Pagi ini namjoon harus mendapat berita tidak mengenakkan dari jimin, ya pagi sekali jimin menelponnya memberi tahu bahwa Jackson masih hidup dan dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja. Bahkan namjoon sampai meminta jimin agar menyuntik mati saja atau dia ayang akan membunuhnya langsung.
Demi apapun, jimin dengan susah payah menenangkan namjoon dengan menelpon berkali-kali karena namjoon yang memutus telpon sepihak. Karena yang benar saja jika namjoon benar-benar melakukannya maka urusannya akan panjang hingga ke pihak kepolisian.
Setelah menyelesaikan percakapannya, namjoon menemui sang istri ke kamar, terhitung mereka sudah dua minggu berada di rumah barunya, dan lagi-lagi namjoon harus bersabar karena setiap pagi seokjin akan menangis.
Saat melihat ke kamar, namjoon melihat seokjin yang masih menangis sambil memeluk tubuhnya di sudut kamar, anggap saja tempat favorit seokjin adalah sudut kamar itu. Sebenarnya namjoon mulai habis kesabaran menghadapi sikap seokjin yang makin hari makin menyusahkan. Dan alasan yang sebenarnya juga, karena seokjin selalu menanyakan taehyung.
" dia masih menangis....."
Dengan cepat namjoon mengeluarkan ponselnya, mencari nomor taehyung dan menekan tombol hijau. Tak perlu menunggu lama taehyungpun menjawab telpon.
" halo hyung..."
" bisakah kau datang ?"
" maaf hyung, aku tidak bisa."
" alasan apalagi ?"
" aku sibuk mengurus pernikahan hyung, tak mungkin aku membiarkan kekasihku mengurus semuanya sendirian."
" seokjin menangisimu setiap hari ! sudah seminggu kau tidak datang. Dia ........"
Namjoon menarik nafas sebentar lalu menghembuskannya, mencoba meredam emosi yang seminggu ini sudah menggunung.
" ....menanyakanmu."
" katakan saja jika aku akan menikah."
" dia membutuhkanmu ! apa kau.........."
Kalimat namjoon terhenti saat taehyung memotong percakapan mereka.
" dia membutuhkanmu, hyung..."
Flashback
Hampir setiap hari jungkook dan taehyung datang untuk menemani seokjin di rumah karena namjoon akan pulang kantor di sore hari. Taehyung sudah mengurus cuti di kantor untuk persiapan menikah mereka yang kira-kira hanya 3 minggu lagi, dan taehyung menawarkan agar jungkook dan dirinya saja yang merawat seokjin dulu, ada rasa segan jika Bomi tahu tentang kondisi seokjin, sehingga bomi di beri cuti oleh taehyung.
Setiap hari, jungkook akan berada di dapur mengurus masakan dan makanan untuk seokjin, lalu taehyung yang akan menemani seokjin bermain. Sejauh ini taehyung melihat perubahan yang lumayan karena seokjin terkadang sudah mulai tersenyum melihat tingkah lucunya, dan mulai menjawab ini itu jika ditanya, walaupun hanya satu dua kata. Namun tetap saja, pandangannya masih kosong.
Anggaplah taehyung sedang merawat anak kecil, karena taehyung memang selalu menggoda seokjin seperti menggoda anak kecil ,itu taehyung lakukan supaya seokjin selalu tersenyum.
Sekarang sudah pukul 4 sore, berarti menunggu 1 jam lagi namjoon akan sampai di rumah, dan seperti biasa, saat jam segini seokjin tidak suka di ganggu, dia akan duduk di kursi rodanya sambil menatap pintu kedatangan alias pintu rumahnya. Hanya menatap lurus tanpa ekspresi, dan itu membuat taehyung penasaran kenapa seokjin seperti ini, terhitung sudah seminggu dia melakukan ini.
" noona....."
Dengan mengerahkan seluruh aegyo yang dia punya, tetap saja seokjin tidak tersenyum, bahkan mengabaikan taehyung, dengan sedikit kecewa taehyung bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomanceJangan percaya dengan apa yang dilihat oleh mata.. Namun percayalah pada rasa. Karena dia lebih tahu apa yang kita butuhkan. Percayalah... Dia yang pertama...adalah yang Terbaik