Memories - 4

2.8K 292 14
                                    

Siwon mengenggam tangan Yoona, ia menghentikan langkah wanitanya.

"Apakah kamu tidak pernah mencintaiku?" tanya Siwon, Yoona berusaha melepaskan genggaman tangan Siwon.

"Maaf"

"Aku tidak butuh maafmu, aku butuh jawabanmu pernah atau tidak pernah" teriak Siwon

Yoona memilih menggeleng, lima tahun yang lalu saat ia memilih untuk pergi daripada bertahan, itu artinya dia sudah memilih untuk melepaskan segala rasa yang pernah muncul di hatinya.

Siwon tertawa

"Bagaimana bisa aku masih berharap pada wanita yang bahkan tidak memiliki hati sepertimu" ujar Siwon, ia mendekati Yoona dan memberikan kembali cincin itu ke tangan Yoona "Aku membeli cincin itu dengan harga yang cukup mahal. Ambillah, kamu bisa menjualnya juga. Bukankah kamu sangat mencintai uang?"

Yoona menatapnya, ia mengembalikan cincin itu ke tangan siwon lagi.

"Aku tidak menginginkan apa pun yang berhubungan denganmu lagi" ujar Yoona

"Lalu bagaimana dengan putraku? Kenapa kamu masih membawanya? Didalam tubuhnya mengalir darahku, dia hasil dari benihku. Kenapa kamu tidak mengembalikannya padaku?" tanya Siwon "Aku akan mengambilnya dari sisimu"

"Sebaiknya kamu bunuh saja aku, karena jika aku masih hidup, aku tidak akan memberikannya padamu. Seseorang yang telah menghinanya sejak ia berada dalam kandunganku. Aku tidak akan memberikannya pada kalian yang sudah memintaku membunuhnya, kalian bukan manusia, aku tidak akan pernah menyerahkannya pada kalian" air matanya menetes, semua pemikiran tentang penghinaan yang ia dapat dari keluarga choi  berputar-putar di kepalanya.

"Apa kamu pikir aku akan seperti dulu lagi? Aku akan mengalah saat melihat air matamu. Aniy, aku tidak akan lagi. Aku akan merebutnya darimu" ujar Siwon,

"Apa yang harus aku lakukan? Supaya kamu melepaskanku, bukankah semua baik-baik saja selama ini. Kenapa kamu harus mengambilnya dariku?"

"Aku hanya menginginkannya karena kamu juga menginginkannya"

Yoona berlutut padanya,

"Aku akan melakukan apa pun, aku tahu kamu ingin balas dendamku. Aku terima apa pun yang kamu lakukan, asal jangan Darren" ujar Yoona, ia menangis.

"Apa yang bisa kamu tawarkan padaku?"

"Apa pun yang kamu inginkan"

"Buka bajumu" ujar Siwon dan Yoona melotot padanya. "Bukankah kamu mengatakan apa pun yang aku inginkan? Aku mau kamu buka bajumu, karena selain tubuhmu, tidak ada hal lain yang bisa kamu tawarkan lagi"

Yoona menamparnya,

"Kita bertemu di pengadilan saja" ujar Siwon, ia memegang pipinya. Ia cukup terkejut dengan apa yang Yoona lakukan, Yoona tidak pernah sekasar ini.

"Kamu akan bertemu dengan mayat kita" Yoona berbalik meninggalkan Siwon. Sebelum tangannya memutar pegangan pintu, ia berhenti sejenak. "Aku hanya memiliki Darren, jika kamu tega maka lakukanlah, lakukan apa yang kamu inginkan. Di detik Darren pergi dari sisiku, di detik itu juga aku akan mati"

***

Saat Yoona keluar dari kamar Siwon, ia bertemu dengan sehun.

"Noona" sapa Sehun, ia terkejut melihat Yoona keluar dari kamar hyungnya.

Yoona berjalan meninggalkannya

"Noona, mianhae" ujar Sehun

"Aku tidak pernah menyalahkanmu, kamu menginginkan yang terbaik untuk keluargamu, aku ngerti. Setidaknya kamu pernah membantuku, gomawo"

"Apa kalian tidak bisa bersama lagi?"

"Terlalu banyak yang sudah kita lalui, aku cukup lelah" ujar Yoona

"Hyung masih terus menunggumu, apa kalian harus saling menyiksa?"

Yoona tidak ingin menjawabnya, ia melanjutkan langkahnya. Terlalu lelah berhubungan dengan keluarga Choi.

***

Yoona meminta Chanyeol mengantarnya ke airport, ia memutuskan lebih cepat untuk pergi dari Seoul.

"Licik sekali nyonya" ujar Siwon, ia berdiri di depan kamar Yoona. Saat Yoona membuka pintu dengan membawa koper dan darren.

"Uncle, bisakah uncle pergi? Sepertinya mommy tidak mengenal uncle" ujar Darren

"Tapi uncle mengenal mommymu dan kamu"

"Aku juga tau siapa uncle. Hanya saja aku tidak ingin mengenalmu, jadi aku harap uncle pergi"

"Darren" Yoona menegurnya

"Noona, aku akan membawa Darren ke mobil dulu. Noona bisa bicara dengannya" ujar Chanyeol sambil mengandeng tangan Darren dan menarik koper mereka.

"Aku tak mau uncle. Aku mau disini lindungi mommy dari uncle jahat ini" ujar Darren sambil melepaskan tangannya dari genggaman Chanyeol

Ia berlari ke arah mommynya, berdiri di depan mommy dengan kedua tangan dilebarkan menghadang Siwon.

"Darren ikutlah dengan uncle, mommy baik-baik saja" ujar Yoona, ia berjongkok untuk berbisik pada Darren

"Tapi mom,,"

"Dia tidak bisa menyakiti mommy, tenang saja" ujar Yoona

Darren berjalan ke arah Chanyeol sambil menatap Siwon.

"Jangan coba-coba sakiti mommyku" ujar Darren sambil menunjukkan tangannya yang dikepal pada Siwon

"Dia begitu mirip denganku" ujar Siwon sambil tersenyum setelah Darren pergi.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Jangan pergi," ujar Siwon "Aku tidak akan merebutnya darimu, hanya saja ijinkan aku menjenguknya sekali-kali"

"Jangan,,"

"Wae?"

"Aku hanya ingin kita lalui semua seperti lima tahun ini. Kamu hidup dengan baik begitu juga aku, lanjutkan hidupmu seperti biasanya dan aku juga akan begitu"

"Mengapa kamu keras kepala sekali?"

"Aku hanya tidak ingin berhubungan denganmu lagi"

"Apa salahku sehingga kamu membenciku?"

"Tidak ada, aku hanya tidak suka berdekatan dengan calon suami orang"

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak ingin membahas apa pun denganmu. Jangan ganggu aku lagi" Yoona meninggalkan Siwon yang masih bingung dengan sikap Yoona.




TBC

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang