Pagi ini adalah hari pertama Edgar sekolah di tempat barunya. Hanya sebuah sekolah swasta biasa yang letaknya tak jauh dari apartemen tempat ia tinggal. Untuk menuju sekolah tersebut ia hanya harus berjalan kaki sebentar lalu menyebrang jalan dan sampai.
Edgar pindah sekolah ketika naik ke kelas 3 SMA, hanya setahun lagi dan kemudian lulus. Tanggung sekali.
Seperti anak baru pada umumnya, ketika Edgar berjalan masuk melewati gerbang sekolah, karena penampilannya yang tak biasa, ia menjadi pusat perhatian. Apalagi di tambah dengan parasnya yang sungguh membuat haus para wanita seusianya.
"Duh, kenapa mereka ngeliatin aku terus sih?" Gumamnya dalam hati.
Edgar merasa cukup risih, tapi ia mencoba untuk tak peduli dan terus bergegas menuju ruang guru seperti yang dikatakan Andra padanya pagi tadi.
Sesampainya ia di ruang guru, Edgar segera menemui Ibu Elisa, selaku wali kelasnya.
"Oh, Edgar? Tunggu sebentar ya, kalo bel masuk udah bunyi langsung ikut saya ke kelas." Jelas Elisa. Edgar hanya mengangguk paham kemudian ia duduk di sofa yang ada di dekatnya.
Tak lama kemudian, bel masuk kelas berbunyi. Elisa mengajak Edgar untuk ikut dengannya ke kelas untuk memperkenalkan diri pada teman-temannya. Sebelum menuju kelas, Elisa mengajak Edgar berkeliling sebentar sambil memperkenalkan beberapa tempat di sekolah barunya.
"Kamu nggak usah gugup, santai saja. Oke?" Ucap Elisa mencoba menenangkan Edgar yang padahal sejak awal ia tak terlihat gugup sedikit pun.
Mereka pun sampai di kelas, Elisa mengajak Pria muda itu masuk kedalam. Yang tadinya kelas cukup ramai dan berisik, ketika Edgar masuk serentak mereka semua terdiam. Seisi kelas menatap Edgar dengan kagum, apalagi para gadis, mereka cukup senang akhirnya ada siswa laki-laki tampan di kelas mereka.
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan teman baru di kelas kita. Silahkan.." Elisa menyilahkan Edgar untuk maju beberapa langkah ke depan dan memperkenalkan dirinya pada teman-temannya di kelas.
"Salam kenal, namaku Raden Edgar Faraby, siswa pindahan dari Jogja. Kalian boleh memanggilku Edgar." Jelasnya memperkenalkan diri. Lalu ada seorang gadis mengangkat telunjuknya.
"Kenapa Mawar?" Tanya Elisa pada salah satu siswinya tersebut.
"Edgar, kamu udah punya pacar belum?" Tanya Mawar dan membuat seisi kelas tertawa. Di mereka semua masih tertawa, Edgar menjawab pertanyaan dari Mawar.
"Aku udah bertunangan." Jawabnya singkat, seketika membuat semua orang di kelas terdiam. Begitu pula Elisa yang terlihat tercengang mendengar jawaban Edgar.
****
Namanya Mawar, salah satu siswi tercantik di sekolah tempat Edgar belajar. Sudah banyak sekali siswa laki-laki yang mencoba mengajaknya kencan, tapi sayangnya semua tawaran itu ia tolak mentah-mentah, bahkan tawaran kencan dari Robby, si ketua gengster sekolah pun di tolak dengan cara yang super memalukan.
Tapi kini ada yang berbeda darinya. Yang biasanya ia selalu di kejar-kejar oleh para siswa laki-laki, sekarang ia yang malah berusaha mengejar Edgar dan mencoba mencuri perhatian darinya.
Sore itu, bel pulang sudah berbunyi. Para siswa berbondong-bondong untuk pulang. Saat itu Edgar sedang berjalan sendirian sambil menikmati sebatang permen lolipop di mulutnya.
Di saat yang sama, Mawar mengikutinya dari jauh. Disaat seperti itu lah kesempatan besar gadis tersebut untuk mendekati Edgar. Ketika rasanya cukup aman, Mawar segera bergegas mendekatinya.
"Hey!?" Ucap Mawar sambil menepuk pundak Edgar yang hanya menoleh sebentar dan kembali berjalan.
"Kenapa?" Tanya Edgar yang sepertinya tak peduli pada Mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Husband
RomanceAku mencintainya seperti seorang kekasih, atau seorang adik? ##################### Karena janji antara kakeknya dengan teman lamanya, sebagai cucu pertama, Andini (22th) harus menjalani sebuah perjodohan dengan seorang Pria muda bernama Edgar (17th)...