MBY - 20

35 2 0
                                    

"Woi brader napa tu mukak jutek amat" Senggol Adit membuyar kan lamunan Kenzo

"Gak ikhlas ni keliatan nya pj-in kita" sambung Luthfi sambil tertawa kecil

Ya hari ini Kenzo telah berjanji untuk memberi pj kepada sahabat sahabat nya ini di kantin sekolah, mereka sedang melahap siomay traktiran Kenzo sekarang.

"Gak apapa, kalo mau tambah pesan aja" Jawab Kenzo cuek

"Wess gitu dong Ken sebagai sahabat yang baik harus sering-sering traktir sahabatnya" Jawab mereka bertiga bersamaan

"Sialan lo!" Ketus Kenzo

"Masih belum baikan sama Eca Ken?" Tanya Dio mengintrogasi

"Putus malah"

"Putus? Baru juga di pj-in masak udah putus sih?" Celetuk Adit menimbrung percakapan Dio dan Kenzo

"Iya Ken, lagian its no big deal lah" Ucap Dio memberikan saran kepada sahabat nya ini

Kenzo masih menimang nimang jawaban Dio, ada benarnya juga perkataan Dio, itu bukan malasah yang besar kenapa harus dipermasalahkan? Bukan kah sebarusnya Kenzo yang meminta maaf kepada Eca karena telah membohongi nya kemarin?

Selagi bel belum berbunyi, 4 sekawan ini juga tidak akan pergi dari kantin, mereka akan tetap duduk disini biarpun sudah selesai makan, mereka akan menceritakan tentang cewek hitz di sekolah, tentang gebetan mereka, tentang guru atau bahkan tentang cita-cita seperti yang saat ini sedang mereka bahas.

"Gue bingung bokap nyuruh kuliah hukum, padahal gue pengen nya jadi arsitek" Ucap Luthfi membuka cerita

"Ya tinggal lo bilang aja sama bokap lo kalo misalkan passion lo gak kesitu" Adit memberi solusi

"Susah, keras kepala. Kalo lo Ken gimana?"

"Gue tergantung bonyok, mereka saranin nya kedokteran, yaudalah ikutin aja"

"Emang lo mau gitu?"

"Mau gak mau, senengin orang tua selagi bisa, manatau umur gak panjang"

"Buset dah, siang-siang ngomongin umur pamaliii kali Ken" Celetuk Dio sambil melempar pipet jus jeruk nya.

"Kalau lo Yo gimana?" Tanya Adit

"Gue mau jadi mantu idaman ajadeh" Ucap Dio kekeh

"Ciyaah pacar aja gak punya sok-sok pengen punya mertua" Jawab Adit sambil memukul bahu Dio

"Rese lo dit, btw lo pada pengen gak sih punya usaha sendiri gitu?" Tanya Dio kepada sahabat-sahabatnya

"Maksud lo?" Tanya Kenzo heran

"Iyaa gue pengen punya Cafe yang kesan nya oldskol, estetic, tapi tetap peminat nya anak-anak muda kayak kita" Jelas Dio panjang lebar

"Tumben cair otak lo" Celetuk Luthfi

"Bener jugasih, kitakan suka nongkrong tuh. Daripada uangnya ditabung ke Cafe lain, mendingan kita buat tabungan sendiri, punya Cafe sendiri, jadi kalo mau nongkrong tinggal datang aja" Tambah Kenzo

Adit kemudian mengangguk-ngangguk mendengar saran dari ke 3 sahabatnya ini, "Okedeh gue ngikut aja" Ketusnya tiba-tiba

"Kita cari daerah strategis yang memungkin kan Cafe kita berjalan lancar"

"Om gue ada ruko kosong gitu, dulu dipake buat jualan bakery, sekarang orangnya udah pindah tempat. Bisa tuh kita pake, tinggal kita cat terus tambahin kesan-kesan yang pengen kita buat" Dio memberi saran

"Oke tuh" Celetuk Luthfi

"Terus kapan kita mau langsung ke TKP?"

"Pulang sekolah gimana?" Ajak Dio

"Deal" Jawab mereka ber 4 serentak.


