MBY - 14

35 2 0
                                    

Selepas sholat maghrib, Eca pun turun kebawah untuk makan malam bersama Mama, Papa dan Fadhil abangnya.

Dimeja makan Eca melihat wajah Fadhil yang lesu seperti ada sesuatu yang disembunyikan nya, Eca ingin bertanya kenapa, tetapi rasanya sekarang waktunya tidak cocok karena sedang dimeja makan. Mama Eca pun menghidangkan semua makanan dimeja makan. Eca, Fadhil dan Papa nya lalu melahap makanan tersebut dengan nikmat.

Makan malam selesai, Fadhil memutuskan untuk menonton tv di sofa ruang tamu nya, sedangkan Papa dan Mama Eca terlihat sedang asik mengobrol di ruang keluarga.

Eca menghampiri Fadhil yang sedang serius menonton tv ini, "Woi napa lo?" Tanya Eca sambil melemparkan bantal ke muka Fadhil

"Putus" Jawab Fadhil Lesu

Eca kemudian tertawa puas, "Kenapa? Kak Dita selingkuh?" Tanya Eca lagi

"Gak sanggup LDR"

Fadhil dan Dita sudah pacaran sejak setahun yang lalu, sebelum mereka memutuskan untuk pacaran, Fadhil dan Dita bersahabat dari bangku SMA, hingga akhirnya mereka terpisah karena Fadhil kuliah di IPB sedangkan Dita berkuliah disalah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

"Klasik" Ucap Eca kemudian

"Maksud nya?" Jawab Fadhil sambil melihat ke arah adik nya ini.

"Ya klasik aja alasan dia, masa iya gara-gara LDR dia mutusin. Dia kan juga tau waktu pertama kali pacaran bakalan LDR sama abang, masa sekarang alasan nya gara-gara LDR sih?" Eca berusaha menjelaskan semuanya panjang lebar

Fadhil kemudian mencerna jawaban Eca barusan, ada benar nya juga adiknya ini. Apakah ini semua hanyalah alasan Dita supaya putus dengan nya?

"Yaudalah bang life must go on!" Ucap Eca lagi sambil menepuk-nepuk pundak abang nya

"Iyaiya, jago amat lo nyeramahin orang udah kayak motivator" Jawab Fadhil sambil menepuk pelan kening adiknya

"Aw sakit tau!, Eca gitoloh" Lirih Eca bangga

Eca kemudian bangkit dari sofa dan beralih masuk kekamar, namun Fadhil tiba-tiba memanggilnya lagi "Ca lo mau ngapain?"

Eca lalu menoleh kearah Fadhil, "Bocan" Jawab Eca cuek

"Apatuh bocan?"

"Bobo Cantik! Kenapa sih?" Jawab Eca sambil melipatkan kedua tangan nya di dada

"Mau nemenin gue gak?" Pinta Fadhil

"Kemana?"

"Makan nasi goreng ditempat langganan gue"

"What?! Bang lo baru siap makan, gue juga. Masa iya makan lagi?"

"Yee orang galau mah butuh tenaga, mau nemenin gak?"

"Yaudah, gue ambil jeket dulu" Eca kemudian meninggalkan Fadhil dan bergegas kekamarnya.

Setelah bersiap-siap dan menggunakan jeketnya, Eca dan Fadhil pun segera meluncur ketempat dimana nasi goreng langganan abangnya ini.

Eca memandangi semua gemerlap-gemerlap kota Jakarta pada malam hari, rasanya jalanan ini tidak asing baginya, ia mulai mengingat-ngingat dengan siapa ia pernah melewati jalanan ini.

"Oiya Kenzo!" Lirihnya

"Apaan?" Tanya Fadhil membuka kaca helm nya

"Siapa juga yang ngomong sama abang" Jawab Eca sambil menoyor kepala Fadhil dari belakang

Fadhil memarkirkan motornya di pinggir jalan didepan warung nasi goreng, Eca menatapi sekelilingnya, lalu dilihatnya sebuah taman di belakang warung ini, rasanya Eca pernah kesini sebelumnya. "Taman tengah kota?" Lirihnya lagi

Me Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang