Hanya sepenggal cerita tentang ke-kiyowo-an Min Yoongi, rapper manis dari BTS yang terkenal akan swag, mager, dan Tongue Technology-nya.
"Kutegaskan sekali lagi, I'M NOT F*CKING CUTE! YOU KNOW?!" - MYG
Pair...? Ini bromance ¯\_(ツ)_/¯
(Dengan unsur...
"Bisakah aku memakan rambutmu, Yoongichi? Kau tampak seperti permen lolipop." lirih Seokjin dengan wajah memelas. Yoongi menatap jijik pada hyung tertua.
"Beli saja sendiri kalau mau makan." balas Yoongi pedas. "Kalau begitu, aku ingin ke studio dulu. Ada beberapa track lagu yang belum selesai." semua member mengangguk.
"Hyung...?" Jungkook masuk ke studio Genius Lab dengan seringai nakalnya.
"Aaah! Jungkook! Jangan masuk diam-diam seperti itu!" Yoongi berbalik dengan seruan kaget. Mata kucingnya yang biasa merem kini melebar karena terkejut bersamaan dengan mulutnya menganga kecil. Membuat guratan wajah yang imut dan Jungkook menahan senyum gemas.
"Maaf hyung. Aku hanya ingin menyeretmu pulang. Agar kita bisa segera makan malam bersama dan nonton film!" Yoongi cemberut dan menyilangkan tangannya.
"Aku masih sibuk, Kook-ah. Ada bebe-"
"Blah blah blah. Aku tidak mau tau, hyung. Pokoknya hyung harus ikut juga!" untung sayang. Kalau tidak, Jungkook sudah tinggal nama :')
"Jungkook... aku masih harus menyele- hei hei HEI! YAK MAKNAE SIALAN! TURUNKAN AKU SEKARANG JUGA!" jungkook kini membopong Yoongi di pundaknya tanpa memerdulikan namja yang kini bergerak-gerak meminta kebebasan.
"Kalau tidak seperti ini, kau akan gila kerja hyung!" kekeh Jungkook kemudian melangkahkan kakinya menuju dorm. Ia dengan mudah mengabaikan tatapan aneh dari pada staff yang bekerja di agensi.
Sesampainya di dorm, Jungkook menurunkan Yoongi ke sofa. Membuat namja berusia 24 tahun itu meringis kecil. Kemudian ia menatap tajam pada Jungkook yang tertawa.
"Kau ini! Dasar Maknae laknat. Suka sekali menistakan diriku. Kau membuatku terlihat seperti yeoja tadi!" seru Yoongi menggebu-gebu pada namja bergigi kelinci didepannya.
"Kau membawa Yoongi-hyung pulang, Kookie?" tanya Taehyung yang baru keluar dari kamarnya. Jungkook mengangguk dan tersenyum bangga.
"Kau tidak akan bisa, hyung." Taehyung mendengus.
"Dasar maknae sombong. Badan saja bongsor, tapi hati hello kitty." ledek Taehyung sambil terkekeh.
"Yak! Mau kugelitik kau, hyung? Sini! Kemari!" kedua namja itu kemudian main kejar-kejaran sekeliling dorm.
Mereka dengan riang bermain, mengabaikan teriakab cempreng Seokjin, teriakan Hoseok, dengusan Namjoon, dan tawa Jimin.
Yoongi menatap semuanya dengan senyuman sayang. BTS sudah seperti keluarga baginya. Mereka yang selalu mendukungnya saat keluarganya belum menerima impiannya. Mereka... sangat berharga untuk Yoongi.
Lamunan Yoongi terbuyar ketika ia merasakan dua lengan memeluknya dari belakang. Yoongi mendongakkan wajahnya ke atas dan melihat Jungkook yang menciumi rambutnya.
"Hmmm... sudah kuduga, baunya seperti marsmellow." maknae itu kemudian duduk disamping Yoongi dan dengan seenak gigi kelincinya memindahkan Yoongi untuk duduk dipangkuannya.
Wajah Jungkook kemudian menenggelamkan diri ke rambut biru Yoongi dan bersenandung lembut. Namja yang lebih tua entah kenapa tidak bisa menolak perbuatan Jungkook.
"Kau sangat wangi hyung. Seperti bayi." Yoongi mendengus. Tadi dikata marsmellow, sekarang kenapa malah dikata bayi? Jungkook memang.
Yoongi kemudian merasa kantuk mulai menyerangnya kembali. Ia mencari posisi nyaman dipangkuan Jungkook dan menyandarkan kepalanya miring ke leher Jungkook.
Jungkook masih betah bergemelut dengan surai blue Yoongi sambil mengeratkan pelukannya. Sweater putih kebesaran Yoongi dengan rambut birunya adalah perpaduan yang pas dan Yoongi tampak sangat soft dimata Jungkook.
Ia jadi ingin selalu bermanja-manja dengan Yoongi.