28

123 25 0
                                    

Resmi!
Elvan Ardan dan Ken, kini menginap di rumah Askar. Bagi kebiasaan orang yang lama tinggal di rumah sederhana, akan terpukau saat ia melihat rumah yang mewah bukan? Tapi Askar tidak melihat ekspresi yang menunjukan kekaguman dari wajah Ken. Bukannya Askar ingin dikagumi, tetapi ini semakin memperkuat pemikiran Askar tentang Ken. Bahwa sebenarnya dia bukanlah dari kalangan menengah kebawah.

Grhhhh Grhhhh!

Suara raungan harimau terdengar begitu keras. Sepertinya hewan peliharaan Askar sedang mengamuk di halaman belakang.

"Waduh, si Sapi kayanya kelaparan" Askar buru buru pergi ke taman belakang diikuti ketiga temannya. Ditaman belakang ada satu lemari es khusus makanan Sapi dan Surti. Askar mengambil satu porsi daging yang biasanya Sapi makan.

Ada hal aneh yang terjadi. Seperkian detik tadi, Sapi meraung raung sangat keras. Tetapi kali ini, dia seperti kucing malang yang tak bertenaga. Ada apa?

Askar mencoba memberi makan sapi dari luar Kandang. Takutnya saat sapi seperti itu, dia sedang membaca niat untuk makan majikannya sendiri. Ini belum pernah terjadi, biasanya jika Sapi lapar ya dia akan meraung sampai makanan itu berada di mulutnya. Sedangkan kali ini, Makanan saja belum diberi, Sapi sudah terdiam tak bernyali.

"Pi, Lo mau makan kan? Ini ambilah pii. Ko diem?" Askar sudah menyodorkan daging segar ke kandang Sapi, tapi harimau itu tetap diam bahkan tak bergerak sama sekali.

"Si sapi kenapa tuh?" Ardan juga ikut kebingungan disana.

"Masalahnya kayanya di elo deh Ken" Elvan tiba tiba menuduh.

"Liatlah. Daritadi sapi liatin lo" Lanjutnya kembali.

"Coba deh lo ngumpet di balik tembok itu" Askar sepertinya juga menuduh Ken.

"Untuk?"

"Ya mastiin aja. Ga biasanya loh si Sapi kek Harimau cacingan begini. Disini yang baru ketemu sapi kan elo. Pas ketemu Elvan Ardan nih meong biasa aja tuh"

Ken mengalah. Dia akhirnya pergi dari hadapan binatang buas itu. Bersembunyi di balik tembok yang Askar beritahu.

Tak beberapa lama, terdengar kembalilah suara erangan harimau itu.

Hrgghhh...

Sapi langsung melahap daging yang sedari tadi di sajikan Askar saat Ken sudah menghilang dari hadapannya. Benar benar aneh. Apa yang membuat Sapi terdiam saat ada Ken disekitarnya?

"Waw!"

Askar langsung mengajak kedua sahabatnya kembali masuk kedalam rumah, setelah menyaksikan kejadian langka tadi. Positive thinking aja, mungkin sapi tau mana yang ganteng dan mana yang engga. Seperti perempuan pada umumnya, yang biasa ganaspun didepan orang yang ia suka akan berubah menjadi seseorang yang tak terduga. Meskipun pada kenyataannya. Sapi adalah Harimau yang berjenis kelamin laki laki.

"Lo apain si sapi sampe begitu?" Sambil menuju kamarnya, Askar mengintrogasi Ken agar bisa memperjelas kejadian barusan.

"Itu harimau,... Askar. Sapi itu warnanya ga ada yang oren" Ken kira dia bisa mengajari Askar? Semua orang juga tau yang meraung tadi adalah harimau. Mana ada sapi yang meraung.

"Nama harimau gue, adalah sapi. Jadi jawab aja pertanyaan yang gue ucapkan oke?"

"Oke" Ken mengikuti gaya tangan Askar yang melambangkan kata Ok itu.

"Jangan Oke oke aja. Dijawab Ganteng!" Ya, ternyata ada ruginya juga Ken menginap. Dia pasti akan merepotkan ketiganya.

"Ahehe iya juga. Etapi da akumah ga apa apain harimau kamu. Cuma liat doang. Liatnyapun juga ga sambil melotot" Ken menjawab dengan kejujurannya. Lagipula manusia seperti Ken ini tidak berbakat dalam berbohong.

DIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang