Edgar
Ting.. nong...
"Iya sebentar.." teriak seseorang dari dalam, suaranya seperti Andini. Ya lagipula siapa lagi wanita yang tinggal dirumah ini?
Ceklek...
"Om Edgar?"
Tiba-tiba ada 2 anak kecil muncul dari pintu tersebut. Siapa mereka? Kenapa mereka mengenalku?
Tanpa aba-aba mereka lompat dan melilit kedua kakiku.
"Jenie.. Juna.. hati-hati dong, kalo Om Edi jatoh gimana?" Ujar Andini yang muncul dari dalam.
Jadi ternyata mereka ini si kembar ya? Sudah lama sekali aku tidak melihat mereka berdua. Tak terasa mereka sudah sebesar ini.
Pandangan ku langsung tertuju pada wanita didepanku.
"Hai, kak." Sapa pertama ku padanya sejak kami bertemu di hari kelahiran sikembar ini 2 tahun lalu. Ia membalas dendam senyumnya.
Plak!!
"Aduh."
Spatula yang ternyata ada di tangannya itu dengan cepat mendarat di kepalaku.
"Kebiasaan banget sih kamu, Gar. Kan udah kubilang, kalau mau mampir coba hubungi kami dulu." Lanjutnya. Aku hanya cengengesan karena merasa bersalah.
"Hehe.. maaf, kak. Aku lupa." Jawabku, ia menghela nafasnya dalam-dalam.
"Yaudah, ayo masuk. Mas kamu masih tidur tuh." Ajaknya, aku pun masuk kedalam dengan menggendong 2 anak lucu ini.
"Om Edgar nggak bawa oleh-oleh buat Jenie?"
"Iya nih, emangnya di London nggak ada mainan ya?"
Aku hanya tertawa mendengar ocehan mereka berdua. Di usia mereka yang baru 2 tahun sudah pintar bicara, mirip seperti kedua orangtuanya yang dulu sering memarahiku.
"Ada kok. Tapi Om lupa bawa, nanti aja ya kalo nanti Om mampir lagi."
"Janji, ya.." Balas mereka bersamaan. Aku hanya menghela nafas lalu mengangguk pelan.
Aku pun menurunkan mereka ketika kami tiba di ruang tamu. Rumah sebesar ini, tapi Andra tidak mempekerjakan seorang pembantu? Kasihan Andini.
"Hey.. Edgar!"
Tiba-tiba Andra muncul entah dari mana dengan rambut berantakan dan baju oblong putihnya. Apa-apaan penampilannya itu, adiknya sudah jauh-jauh datang dia malah menyambutnya dengan rambut berantakan.
"Ayolah.. sini peluk aku."
"Stop!" Ucapku sambil menahannya dengan gerakan tangan.
"Please, Mas. Kamu belum mandi, masih bau iler." Lanjutku, ia malah melompat dan memelukku erat.
"Apaan sih, sejak kapan kamu nggak mau kupeluk."
Setelah puas memelukku, akhirnya aku bisa melepas diri dari lilitannya.
"Ih, masih bau juga." Gumamku kesal. Ia hanya terkekeh lalu duduk di sofanya.
"Gimana?" Tanya Andra.
"Gimana apanya?"
"Nilai kamu." Lanjut Andra, aku menghela nafas. Mengingatnya saja sudah membuatku mual.
"Yah, mas. Sudah lulus aja aku udah bersyukur banget."
"Cih, kamu ini." Balasnya dengan nada ledekan.
"Terus, masih main game?" Lanjutnya, aku pun mengangguk pelan.
"Nanti kita main, ya. Di kantor ada PS baru." Bisik Andra, aku pun mengangguk cepat.
"Heh.. ngomongin apa kalian?" Andini datang tiba-tiba hingga membuat kami cukup terkejut. Sepertinya Andra menyembunyikan hal tersebut darinya. Hampir saja...
Setelah meletakkan segelas jus yang ia bawa tadi, Andini pun duduk bergabung bersama kami.
"Jadi, dalam rangka apa kamu mampir kesini?" Tanya Andini.
"Iya, Mas juga penasaran." Lalu disusul Andra dan membuatku tak bisa menyembunyikan hal ini lagi.
Baiklah, lagi pula buat apa aku harus menyembunyikan hal ini dari mereka.
"Jadi, sebenarnya aku datang kesini karena ada sesuatu yang mau aku lakukan." Jawabku, mereka mendengar cukup serius.
"Jadi... Aku..."
Ting...
Nong...Belum selesai aku bicara, tiba-tiba ada seseorang yang datang. Andini pun berdiri dan menghampiri pintu.
"Udah lanjutin aja, nanti Andini juga tau." Pinta Andra.
"Oh.. oke. Jadi gini, mas. Sebenarnya ada gadis yang mau ku lamar..."
"Eh... Mawar, ya? Ya ampun, udah lama banget kita nggak ketemu." Suara Andini terdengar sampai ruang tamu, bahkan ia sampai memotong pembicaraanku. Dari nama yang Andini sebut tadi, sepertinya orang yang ku tunggu-tunggu akhirnya datang juga.
Ya, siapa lagi kalau bukan Mawar?
.
.
.-Tamat-
==========================
Notes :
Nih, Saya kasih ekstra part nya dulu. Untuk gambaran cerita lanjutan dari My Little Husband. Buat yang pengen banget Edgar nikah sama Andini, mohon bersabar ya. Setiap orang pasti punya kebahagiaannya masing-masing.
Walaupun Edgar suka sama Andini, tapi kan Andini nggak begitu. Kalo tetep di paksain buat bersama pastinya nggak bahagia dong..
Tungguin cerita Edgar & Mawar ya, masih nyari judulnya nih.
See u..
Btw, ane bikin cerita baru tuh. Genre nya horror, masih belajar sih. Kalo penasaran boleh dilirik. Selamat membaca...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Husband
RomanceAku mencintainya seperti seorang kekasih, atau seorang adik? ##################### Karena janji antara kakeknya dengan teman lamanya, sebagai cucu pertama, Andini (22th) harus menjalani sebuah perjodohan dengan seorang Pria muda bernama Edgar (17th)...