*****

Sepulang sekolah sesuai janji mereka, Kenzo, Adit, Luthfi dan Dio langsung meluncur ketempat tkp dimana ruko Om Dio berada, letaknya di jalan setia budi ruko 68A & 68B.

Diperjalanan didalam mobil Kenzo hanya termenung mengingat bahwa ia belum kunjung baikan dengan Eca, sudah 3 hari mereka tidak chatan dan tidak berjumpa. Sedang apa Eca batin nya.

"Yo ini belok mana?" Tanya Adit yg menyetir

"Kanan Dit gak jauh dari sini kok" Jawab Dio memberi instruksi

Kenzo yg daritadi masih mengamati sepanjang jalan ini berusaha mengingat alamat siapa yg pernah ia kunjungi sebelumnya di daerah ini. Ya ternyata ini adalah jalan menuju rumah Isica, mantan kekasihnya yg sudah 3 tahun ia pacari, bagaimana tidak asing jika setiap malam minggu kesini?

"Pantesan aja gak asing" Celetuk Kenzo tiba-tiba

"Apanya yg gak asing Ken?" Tanya Dio

"Ini daerah rumah Isica" Jawab Kenzo datar

"Ceilaaa jadi throwback banget nih sis?" Ucap Luthfi menggoda

"B aja"

"Lagian lo sih Ken kalo masih sayang itu balikan aja kek, gak usah gengsi"

"Percuma kalo Isica nya udah gak sayang sama gue"

"Berarti lo gak mau putus dong?"

Kenzo hanya diam tidak menjawab

Sesampainya diruko Om Rudi, mereka langsung mengecheck semua situasi disini. Mulai dari cat nya yg sudah mulai tekelupas, atap nya sudah ada yg bocor dan dinding-dinding nya yg kotor karena tidak pernah di huni lagi.

"Om senang kalo anak-anak muda seperti kalian ini punya niat untuk jadi pengusaha"

"Ah bisa aja om, kita cuma mau buka Cafe kok. sekalian nabung, kan sayang kalo setiap ngopi kita mesti ke Cafe lain, kalo punya sendiri pasti lebih enak" Jawab Kenzo ramah.

"Iya bener itu Kenzo, om setuju sama kamu" jawab om Rudi sambil merangkul bahu Kenzo

Mereka pun berbincang-bincang dengan om Rudi mengenai kontrak ruko dan masalah-masalah lain nya, mulai dari konsep Cafe apa yg ingin mereka buat, bagaimana tentang tata dekorasi nya sampai dengan siapa sebenarnya yg mempunyai ide untuk membuka Cafe ini.

Tiba-tiba dari kejauhan seorang gadis melihat 4 sekawan yang tidak asing lagi bagi nya, tanpa pikir panjang gadis tersebut langsung memarkirkan mobilnya didepan ruko tersebut.

"Loh kamu ngapain disini Ken?" Sapa Isica keluar dari mobilnya dan mengagetkan Kenzo.

"Lagi ada bisnis" Jawab Kenzo cuek.

"Loh Isica? Katanya  ke London?" Tanya Luthfi mengagetkan Isica.

"Udah pulang Fi, lagi weekend" Jawab Isica

"Nak Isica? darimana?" sapa om Rudi yang menyadari kehadiran perempuan ini.

"Oh ini om abis dari supermarket, gak sengaja lewat" Jawab Isica

"Udah saling kenal nih ceritanya?" tanya om Rudi lagi

"Yaelah om Isica ini mantan Kenzo, MANTAN" Jawab Dio mengeja

"Oh pantesan aja pengen nyewa ruko om, ternyata biar bisa sekalian curi-curi pandang sama nak Isica ya Ken?"

"Kenzo uda punya pacar kok om" jawab Kenzo sambil meninggalkan Isica, kemudian ia langsung berpamitan dengan om Rudi dan mengarah masuk ke mobil. "Sini biar gue yg nyetir" ucap Kenzo memberi instruksi

Tanpa menjawab pun akhirnya pun 3 sekawan ini langsung mengiyakan ajakan Kenzo, berpamitan dengan om Rudi dan langsung masuk kedalam mobil.

"Kita duluan ya Isica" Pamit Dio.

Isica kemudian menganguk, menatap mobil yang didepan nya ini pergi meninggalkan nya begitu saja.

Me Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang