Karena kebahagiaan bisa datang dari hal-hal yang sederhana.*-*-*-*-*
Virga menuruni tangga rumahnya sambil bersenandung riang. Ia cukup senang karena hari ini hari minggu.
Langkahnya terhenti saat melihat Tania yang tengah melamun, membiarkan TV hidup tanpa ada yang menonton.
"Lo kok dirumah? Nggak mau jalan kemana gitu?" tanya Virga pada Tania.
Tania hanya menggeleng kembali melanjutkan acara melamunnya
"Nggak ada rencana sama temen-temen lo?" Virga kembali bertanya. Kali ini ia duduk di sebelah Tania.
Tania kembali menggeleng. "Seila pergi dengan Petra sementara Asya sedang pergi dengan Mamanya"
"Trus lo nggak mau pergi sama gue? Kakak traktir deh" Virga membujuk Tania.
Lagi-lagi Tania menggeleng.
"Thea, mau lo apa sih?" Virga mulai kesal.
Kali ini Thea terdiam lalu mengucapkan jawaban yang membuat Virga tercengang.
"Gue mau ke new york" kata Tania pelan.Virga menatap adiknya lekat. "Kenapa? Lo mau ninggalin gue lagi?"
"Enggak. Maksut gue, liburan nanti gue mau ke new york" Tania tersenyum yang dianggap Virga sebagai senyuman miris.
Virga menghembuskan nafas lega.
"Gia lagi sendirian nih. Temenin sana! Gue tau, lo suka kan sama Gia?" goda Tania.
"Sok tau lo. Yaudah, gue pergi dulu sama Gia" Virga kembali masuk kekamarnya untuk berganti pakaian setelah memberitahu Gia kalau dia akan datang.
Setelah 5 menit berkutat dengan pakaiannya, Virga turun, kembali menghampiri Tania.
"Gue pergi nih. Beneran lo nggak mau ikut?" tanya Virga memastikan.
"Gue beneran nggak mau ikut kakakku yang tampan sejagat Raya" balas Tania kesal.
"Oh. Yaudah" Virga menghilang di balik pintu. Meninggalkan Tania yangkembali melamun.
Tiba-tiba saja Virga kembali masuk "beneran nih? Gue pergi lho" Virga masih terus membujuk Tania.
Tania yang jengkel langsung melempar bantal sofa yang dengan mudah dihindari Virga "Syalan. Pergi sana! Nggak usah balik juga nggak papa. Ngganggu orang aja" ketus Tania.
"Galak amat. Ntar kalo gue beneran nggak balik gimana? Lo sama aja nyumpahin gue mati" tutur Virga.
Tania memutar bola mata jengah "ya gue tinggal nyusul lo lah" balasnya asal.
"Jangan ngawur kalo bicara. Tenang gue bakalan balik dengan selamat kok. Kalo gue mati kan kasihan, dunia kehilangan 1 cogan"
"Ya tuhan! Gue beneran akan cakar Daniel kalo lo bicara lagi. Lo kok bisa ketularan dia sih. Pergi sono. Cepet!" Tania berteriak yang langsung membuat nyali Virga menciut.
Tanpa babibu, Virga langsung meninggalkan Tania yang masih dikuasai amarah. Ia segera melajukan mobil sport putihnya menuju rumah Gia.
Gia memang mengiyakan ajakan Virga untuk pergi. Lagipula, ia juga bosan sedang Tania sedang tidak mood untuk diajak jalan-jalan.
"Hai Albino!" sapa Gia begitu masuk ke mobil Virga.
Virga berdecak sebal. "Jangan panggil gue albino dasar kucing"
Gia tertawa. "Lo nggak berubah ya. Panggilan albino lebih cocok buat lo. Heran gue, la sama Tania kan saudara kembar, kok muka dan sifat kalian beda banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
VANATHEA [END]
RandomWARNING: FOLLOW PENULIS SEBELUM MEMBACA! Tania Despina Galathea, seorang cewek cantik pindahan dari New York yang cerewet dan periang, namun memiliki banyak masalah dan rahasia dalam hidupnya Deandika Vanath Prawisra, salah satu most wanted sekola...