Mawar
Namaku Mawar, sebenarnya itu bukanlah nama asliku. Nama ku yang sebenarnya adalah, Rosse Stevy Edward. Tapi setelah ayah menceraikan ibu dan kembali ke negaranya, ibu mengganti namaku dengan menghilangkan nama mantan suaminya, dan kini namaku menjadi Mawar, ya, hanya Mawar, terjemahan dari namaku yang lama.
Karena perceraian mereka, kini aku menjadi sedikit trauma dengan cinta, dan membuatku tak mudah didekati pria.
Ku akui, aku cukup terkenal di sekolah. Banyak pria mendekatiku dan mengajakku kencan. Mungkin karena wajah blasteranku yang cantik dan rambutku yang panjang kecoklatan. Intinya aku benci mereka, tidak adakah gadis cantik lain selain aku? Kenapa aku yang selalu di ganggu. Aku benci mereka semua.
Sampai akhirnya, dia datang.
Pagi itu, aku berjalan memasuki gerbang sekolah. Seperti biasa, kebanyakan pria selalu tersenyum dan menatap ku dengan pandangan yang menjijikkan.
Kemudian, aku melihat ada 1 siswa laki-laki yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ia berjalan di depanku begitu saja, tanpa melirikku sedikitpun. Aku rasa dia cukup berbeda dengan laki-laki lain yang ku tahu. Siapa dia? Anak baru kah?****
Setelah seharian kami belajar dan aku selalu dibuat penasaran oleh anak baru yang ternyata sekelas denganku itu, akhirnya bel pulang pun tiba.
"Sepertinya ia cocok untuk ku jadikan teman. Jadi kalo ada yang nyoba ajak aku kencan, aku bisa bilang kalo aku sudah punya pacar" pikirku.
Diam-diam aku mengikutinya dari jarak yang cukup jauh. Sebelum aku mendekatinya, aku memikirkan bagaimana caranya agar ia mau ikut denganku.
Ah, iya. Setauku, anak laki-laki itu pasti suka kalo di ajak ke warnet. Dia pasti mau, apalagi di ajak gadis secantik aku. Tapi apa sungguh akan berhasil? Apa salahnya mencoba lebih dulu.
Kemudian aku mulai berjalan cepat mendekati Edgar. Seperti nya dia tidak sadar dengan kehadiranku.
"Hey!?" Ku coba mengagetkannya, tapi sayangnya aku gagal. Ia tak memperlihatkan respon apapun.
"Siapa?" Tanya Edgar sambil kembali membuang padangannya kedepan.
"Hah? Masa kamu lupa? Kita ini sekelas."
"Oh, maaf." balasnya singkat. Ternyata dia cukup menyebalkan juga.
"Sendirian aja?" Tanyaku lagi mencoba untuk berbasa-basi.
"Kelihatannya?"
Aargh!! Dia benar-benar pria yang dingin. Apa ada perempuan yang bakal menyukai nya?
"Hmm, kamu mau langsung pulang?" Tanyaku, ia hanya menjawab dengan anggukan pelan tanda tak peduli padaku. Hey! Ini pertama kalinya aku dicampakkan oleh pria.
"Yah, sayang banget."
"Memangnya kenapa?" Ujarnya sambil menoleh kearahku. Wah, akhirnya dia merespon.
"Padahal aku mau mengajakmu ke warnet. Ada artikel yang mau ku cari untuk tugas minggu depan." Jawabku, Edgar mulai menghentikan langkahnya.
"Warnet?"
"Iya, memangnya kenapa?"
Grebb!!
Tiba-tiba Edgar menggenggam tanganku erat, itu sangat mengejutkan. Kemudian ia menarik tanganku dan mencoba membawaku ke suatu tempat."Hey, kau mau kemana?" Tanyaku sambil berusaha menyamakan langkah dengan Edgar.
"Ayo bawa aku ke tempat itu." Ujarnya penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Husband
RomanceAku mencintainya seperti seorang kekasih, atau seorang adik? ##################### Karena janji antara kakeknya dengan teman lamanya, sebagai cucu pertama, Andini (22th) harus menjalani sebuah perjodohan dengan seorang Pria muda bernama Edgar (17th)...