✠1³✠

1.1K 156 3
                                    

"Tidak bisakah, kau cepat sedikit? Kau terlalu lama berada di toilet. Kita hampir terlambat."

Nara menyusuri lorong pesawat, setelah menemukan bangkunya ia memposisikan dirinya senyaman mungkin. Renjun tidak menjawab pertanyaan Nara, ia hanya terus tersenyum. Kemudian ikut memposisikan dirinya di sebelah Nara.

Ingin tahu apa yang terjadi?

Well, beberapa hari yang lalu mereka memutuskan untuk pulang ke Korea. Untuk mengurus atau lebih tepatnya meminta penjelasan kepada Jaehyun. Sekalian menghabiskan waktu untuk liburan semester kali ini.

Dan di sinilah mereka,

di udara,

lebih tepatnya di pesawat sih.

-lost-

"Naraaaaaaaaa! " Jaehyun berhambur di pelukan adiknya.

Nara membalas pelukan Jaehyun dengan lembut. Bibirnya mengulum senyuman manis dan rindu. Sedangkan Renjun hanya tersenyum menatap pasangan kakak adik yang satu ini.

Jaehyun melepaskan pelukannya, ia menatap Renjun bingung.

"Huang Renjun?" tanyanya.

"Ah, iya. Kak Jae kan?" Renjun tersenyum manis.

Jaehyun membalas senyuman manis Renjun dengan senyuman manisnya hingga cekungan di pipinya dapat terlihat.

"Ayo, pulang." Jaehyun menyeret koper hijau tosca milik Nara.

"Aku mau ke apartemen saja." kata Nara sambil berjalan mendahului.

"Oke." jawab Jaehyun lalu mengikuti langkah Nara.

Renjun mengikuti mereka berdua dari belakang. Menatap riang pasangan kakak adik yang satu ini. Andai kakaknya masih hidup...

-lost-

"Kak Jae, aku ingin bicara denganmu." Nara menutup pintu kamar Jaehyun dan duduk di pinggiran kasur milik Jaehyun.

Jaehyun dengan cepat membalikkan kursinya dan menatap Nara aneh. Tumben sekali ia ingjn bicara serius dengannya.

"Silahkan." Jaehyun mempersilahkan Nara untuk berbicara.

Nara menghela nafasnya berat. Ini tampak tak nyata untuknya.

Bagaimana bisa kakaknya sudah punya kekasih?

Bagaimana bisa kakaknya terlibat dengan semua ini?

Nara dengan berat akhirnya berbicara, "Kau memiliki kekasih yang namanya Huang Huanran? Aku ingin kau menjawabnya jujur."

Jaehyun tentu saja kaget, ketika nama Huang Huanran di ucapkan hatinya berdesir, otaknya memutarkan memori yang telah lama ia simpan dan kubur dalam-dalam.

Jaehyun menghela nafasnya dan menatap ke langit-langit beberapa detik, setelahnya ia kembali menatap Nara. Percuma berbohong, semuanya sudah ketahuan. Lagian mana bisa ia berbohong di depan adiknya?

"Iya, kau benar. Aku yakin kau sudah tau bahwa ia sudah meninggal. Ia menyelamatkanku. She was my girlfriend, you were right."

"Aku punya musuh bernama Jennifer, ia mempunyai kakak bernama Mark. Kau mengenalnya?"

Terima kasih kepada paman yang sudah memberikan informasi tentang Jennifer dan keluarganya serta Huang Huanran. Ia jadi tau garis besar masalah ini.

"Tentu saja, ia orang yang membunuh Jennifer." Tatapan Jaehyun berubah menjadi tatapan kebencian.

Nara menghela nafasnya berat.

"You know something, brother? Pada awalnya aku percaya-percaya saja ketika kau, ibu, dan ayah berkata bahwa aku koma karena kecelakaan. Tapi lama-lama hal itu mengganggu pikiranku, jika aku kecelakaan bisakah kalian menjelaskan tentang goresan di tanganku? Pada akhirnya aku tau bahwa kalian berbohong. Dan kupikir akan lebih baik jika kalian menceritakan apa yang terjadi padaku sebelum aku koma. "

Jaehyun tertegun, rahasia terbesar kedua yang ia tutup juga telah tersingkap. Memang seharusnya adik kecilnya ini tidak usah bertemu dengan kekasihnya yang telah lama meninggal. Tidak akan seperti ini jika adiknya tidak bertemu dengan kekasih mautnya itu.

"Aku tidak, bisa memberi tahumu sekarang. Tapi aku janji akan memberitahumu setelah aku siap. Beri aku waktu."

Nara menghela nafasnya untuk yang kesekian kalinya. Dengan berat hati, ia menganggukan kepalanya. Tanda bahwa ia setuju dengan penawaran kakaknya.




























TBC

Hi, guys, aku mau ngasih tau kalo 2 minggu ke depan bakal hiatus dulu. Aku ada ujian soalnya. Minggu depan mungkin masih bisa tapi paling cuma sekali kalo gak ya cuma nulis draf aja. Janji deh abis 2 minggu itu aku gas update.

Voment yaaa biar diberkati Tuhan biar bisa nikah sama bias.

Thanks❤️

lost | renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang