padaku.”

Apakah Cyro bisa memercayai cerita ini? Apakah ia benar-benar mengira Harry adalah kesatria yang sudah lama mati dan hidup kembali supaya bisa tetap bertarung? Cyro sadar bahwa Harry tengah menoleh padanya melalui pundaknya. Sorot matanya tidak memancarkan kehangatan. Hanya ada kepasrahan. Pasrah pada apa? Nasibnya? Ketidakpercayaan Cyro? Cyro tidak yakin.

“Seperti yang kau lihat, kami menjadi abadi setelah memilih untuk bertarung.”

“Hal itu mustahil untuk dipercayai Harry, dan kau tahu itu.”

“Memang benar. Tapi aku tidak berbohong soal itu.”

“Lalu siapa orang aneh yang membunuhmu? Dia sama sekali berbeda dengan orang lainnya yang kulihat di sana.” tanya Cyro lirih.

“Saat itu aku sendiri juga tidak tahu makhluk apa dia.”

“Mahkluk?”

“Ya. Waktu itu aku juga sama sepertimu, tidak mempercayai hal-hal mistis atau makhluk dari dimensi lain. Tapi setelah aku mati, aku tahu makhluk apa dia.”

Immortal (LGBT) {INCOMPLETE} [OLD VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang