Chapter 24

568 74 11
                                    

Namjoon nampaknya menikmati pemandangan yang sedang menggelinjang di ranjang. Apakah dia sadar atau tidak, Namjoon sedang menatap lapar.

"eemmmhhhh.....umh....haaah....hahhh....."

Setiap desahan yang lolos dari mulut Seokjin seakan menjadi lullaby untuk Namjoon.

" uuumhhh....ssshhhhh.....hiks....."

Seokjin bisa melihat Namjoon yang hanya berdiri sambil menatapnya. Matanya kabur jadi dia tak bisa lihat bagaimana mata namjoon menatapnya lapar sebenarnya.

"oppa....hiks.....emmmmhhhh....pa-panas......"

Seokjin bahkan tidak peduli dengan tingkahnya saat ini, tubuhnya sangat kepanasan, kepalanya sedikit pusing dan tubuhnya sungguh tak nyaman. Seokjin sungguh bingung dengan apa yang terjadi pada tubuhnya.

Seokjin berhenti bergerak saat Namjoon berjalan dan mendekatinya ke ranjang. Membuka jas dan dasinya, lalu membuka kemeja putihnya, memperlihatkan lekuk ototnya yang seketika membuat Seokjin semakin menegang. Matanya takut-takut untuk membalas tatapan Namjoon.

" aku akan membantumu....... "

Namjoon berbisik halus sehingga membuat seokjin merinding. Matanya masih mencoba menatap mata Namjoon yang begitu tajam menatapnya.

" eeehhhh......eeumhhhh... "

Seokjin mendesah tak karuan saat satu tangan namjoon menyentuh punggungnya, melepas kaitan branya.

Sentuhan itu membuat Seokjin makin menggelinjang tak jelas, kini tubuhnya polos bagian atas, Seokjin berupaya menutupi dengan kedua tangannya.

" jangan tutup, atau kau semakin tersiksa."

Seokjin terdiam, sedikit dia bisa melihat kilatan nafsu birahi di mata namjoon, dengan sedikit malu-malu dia menurunkan kedua tangannya.

" kuharap kau tidak melawan."

Akhirnya Namjoon mulai melakukan tugasnya.

Namjoon mulai mencium leher jenjang Seokjin, mencium lembut dan sesekali menghisap, menjilat dan gigitan kecil disana, Namjoon ingin bermain sebentar.

" ssshhhh......akh...hehhh....eumhhh...."

Seokjin semakin mendesah frustasi dengan ulah Namjoon dilehernya. Seokjin merasakan sesuatu yang menyengat namun nikmat pada setiap inci tubuhnya.

Namjoon bukanlah seorang amatiran, setelah puas bermain dengan leher, bibirnya berpindah untuk membungkap bibir Seokjin yang tak hentinya mengeluarkan desahan laknat yang membuat Namjoon hilang kontrol.

Namjoon tersenyum miring dalam ciumannya. Menyadari suatu hal bahwa Seokjin sungguh amatiran.

" chup....cmpk..chup....."

Belum puas, Namjoon membawa tangannya untuk menjelajahi daerah sensitif Seokjin yang lain, dia beralih kedua gundukan lembut di dadanya.

" eeemhhh..... Akh! chup....eunggghhhh"

Namjoon meremas salah satunya dengan lembut. Sungguh sensasi seperti sengatan listrik namun sangat nikmat Seokjin rasakan saat ini. Tubuhnya menggelinjang akibat diterpa kenikmatan tak hentinya karena dilakukan dalan sekali gerakan.

" cup....diamlah...cuph.... "

Namjoon masih melakukan tugasnya. Mencium bibir manis milik Seokjin dengan rakus dan semakin panas.

Posisi mereka sudah sangat intim, Namjoon memeluk Seokjin sangat erat, Seokjin yang berada dibawahnya entah sejak kapan kedua tangannya sudah menggantung lemah di bahu kokoh Namjoon.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang