✠1⁹✠

1K 133 0
                                    

Sinar matahari dengan lincahnya menyusup lewat celah-celah jendela kamar Nara. Kesalnya sinar matahari karena yang disinari tidak bangun membuat Nara menyerah. Ia mulai mengerjapkan matanya.

Jam setengah enam.

Nara berdecak kesal, haruskah ia bangun sepagi ini? Jahat sekali matahari karena mulai bersinar terlalu pagi. Hhhh.

Dengan cepat, Nara meraih jaketnya. Jangan lupakan dengan pisau kesayangannya. Ia menaruh barang kesayangannya itu di saku jaketnya.

Dengan masih terbalut piyama, Nara membuka pintu apartemennya sangat pelan agar tidak membangunkan kedua pria yang mungkin sekarang masih tertidur pulas.

Tujuannya sekarang ini hanya satu, menikmati pagi di sungai Han.

-lost-

Nara membanting pintu mobilnya agak keras hingga pintu itu tertutup rapat. Selanjutnya ia mengunci mobilnya. Dimasukkannya kunci mobil tadi di saku sebelah kanan jaketnya.

Udara pagi sangat sejuk. Ditambah indahnya matahari yang bersinar remang-remang karena bulan yang tidak mau pergi.

Nara mendudukkan dirinya di rerumputan luas. Memandang sungai Han dari kejauhan merupakan hal yang seru dan menenangkan baginya.

Melihat orang-orang berlalu lalang di taman dan pinggir sungai. Melihat anak kecil berlari lalu terjatuh dan tertawa. Melihat ombak yang semakin lama meliar.

Itu membuatnya lebih tenang.

Kring kring

Ponselnya berdering, menandakan adanya notifikasi pesan dari seseorang.

Jennifer Lee

Siapa yang tidak mengenal Huang Renjun? Kekasih Jung Nara yang sudah lama meninggal.

Benar bukan, Alexa Jung?

Nara mengerutkan alisnya. Ia tidak mengerti pesan Jennifer. Saat sedang bergelut dengan pikirannya, seseorang membekap mulutnya dengan sapu tangan.

Oh shit, ini kloroform.

Belum sempat melakukan pemberontakan, tubuh Nara sudah lebih dulu limbung dan jatuh tertidur. Menjelajahi dunia mimpi untuk kedua kalinya.

-lost-

Renjun mengerjapkan matanya berkali-kali. Tidak, bukan karena sinar matahari yang jahil kali ini. Melainkan ponselnya yang berdering keras tepat di sebelah telinganya.

Tangannya tergerak untuk mengecek isi notifikasi ponselnya.

Mark Lee

Pasti tidak enak melihat orang yang kau sayangi mati sia-sia

Bukankah begitu, Huang Renjun?

Renjun tersentak. Pesan yang ia terima pasti berhubungan dengan Nara.

Renjun yang panik segera beranjak dari kasurnya dan berlari ke kamar Nara. Dengan tergesa-gesa ia membuka pintu kamar Nara.

Memang benar bahwa realita tidak sesuai ekspetasi. Percayalah, Renjun benci situasi ini. Situasi dimana kekasihnya dalam bahaya.

Renjun mengucapkan sumpah serapah ketika mendapati bahwa Nara tidak ada di kamarnya. Ia langsung menyahut jaketnya dan memakainya.

Dunia saat ini hanya berputar untuk Nara. Ia harus menyelamatkan Nara.

-lost-

Nara yang terikat di kursi kayu mulai membuka matanya. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kakinya terasa sakit semua. Ia memutar bola matanya kesal, ini sudah kesekian kalinya ia disekap oleh Jennifer.

"Hei, brengsek. Kau tidak perlu menyekapku. Ini sudah puluhan kali kau menyekapku. Kau bisa langsung membunuhku." Nara menatap kesal ke arah Jennifer dan Mark yang sedang berbincang.

Jennifer tidak menjawab tetapi Mark berangsur mendekati Nara. Ia menarik sebuah kursi dan mendudukinya.

"Tentu saja, kita berdua akan membunuhmu, bersama kekasihmu itu." ucap Mark diiringi tawanya.

"Terserah." ucap Nara lalu menatap tajam Mark.

"Sebelum aku membunuhmu, aku akan senang jika kau mau mendengarkan ceritaku."

Nara tidak bergeming. Tatapannya berubah menjadi datar. Sedangkan Mark berubah menjadi sangat serius.

"Kau pasti sudah mendengar cerita kakakmu. Tapi belum mendengarkan versiku bukan?"

Mark menghela nafasnya berat.

"Dia mengkhianatiku."

Nara mengerutkan alisnya tanda tak mengerti dengan ucapan Mark.

"Kakakmu mengkhianatiku. Jung Jaehyun mengkhianatiku."

Satu kalimat, beribu pertanyaan.





















TBC

Kurang 1 chapter lagi terus epilog n akhirnya end, hehe.

Jangan lupa baca workku yang lain ya!

Fyi, aku bakal ngepublish work baru tahun depan. So, wait for that.

Thanks❤️

lost | renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang