✠0⁸✠

1.2K 172 3
                                    

Nara menggeliat pelan ketika sinar matahari pagi masuk melalui jendela. Nara mulai mengerjapkan matanya pelan. Hal pertama yang ia lihat adalah Renjun. Ia mendorong Renjun pelan.

"Renjun, bangunlah! Aku tidak bisa bangun karena kau memelukku!"

"5 menit lagi. Ini masih jam 7 pagi." katanya tanpa membuka matanya sedikitpun

"Hhh, terserah lah." nara kembali menutup matanya.

Dan pagi hari ini mereka berakhir tidur dengan posisi memeluk seperti tadi malam.

➖➖➖➖➖

Nara meraih jaket kulit berwarna hitamnya dengan cepat. Ia segera memasangkan jaket berwarna hitam pekat itu ke badannya.

Renjun yang kebetulan melewati Nara mengernyitkan dahinya tanda tak mengerti.

"Ke club? Lagi?" tanyanya sambil mendekati Nara yang saat ini sedang mengikatkan tali sepatunya.

"Tidak, aku akan balapan hari ini." ucap Nara tanpa berbasa-basi.

"What?! Kau mengerikan, nona."

Dia berubah banyak, lanjut renjun dalam batinnya.

Nara mengendikkan bahunya.

"Aku ikut. Kau tidak boleh sendirian kesana." kata renjun memaksa Nara.

"Yeah whatever. Ayo."

➖➖➖➖➖

Nara dan Renjun memasuki area balapan dengan tenang. Tidak, renjun tidak balapan, nara yang akan balapan. Renjun hanya mengantarnya sampai garis start saja.

Renjun segera turun dari motor sport dan duduk di kursi penonton. Sedangkan nara sedang bersiap-siap memulai balapan.

"1, 2, 3 GO!" teriak seorang wanita berpakaian minim.

Sebentar, kalian harus tau dengan siapa Nara bertanding saat ini. Yap, dengan Jennifer. Jennifer menantang Nara untuk yang kesekian kalinya. Nara berdecak kesal sambil mengendarai motornya cepat.

Hell, Jennifer memang gak tau malu, udah kalah masih mau tanding. Ck, awas aja kalo dia nantangin lagi.

Nara sudah berada dekat di garis finish dan...

she wins!

Nara membuka helmnya dan segera berjalan mendekati Jennifer.

"Don't disturb me again bitch!"

"Hey! Kamu curang kan! Aku selalu menang balapan."

"Your unlucky day Miss Fucking Lee" Nara berujar sambil menatap lawan bicaranya remeh.

Jennifer menggeram kesal. Ia menarik kerah jaket Nara yang segera ditepis oleh Nara.

"Ingin tau sesuatu nona?" Jennifer tersenyum miring.

"Aku adalah musuhmu." lanjutnya masih dengan smirknya

Nara berdecak kesal.

"Semua orang juga tau, bodoh!" nara yang kesal segera pergi dari hadapan Jennifer.

Ia menarik lengan Renjun dan membawanya pulang bersamanya.

-lost-

"Fuck you Jennifer!" teriak Nara kesal tepat setelah ia menghidupkan lampu rumahnya.

Nara segera merebahkan dirinya di sofa dan membuka sepatu serta jaketnya lalu membuang kedua benda itu sembarangan.

Renjun mengambil obat merah dan berjalan mendekati Nara. Nara mengernyit bingung.

"What are you doing?"

"Lehermu berdarah." ucap Renjun santai.

Renjun ikut mendudukkan dirinya di sofa bersama Nara. Tangannya tergerak untuk mengobati Nara.

"Sepertinya tergores kuku temanmu itu ketika kalian sedang bertengkar."

"Dia musuhku bukan temanku!" kata Nara kesal.

"Iya-iya." renjun selesai mengobati Nara, ia mengecup leher nara pelan lalu melepaskannya.

"Minggir sana!" kata Nara kesal karena dicium Renjun untuk kesekian kalinya.

"Iya nona manis." renjun menyengir yang dibalas tendangan di bagian kakinya oleh Nara.

"Iya, iya." renjun segera pergi dari hadapan Nara.














TBC

Hi, jadi gimana cerita ini? Should i unpub it?

I'll happy if you voment guys!

Thanks❤️

lost | renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang