Jangan nilai orang dari sebelah mata. Penampilan bisa menipu.*-*-*-*
"Ini orang pasti ada maunya" Gia tertawa
_______________"Iya dong" Asya ikut tertawa.
"Asya itu pengen lihat saudara lo Tan" ujar Seila.
"Gue kan penasaran. Gia aja udah pernah lihat. Masak kita sebagai teman lo belum lihat. Sekalian, kita mau kenalan sama ortu lo. Siapa tau jadi camer" sambung Asya.
Gia dan Tania nyaris tersedak air liurnya sendiri lalu saling berpandangan.
"Tania punya saudara?" Dean memastikan.
"Kalau orangnya secerewet lo, saudaranya Tania pasti mikir-mikir dulu kali Sya" kata Virga enteng.
Kali ini Tania dan Gia benar-benar tersedak.
"Nggak ada yang bicara sama lo kampret. Lagian ya Vir, lo ngapain sih main nyambung aja nggak ada kabelnya" Ketus Asya.
"Sorry, mungkin yang dikatakan Virga bener. Soalnya, hati kakak gue itu cuma buat Gia seorang" kata Tania seraya melirik Gia yang kini sudak melotot ke arahnya.
"Kretek... Kayaknya ada yang patah hati nih" kata Daniel sambil cengengesan.
"Lo ledekin gue. Sorry ya, gue tadi cuma becanda doang" kata Asya.
"Bukan lo, tapi Virga"
"Kok Virga?" tanya TaniaCS.
"Ya iya lah, Virganya udah keduluan" jawab Petra.
Petra dan yang lain tertawa. Sedangkan Virga yang menjadi korban hanya menatap kesal ke arah Petra.
"Lo ngomong, gue tampar mulut lo pake sepatu" ancam Virga.
"Emang bener Vir? Kalau gitu, mending Gia sama saudaranya Tania aja deh. Kasihan gue kalau Gianya sama lo" Asya tertawa penuh kemenangan.
"Memangnya saudaranya Tania itu kayak apa sih? Ganteng?" tanya Petra.
"Ganteng nggak Gi?"tanya Seila polos.
"Kok tanya ke gue sih, tanya aja ke Tania" alibi Gia.
"Kalian kepo banget ya? Lihat sono wajahnya Vanath yang datarnya melebihi triplek" Tania cengengesan.
"Gini-gini gue juga penasaran Thea"
"Udah... Berisik banget dari tadi. Pokoknya pulang sekolah kita langsung berangkat" lerai Seila.
"Sebelum itu, gue sama Gia mau ambil barang dulu" Tania
"Ok"
"Baby... Kalian kok ninggalin kita sih?" Seru Josyelin.
"Nenek lampir udah datang. Cabut guys" Tania berdiri dari tempatnya duduk lalu meninggalkan kantin diikuti teman-temannya.
Skip
Di rumah Tania. Setelah hangout."Pegel badan gue" Asya mengeluh. Ia menghempaskan dirinya di sofa yang terdapat di ruang keluarga.
"Hari ini gue nginep dirumah lo, Tan" kata Gia.
"Gue juga" tambah Asya.
"Gue ikutan" Seila.
"Yaudah lagian bibi juga lagi pulang kampung" Tania mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANATHEA [END]
AcakWARNING: FOLLOW PENULIS SEBELUM MEMBACA! Tania Despina Galathea, seorang cewek cantik pindahan dari New York yang cerewet dan periang, namun memiliki banyak masalah dan rahasia dalam hidupnya Deandika Vanath Prawisra, salah satu most wanted sekola...