Chapter 29

460 81 6
                                    

Seokjin kini tengah berdiri sambil menikmati langit malam dan angin sepoy-sepoy menyapa kulit wajahnya.

Seokjin berdiri sambil topang dagu, malam ini dia menggunakan minidress warna nude, serta rambut yang dibiarkan tergerai.

Seokjin cukup lelah hari ini dengan semua kejutan yang dilakukan taehyung untuk jungkook. Dan seokjin juga baru tahu jika tuan dan nyonya oh datang saat malam pesta pernikahan yoongi. Makanya saat itu dia juga bertemu jihoon.

Ngomong - ngomong soal jungkook, dia   malam ini tidur dengan jihoon dan seterusnya, membiarkan mereka menikmati pertemuan adek -kakak dan keluarga baru.

" haaaaahhhh....andai saja jungkook mau sekamar denganku.... "

Iya, seokjin sendirian dikamarnya. Dan jangan tanyakan suaminya. Sejak awal menikah pun mereka tak pernah sekamar kan ?

Terkadang seokjin lelah dengan kehidupan pernikahannya. Namun seokjin tidak pernah lupa oesan sang eomma tercinta. Karena itu lah dia masih memilih bertahan, selain itu juga karena rasa cintanya pada suaminya yang bisa seokjin bilang, bertambah setiap hari.

Seokjin masih asik menatap langit malam dengan taburan bintang yang indah, sehingga tak sadar bahwa sudah ada dua tangan yang mengurungnya.

" udara malam tidak baik untuk perempuan. "

Seokjin tersentak dan tubuh belakangnya membentur sesuatu. Barulah saat itu dirinya sadar jika ada dua tangan bersandar pada pagar balkon melingkari dirinya.

Spontan seokjin menoleh, dan seseorang yang kini sedang menatap langit, seseorang yang saat ini membuat jantungnya hampir lupa bekerja.

Seokjin tak berani melihatnya lagi, memilih menunduk dan tangannya yang gemetar berpegangan pada balkon, sebelum dia merasa dirinya mengambang sesaat dan berakhir duduk dipangkuan orang itu.

Kini mereka berdua sedang duduk si kursi yang ada di balkon tersebut. Namjoon melingkarkan kedua tangannya pada pinggang seokjin, membuat seokjin semakin sulit bernafas.

" kau pasti lelah seharian ini. "

" t-tidak terlalu.....tu.....o-oppa. "

Namjoon menatap seokjin begitu intens sehingga yang ditatap hanya menunduk malu, berusaha menyembunyikan wajahnya yang merah panas dan menyembunyikan gugup nya saat ini.

" kau cantik.... "

Lanjut namjoon sambil merapikan sedikit rambut seokjin kebelakang telinganya.

" kau baik.... "

Lalu berhenti merapikan rambut seokjin,

" dan....... Aku tidak pantas untukmu. "

Kalimat terakhir namjoon sukses membuat seokjin tersentak dan spontan melihat kearahnya.

" kau tahu? Aku bahkan punya kekasih yang amat sangat kucintai, kami bahkan sepakat untuk menikah.....jadi... "

Belum selesai namjoon mengakhiri kalimatnya, seokjin turun dari pangkuan namjoon dan berjalan kedalam kamarnya, tepatnya menuju pintu keluar, namun namjoon dengan cepat menahan tangan seokjin.

" kumohon dengarkan aku. A-aku ingin....... "

" s-sudah oppa..... "

Seokjin dengan perlahan mencoba melepas tangan namjoon yang menahannya.

" tidak usah dilanjutkan lagi, a-aku tidak mau dengar... A-aku mau menemui jung..... "

Seokjin berbicara sambil berjalan kearah pintu, namun sekali lagi ditahan oleh namjoon agal sedikit kasar. Namjoon mendorong seokjin ke dinding dan menahannya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang