Memories - 11

2.3K 255 15
                                    

Darren menatap kepergian Sehun dan ia pun menghampiri mommynya.

"Mommy, ada apa?" tanya Darren

Yoona berjongkok memeluk putranya.

"Sayang, mommy sangat menyayangimu"

"Darren juga sayang mommy" Darren membalas pelukan Yoona

"Jangan pernah pergi dari mommy"

"Darren akan tetap bersama mommy" ujar Darren "Kenapa mommy mengatakan begitu?"

Yoona menggeleng sambil memeluk putranya itu.

"Darren, mianhae. Mommy mendadak tidak enak badan, kita akan berlibur nanti, apa kamu keberatan?"

Darren memegang pipi Yoona dan tersenyum.

"Asalkan tetap bersama mommy, mau kemana pun bukan masalah" ujar Darren

***

Yoona masuk ke dalam kamarnya dan Darren sendirian.

"Darren, kenapa masih disini? Bukankah katanya akan jalan-jalan dengan mommy?" tanya Chanyeol

"Mommy sepertinya sedang sedih. Jadi kita batal pergi"

"Mommy kenapa? Bukankah tadi baik-baik saja?"

"Ntahlah uncle. Mommy always like this. Mommy tidak mau darren tahu kesedihannya"

"Darren melihat sesuatu?"

"Tadi ada seorang uncle datang dan berbicara dengan mommy"

"who?"

"Mommy memanggilnya Sehun"

"Darren, tolong panggilkan aunty dulu ya. Uncle harus berangkat ke kantor" ujar Chanyeol

"Ne"

Chanyeol masuk ke kamar noonanya untuk bertanya apa yang terjadi.  Ia melihat noonanya sedang menatap foto-foto lama.

"Sehun datang kesini untuk apa noona?" tanya Chanyeol, ia duduk di samping yoona dan melihat salah satu foto darren yang ia ambil.

"Mereka mengajukan tuntutan ke pengadilan atas darren" ujar Yoona

"Sehun brengsek itu yang,,"

"Bukan dia, dia datang memberitahuku"

"Jadi Siwon hyung?" tanya Chanyeol dan yoona mengangguk. "Aku akan memcarikan pengacara terbaik untuk noona"

"Aku takut dia memenangkan darren. Aku harus bagaimana jika kehilangan darren?" ia menangis dalam pelukan adiknya.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi noona. Aku akan menggunakan seluruh jiwaku untuk melindungi noona dan darren" ujar Chanyeol

"Gomawo"

***

Chanyeol keluar dari kamar Yoona dan ia melihat Darren berdiri di depan pintu.

"Darren,,"

"Sssttt uncle, jangan biarkan mommy tahu aku disini" ujar Darren

"Kenapa darren mencuri dengar omongan orang dewasa?"

"Mianhae uncle"

"Uncle berangkat dulu ya. Kamu jangan nakal"

"Uncle, aku mau minta tolong. Boleh?" tanya darren

"Apa sayang?"

"Bisakah uncle membawaku menemui uncle jahat itu?"

"Siapa?"

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang