MBY - 31

45 2 0
                                    

Setelah selesai mandi, ia langsung bersiap-bersiap menuju rumah sakit. Eca melihat pantulan dirinya pada kaca rias didepan nya, "Anjir mata gue bengkak" Celetuknya sambil meraba kelopak mata nya. 

Drrtt Drrt Drrrtt

Eca dengan sigap meraih ponselnya yg bergetar diatas tempat tidurnya.

"Ya Man?"

"Ca lo dimana?" Sapa Manda dengan intonasi seperti sedang dalam keadaan darurat.

"Masih dirumah, bentar lagi otw"

"Ca, Yuda udah gak ada"

Eca sontak tercengang mendengar perkataan Manda barusan, padahal barusan Mama nya Yuda sendiri yang mengatakan padanya bahwa Yuda masih diruangan ICU dan Eca akan segera bergegas kesana.

Biarpun antara Yuda dan Eca sudah tidak ada apa-apa lagi, setidaknya Yuda pernah menjadi orang yang paling baik dikehidupan Eca, orang yang paling mengerti melihat tingkah laku Eca yang moody.

Eca meneteskan air matanya mendengar kabar barusan, "Lo gak lagi becanda kan Man?".

"Lo pikir lucu apa becandain beginian?" Seru Manda

"Yaudah gue otw skrg" Lirih Eca.

"Bareng gue aja Ca, biar gue jemput lo"

"Iya Man"

"Oke"

Setelah memutuskan telfon nya dengan Manda Eca langsung turun kebawah untuk menunggu Manda yang akan menjemputnya.


*****

Kerumunan orang sudah ramai tiba di kediaman Yuda, bendera kuning yang sudah terpampang didepan rumahnya mengisakkan tangis para rekan dan sahabat-sahabatnya.

Eca memasuki halaman rumah Yuda beriringan bersama Manda, mata nya tertuju pada jasad Yuda yang sudah terbujur kaku, Ia tidak menyangka bahwa Yuda akan pergi secepat ini.

Disepanjang langkahnya menuju pintu masuk, Eca sadar akan mata-mata orang yang menatapnya begitu sinis, karena Eca merupakan perempuan terakhir yang Yuda pacari sebelum ajal menjemput nya.

Eca memasuki rumah nya dengan sopan, dipeluk nya Mama Yuda sambil mengucapkan pernyataan bela sungkawa. Tangis Mama nya pun pecah, dipeluknya Eca kuat-kuat sambil berkata, "Ini dia pacar Yuda, pacar yang paling dicintai nya" Lirih Mama Yuda sambil menangis histeris.

Eca merasa bersalah, Eca lah yang mengulah pada saat ia berpacaran dengan Yuda. Dengan gampangnya Eca memutuskan Yuda dan beralih ke Kenzo yang ternyata tidak lebih baik dari Yuda.

Eca menesteskan air matanya, dirangkul nya Mama Yuda erat-erat sambil mengelus pundaknya.

"Eca maafin semua kesalahan Yuda ya" Lirih Mama Yuda sambil meneteskan air matanya dipundak Eca.

"Eca udah maafin Yuda kok tante, maafin Eca gak ada disamping Yuda waktu dia di ICU tadi malam" Jawab Eca perlahan.

"Gapapa Ca ini semua takdir Allah" Lirih Mamanya sambil melepaskan pelukan hangat Eca.

Eca pun menganguk sembari mengerti apa yang sudah terjadi, kemudian ia mengambil buku yasin bermaksud untuk menghadiahi mantan kekasihnya untuk yang terakhir kalinya.

Pukul 01.00 siang setelah jenazah Yuda sudah siap di semayamkan, Eca pun berniat untuk berpamitan pulang bersama Manda, dicari nya Mama Yuda untuk berpamitan, namun bukanya Mama Yuda yang ia temukan, ia malah berjumpa dengan sepasang mata yang tidak asing baginya, Kenzo.

Kenzo terkejut melihat kehadiran Eca disini, namun ia berusaha untuk tidak memperdulikan nya.

Dio yang melihat raut wajah Kenzo berubah sudah mengetahui apa yang terjadi kepada sahabatnya ini setelah melihat keberadaan Eca. "Gak usah kaget gitu Ken, Yuda kan mantan nya" Lirih Dio sambil mengelus pundak Kenzo.

Kenzo hanya menganguk.

Eca dan Manda kemudian beralih mencari Mama Yuda untuk berpamitan, Manda kemudian memberi tau Eca keberadaan dimana Mama nya berada,
"Ca itu tante Rika" Instruksi Manda kepada Eca.

"Kenapa harus deket-deketan sama tu cowok" Lirik Eca sambil mendengus kesal kearah Mama Yuda yang berada disebelah Kenzo.

Manda kemudian terkekeh, "Udah gapapa kali, kan pamit doang".

Eca dan Manda kemudian menghampiri tante Rika, tante Rika yang masih asik mengobrol dengan teman-teman nya terkejut melihat Eca dan Manda yang ingin pulang pada siang bolong ini.

Melihat Eca dan Manda yang mendekat, Kenzo dan para gerombolan nya saling memberi kode kepada Kenzo agar lebih menyiapkan mental, Kenzo mengira bahwa Eca kan menghampirinya atau sekedar menyapa.

"Tante kita balik dulu ya" Ketus Eca sambil meraih telapak tangan tante Rika untuk berpamitan.

"Loh Eca?" Sapa tante Rika kaget melihat kedatangan Eca dihadapan nya, "Mau pulang?" Tanya nya lagi.

"Iya nih tante uda siang, nanti Eca sering-sering kesini deh nemenin tante"

Tante Rika kemudian menganguk, "Makasia Ca" Lirihnya.

"Bangke gue kira mau kesini" Celetuk Dio sambil menoleh kearah Kenzo.

Salah satu teman dari tante Rika memandang Eca dengan perasaan kagum, "Cantik banget sih" Lirih nya sambil mencolek dagu Eca.

"Pacar nya Yuda" Jawab tante Rika sambil mengelus pundak Eca.

Dio, Kenzo, Luthfi dan Adit yg mendengar pernyataan tante Rika barusan terkejut, merek hanya bisa menatap Kenzo dengan tatapan miris.

Eca hanya tersenyum pasrah, "Yaudah tante kita duluan ya" Pamit nya kemudian disambung oleh Manda.

"Iya hati-hati" Lirih tante Rika.

Lalu Eca dan Manda berjalan melewati gerombolan Kenzo dkk, tidak ada sapaan, tidak ada teguran dan tidak ada tatapan.

Kenzo hanya menghela nafasnya.

Me Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang