Memories - 29

3.3K 296 27
                                    

Siwon mengenggam tangan yoona dan air matanya tidak berhenti mengalir. Ia masih melanjutkan membaca file-file istrinya. Ia memperlakukan yoona dengan begitu kejam. Ia rasa ini memang balasan yang setimpal untuknya. Yoona berbaring tak sadarkan diri, itu adalah hukuman paling menyakitkan untuknya. Apalagi saat ini wanita itu sedang mengandung. Tentu saja itu anaknya. Ia tidak akan mempertanyakan siapa yang berani meniduri istrinya itu.

Jawabannya tentu dirinya.

Ia yang telah menarik yoona ke dalam kamar mandi saat mereka bertiga berada di Jepang. Dan Siwon tahu yoona tidak pernah melakukannya selama berpisah darinya. Karena dia masih seperti perawan saat dimasuki saat itu.

"Sayang, aku mohon bangunlah" Siwon meletakkan tangan Yoona ke perut wanita itu "Disini sedang tumbuh baby kita sayang. Dia butuh mommynya mengajaknya berkomunikasi. Sayang, aku mohon hukumlah aku dengan cara yang lain. Bangunlah dan carilah cara lain untuk membalasku. Aku tidak sanggup melihatmu seperti ini. Darren juga sering menangis melihatmu seperti ini"

Siwon tahu ini bahkan belum lebih lama dari saat dirinya tak sadarkan diri saat itu.

"Yoong,," Siwon membebankan kepalanya pada tangan yoona "Kamu tahu putra kita. Dia menolakku, dia meminta padaku untuk melepaskanmu bersamanya. Apa itu juga yang kamu inginkan?"

Air matanya mengalir semakin deras, tangan yoona bergerak memberi respon. Saat ia selesai mengatakan hal itu.

"Yoong,," panggil Siwon dan tidak ada respon apa pun lagi

"Kamu ingin aku melepaskanmu?" Siwon bertanya satu kali lagi dan Yoona kembali menggerakkan jarinya. Siwon mengangguk dan ia menangis lagi. "Jika dengan melepaskanmu, kamu mau membuka matamu. Aku akan mengabulkannya"

Yoona kembali memberikan respon dan kali ini lebih terasa. Tapi sesaat kemudian, bunyi dari mesin pendeteksi detak itu berbunyi. Siwon pun memencet bel dan berlari ke arah pintu untuk berteriak memanggil dokter.

Dokter masuk menangani yoona dan mereka meminta Siwon untuk keluar.

"Tuhan, aku mohon jangan mengambilnya disaat seperti ini. Aku belum sempat menebus semua kesalahanku. Putraku masih terlalu kecil untuk mengerti kehilangan mommynya. Aku mohon" Siwon berlutut sambil berdoa.

***

Darren tiba bersama Chanyeol, ia memeluk daddynya yang tengah menangis sambil berlutut.

"daddy" panggil darren

"sayang"

"daddy jangan menangis. Maaf kalau darren berkata kasar pada daddy. Daddy jangan menangis lagi. Darren tidak akan jahat lagi"

Siwon meraih Darren dalam pelukannya. Dokter keluar dan Siwon segera menghampirinya.

"Bagaimana dokter?"

"Pasien sudah sadar, hanya saja pasien dalam pengaruh obat. Jadi pasien masih tertidur saat ini"

Siwon tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada dokter.

Chanyeol menghampiri mereka dan ikut masuk ke dalam ruang perawatan Yoona.

"Noona, ini saatmu berbahagia" gumam Chanyeol sambil mengenggam tangan Yoona.

"Chan ya, gomawo sudah menggantikan aku menjaga noonamu selama ini" ujar Siwon

"Sudah seharusnya hyung" ujar Chanyeol "Aku hanya minta pada hyung untuk memperlakukan noona dengan baik setelah ini. Noona sudah terlalu menderita"

Siwon mengangguk

***

Siwon tidak beranjak sedikit pun dari sisi Yoona. Ia hanya makan tadi karena dipaksa putranya. Setelah itu, ia yang memaksa putranya untuk pulang.

Chanyeol meminta Sehun yang kebetulan datang berkunjung bersama kedua orang tuanya untuk mengantar Darren pulang. Ia akan memaksa Siwon untuk pulang nanti, dan ia yang akan menjaga noonanya.

"Chan, kamu pulanglah. Biar aku saja yang menjaga noonamu. Istrimu juga butuh kamu" ujar Siwon

"Hyung sudah beberapa malam tidak tidur. Malam ini biarlah aku yang jaga" ujar chanyeol

"Aku tidak akan beranjak sedikit pun. Sampai ia membuka matanya" ujar Siwon "Kamu pulanglah. Bantu aku menjaga Darren"

Chanyeol mengalah, ia mengatakan ia akan pulang nanti. Saat ini ia menemani Siwon menjaga Yoona sambil menceritakan bagaimana Darren saat kecil.

Siwon masih mengenggam tangan Yoona. Mereka berdua duduk berseberangan dan dibatasi oleh Yoona.

Tangan Yoona bergerak, Ia membuka matanya dan saat ia melihat Siwon. Siwon tersenyum bahagia sampai air matanya menetes keluar.

"Yoong" panggil Siwon

"Noona"

"Chan ya, aku mohon suruh dia keluar" ujar Yoona

Siwon meneteskan air matanya

"Yoong a,,"

"Noona, hyung yang menjaga noona beberapa hari ini. Biarkanlah hyung disini" ujar Chanyeol

"Aku bilang minta dia keluar" teriak Yoona dan Chanyeol menatap Siwon tidak enak hati.

"Aku akan menunggu diluar" ujar Siwon, ia melepaskan genggamannya dan bangkit dari tempat duduknya.

Siwon menatap sekali lagi ke arah Yoona sebelum keluar dan Yoona tidak melihatnya sama sekali.

Siwon duduk diluar.

"Gwenchana Siwon. Setidaknya yoona sudah sadar" gumamnya

Chanyeol keluar beberapa saat kemudian.

"Hyung, noona sudah sadar. Hyung pulanglah dulu. Malam ini biar aku yang menjaga noona saja" ujar Chanyeol

"Aku akan tetap menunggu disini" ujar Siwon "Kamu masuklah temani noonamu"

Chanyeol pun mengangguk.

***

"Dia sudah pulang?" tanya yoona saat melihat chanyeol masuk

"Hyung tidak mau pulang. Noona, kenapa mengusirnya?"

"Aku tidak ingin ia merasa bersalah. Aku baik-baik saja, maka sudah seharusnya dia pulang"

"Hyung masih sangat mencintai noona. Aku bisa melihat itu noona"

"Dia hanya mengasihaniku"

"Noona pikirkanlah baik-baik. Demi darren dan baby dalam kandungan noona"

"Baby?"

"Ne, noona sedang mengandung. Kita baru mengetahui dari dokter saat kecelakaanmu noona"





TBC

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang