Pagi harinya, seokjin bercermin dan melihat ada beberapa bekas merah di leher putihnya. Dia bingung kenapa bisa ada, seingatnya semalam dia tidur dengan nyenyak, tahu-tahu paginya sudah seperti ini. Seokjin masih berada di kamar namjoon ngomong-ngomong, itu atas permintaan namjoon sendiri.
Seokjin berhenti memeriksa lehernya saat namjoon keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Seokjin menatap dari ujung kaki hingga ujung kepala suaminya, sesaat kemudian wajahnya memerah sempurna, entah apa yang ada dipikirannya sekarang.
" ya ampun.... Apa benar ini namjoon oppa suamiku? Seksi sekali.... "
Namjoon yang baru selesai mengeringkan rambutnya, melepar handuk kecil itu tepat ke wajah seokjin hingga membuatnya terkejut.
" wajahmu merah sekali. Kompres dengan itu. "
Seokjin hanya menggenggam handuknya, sesekali mengusapkan pada wajahnya guna menutup rona merah pada kedua pipinya itu. Seokjin ingat dia ingin bertanya pada suaminya.
" oppa... "
" hm? "
" leherku, kenapa begini oppa ? Apa semalam banyak nyamuk ya ?"
Namjoon menatap istrinya yang kelewat polos dengan tatapan heran, sesaat kemudiam terbesit ide jahil di benaknya. Namjoon berjalan mendekati seokjin masih dengan wajah datarnya, seokjin ingin mundur namun kedua bahunya digenggam erat oleh namjoon.
Cup....
Namjoon mencium area leher seokjin yang masih putih, sedikit menghisap dan menjilatnya membuat seokjin tidak nyaman dan bergerak risih. Setelah beberapa saat barulah namjoon melepas ciumannya.
" lihat...."
Namjoon memutar tubuh seokjin agar menghadap ke cermin, seketika mata nya membola saat mendapati satu lagi tanda yang sama di lehernya.
" seperti itu jadinya ."
" t-tapi....kenapa hanya aku? Oppa tidak.... "
Namjoon semakin menyeringai dibalik punggung seokjin, perlahan berjalan mundur dan merebahkan tubuhnya pada ranjang. Masih dengan handuk yang melilit pinggangnya, namjoon berucap.
" lakukan lah. "
Seokjin menoleh dan menatap suaminya yang sedang rebahan sambil merentangkan kedua tangannya.
" buat juga seperti itu padaku. Buat sebanyak yang kau mau, jadi impas kan "
Seokjin awalnya takut, namun kakinya tetap melangkah perlahan mendekat, meletakkan kedua tangannya di sisi kiri dan kanan tubuh suaminya, mengungkung namjoon dengan kedua tangan kecilnya.
Namjoon hanya menatap kedua mata indah yang selalu dia kagumi beberapa bulan ini, seakan menghipnotis matanya untuk tidak melihat ke objek lain. Seokjin perlahan mendekat padanya, dan mulai melakukan apa yang baru saja dia "ajarkan".
" sshhhhh.... ahhhhh.... "
Seokjin bergerak lambat namun memberi sensasi nikmat yang menjalar di seluruh tubuhnya, seokjin melakukannya berkali-kali di tempat yang sama karena dia tak melihat bekas yang sama pada tubuhnya. Tentu saja karena dia melakukannya tidak seperti namjoon, yang menghisapnya sekuat tenaga.
" shh,...k-kuat .....s-sedikit agar t-tandanya terlihat.... "
Seokjin memang wanita yang patuh, dia menoleh pada namjoon sebentar lalu mengangguk mengiyakan perintah namjoon, seokjin sedikit berpindah ke sisi kanan namjoon, dan melakukan apa yang di ajarkan tadi, yang rupanya sangat tepat di titik paling sensitif seorang kim namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomanceJangan percaya dengan apa yang dilihat oleh mata.. Namun percayalah pada rasa. Karena dia lebih tahu apa yang kita butuhkan. Percayalah... Dia yang pertama...adalah yang Terbaik