Memories - 6

2.7K 245 14
                                    

Yoona terbangun paginya dan tidak menemukan suaminya di sampingnya. Ia pun memutuskan keluar kamar dan melihat suaminya sedang sibuk di dapur. Suaminya itu memang berubah menjadi begitu posesif sejak mendengar kehamilannya, bahkan semalam untuk pindah dari ruang tamu ke kamar saja, ia tidak dibiarkan jalan kaki.

Ia menghampiri Siwon dan memeluknya.

"Sudah bangun sayang?" tanya Siwon, tentu saja ia mengenali siapa yang memeluknya tanpa melihat ke belakang.

"Kenapa tidak membangunkanku?" tanya Yoona

"Daddy yang akan memasak mulai hari ini, mommy hanya perlu beristirahat. Arraseo?"

"Jika bisa melihat pemandangan seperti ini setiap hari. Aku rela hamil sepanjang hidupku" ujar Yoona, ia masih betah memeluk suaminya.

"Apa ini godaan?" tanya Siwon, ia meletakkan spatula dan berbalik memeluk istrinya.

"Ne,,"

"Nakal" bisiknya sambil mencubit hidungnya yoona "Duduk disana, oppa masak dulu"

***

Saat tengah sarapan, Yoona masih memakai piyamanya dan siwon sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Ada yang mengetuk pintu rumah mereka. Siwon pun membukanya,

"Kenapa kesini?" tanya siwon

"Hyung, masa tidak persilahkan aku masuk" ujar Sehun, dia putra bungsu keluarga choi

"Kenapa kesini? Bukankah seharusnya bantu aboeji di perusahaan?"

"Malas, lagian kan ada chanyeol" ujar Sehun "Buat apa perusahaan mengeluarkan biaya mahal-mahal untuk menyekolahkannya jika dia tidak mau bekerja"

"Sehun,," tegur Siwon

"Aku tidak melakukan apa pun, aku hanya mengatakan kenyataan"

"Ne kamu benar, aku akan memintanya berhenti melanjutkan pendidikannya saja" ujar Yoona

"Jangan dengarkan dia yeobo, masuklah. Oppa usir bocah ini dulu"

"Gwenchana oppa, dia hanya mengatakan kenyataan. Aku tidak ingin membebankan siapa pun"

"Jangan berakting. Aku sudah cukup mengenalmu, hyung mungkin akan percaya tapi tidak denganku. Jika kamu tidak menginginkan uang, apa yang kamu inginkan dari seseorang yang jelas-jelas mencintai orang lain di dalam hatinya?" ujar Sehun dan siwon memukulnya

"Oppa jangan" Yoona menarik tangan Siwon

"Aku tidak butuh belas kasihanmu, lebih baik aku mati dibunuh hyung, asal dia bisa sadar siapa sebenarnya kamu"

"Katakan sekali lagi dan aku pastikan kamu berakhir di rumah sakit" ujar Siwon

"Oppa," Yoona menangis untuk menahan tangan siwon

"Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan keluargaku. Lihat saja, kamu akan dibuang begitu wanita yang pantas menjadi kakak iparku itu kembali" ujar Sehun

"Aku tidak peduli apa yang ingin kamu katakan. Aku hanya peduli bagaimana suamiku memperlakukanku" ujar Yoona dan ia berlalu masuk ke dalam kamar.

***

Yoona menyakinkan suaminya kalau ia tidak terpengaruh apa pun yang dikatakan Sehun. Ia hanya percaya pada Siwon.

"Berangkatlah ke kantor oppa. Aku baik-baik saja" ujar Yoona

"Aku cuti saja hari ini"

"Tidak oppa, aku tidak kenapa-kenapa. Bekerjalah dengan tenang. Lihatlah, ada anak kita yang butuh kamu biayai" ujar Yoona

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang