Setelah semua insiden di kantor Namjoon, Taehyung dan Jungkook memilih langsung pulang ke apartemen, sedangkan Namjoon sudah duluan pulang. Sebelum kembali ke apartemen Taehyung dengan sekali tarikan nafas mengambil keputusan untuk memecat Jihyo dari perusahaannya.
Seluruh karyawan yag menonton kejadian tadi, hanya bisa mematuhi seluruh perintah Taehyung dan memilih untuk tetap bungkam agar mereka tak kehilangan pekerjaan seperti Jihyo. Ada beberapa dari mereka yang masih trauma dengan keributan tadi, ada yang menjadi majalah gosip dadakan dan macam lainnya.
***
At Namjoon's apartementDengan penuh emosi namjoon membuka pintu apartemennya, membanting pintunya juga tak lupa tas kerjanya dia banting ke lantai. Berjalan cepat dengan gerakan mencari-cari sesuatu.
" sial dimana jalang itu?! "
Seluruh umpatan namjoon keluarkan dari mulutnya karena tak menemukan yang dia cari, lalu umpatan itu berhenti beberapa saat ketika menemukan yang dia cari sedang tertidur di meja makan.
BRAK!!!
" bangun kau sialan!! "
Seseorang yang sedang tertidur sontak terbangun dengan ekspresi terkejut luar biasa. Dengan penampilan acakan, juga beberapa luka di wajahnya yang ditutupi perban.
" o-oppa sudah pulang? "
" jangan alihkan pembicaraan! "
" ma- maksud oppa? "
" heh!! Jangan pura-pura lugu kau sial !"
Ya. ..itu adalah seokjin yang tadi tertidur sambil menunggu suaminya pulang.
" oppa kenapa? Kenapa wajah oppa memar begini? "
PLAK!!
" ITU BALASAN YANG PANTAS UNTUKMU BRENGSEK! "
Untuk yang entah keberapa kali, seokjin mendapat tamparan di pipi kirinya. Seokjin lagi-lagi dibuat kaget dengan tindakan namjoon yang mendadak, marah tanpa sebab padanya. Tak dipungkiri juga, lukanya yang belun sembuh di sudut bibir terbuka lagi.
" apa yang kau lakukan pada taehyung sehingga dia mati-matian membela mu didepanku heh?!"
" hiks... a-aku tidak... ."
" CEPAT JAWAB! "
" hiks... sungguh oppa... aku tak tahu apapun... hiks... "
Namjoon mencengkram pergelangan tangan seokjin yang terluka akibat diikat tali semalaman, sungguh itu membuat seokjin sangat kesakitan.
" Dasar PEMBOHONG!! "
" hiks... oppa.. Hiks ampun... hiks... sa-sakit... ."
Dan lagi, dengan tidak berperasaan, namjoon menyeret seokjin hingga ke pintu apartemen, mendorongnya keluar dan sebelum mengunci pintu, namjoon mengatakan sebaris kalimat ya h membuat seokjin sangat putus asa.
" pergi kau dari sini dan jangan pernah kembali lagi! "
BRAK!
CTEK!Seokjin berusaha mendekati pintu itu dan mengetuknya dengan kuat sambil menangis memohon agar namjoon mau membukanya. Namun itu sia-sia, Namjoon tak mungkin mau membukanya.
" hiks...oppa...kumohon buka...hiks...buka pintunya oppa..."
Sudah dikatakan bahwa percuma seokjin melakukannya, seokjin sudah sadar dirinya diusir oleh suaminya sendiri.
" hiks.... Aku harus pergi kemana? "
Seokjin perlahan berdiri dan berjalan perlahan menjauh dari pintu apartemen Namjoon. Seokjin berpikir dirinya harus mencari tempat berlindung malam ini. Masih dengan isak tangis, Seokjin memeluk dirinya sendiri karena angin sore itu cukup kencang, dia tak membawa apapun, bahkan ponselnya tertinggal di apartemen. Seokjin berjalan linglung hingga langkahnya entah kenapa membawanya ke tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomanceJangan percaya dengan apa yang dilihat oleh mata.. Namun percayalah pada rasa. Karena dia lebih tahu apa yang kita butuhkan. Percayalah... Dia yang pertama...adalah yang Terbaik