VANATHEA_19

3.9K 158 6
                                    

cemburu, tapi gue siapa? Gue bukan siapa-siapa di mata lo

*-*-*-*-*

Dua mobil BMV hitam berhenti di halaman sebuah sekolah, membuat debu-debu berterbangan.

4 cewek dan 4 cowok keluar dari kedua mobil dengan ekspresi khas masing-masing, membuat beberapa murid penasaran.

"Ini sekolah lo dulu?" Tanya Asya sambil menatap sekitar.

Gia hanya mengangguk.

"Emang kita aneh ya? Kok mereka pada lihatin kita sih?" Daniel mulai merasa risih.

Virga hanya tertawa sedang Petra mulai memotret keadaan sekolah tanpa merasa canggung sekalipun.

"Gue laper. Ke kantin dulu yuk" Ajak Tania.

Kini Cool Boys dan TaniaCS tengah menyusuri lorong, masih ditatap oleh beberapa orang. Bahkan semua orang serempak menoleh begitu mereka sampai kantin.

"Tania? Gia?" Suara seseorang membuat Tania dan Gia menoleh.

"Hai Desyca! Hai juga Alice" sapa Gia.

Mereka ber-8 memutuskan duduk pada bangku yang sama dengan Desyca dan Alice setelah membeli makanan.

"Gia, kabarmu baik?" Tanya Alice.

"Tentu saja"

"Bagaimana denganmu Tania? Gwaenchanha?" kali ini Desyca bertanya.

Tania hanya berguman seraya mengangguk.

"Apa bahasa yang lo pake tadi? Kayaknya nggak bahasa Inggris deh" tutur Daniel yang mulai jengkel.

"Gwaenchanha artinya 'kamu tidak apa-apa?' atau 'kamu baik-baik saja?' itu bahasa korea" Jelas Virga.

Petra, Dean dan Daniel hanya menatap Virga heran.

"Lo bisa bahasa korea?" Tanya Desyca antusias.

"Sedikit" jawab Virga cuek.

Tania tertawa. "Kenalin, dia Asya dan Seila. Sahabat gue di Indonesia" Tania menunjuk Asya dan Seila. "Yang bawa kamera itu Petra. Yang item pesek itu Daniel... "

"Bagus, nistain aja terus" sela Daniel sambil mencibir.

"Gue bercanda. Dia Dean, dan yang albino itu saudara kembar gue, Virga. Dia juga k-popers kayak kita" jelas Tania.

"Hai, Gue Desyca Victoria. Panggil Desyca"

"Gue Lalice Catrine. Panggil aja Alice"

Alice dan Seila mulai bicara akur, bahkan saling tertawa.

"Ke lapangan kuy. Mau mulai nih pertandingannya. Kalian udah tau kan kalau Eric dan Alex yang akan jadi ketua tim?" Alice berdiri.

"Sebenarnya gue males. Tapi... Kuy lah. Tujuan gue kesini mau lihat Alex" Tania berdiri ogah-ogahan.

Suasana lapangan ramai dikala mereka datang. Pertandingannya sudah dimulai dan mereka agak terlambat.

Dean tampak serius menatap seorang cowok yang berkali-kali memasukkan bola ke dalam ring. Semua orang meneriaki nama cowok itu.

"Jadi dia yang namanya Eric?" decih Dean. Kini pandangannya beralih pada Tania yang masih duduk santai di sebelah Virga. Dean tersenyum tipis.

Pertandingan selesai dengan menangnya tim Eric. Lapangan sepi hanya menyisakan cool boys, TaniaCS, Alice, Desyca serta tim yang baru saja menang.

VANATHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang