one

552 58 2
                                    

"qi,tolong bilangin lucas tugas kelompok yang bagian dia suruh kumpulin ke gue"

gue mencolek dan berbisik ke yuqi,teman sebangku gue. dia mendecak kesal,karena emang perantara ngomong gue sama lucas ya yuqi

"ngomong sendiri kenapa sih la?" gue ketawa pelan,biar gak kedengeran guru

"lo tau kan dia gimana ke gue,qi. gue juga gak paham. kalo misalnya dia ramah mah gue bakal bilang langsung ke dia"

yuqi mendesah pasrah,lalu mulai membisikkan kata kata yang tadi gue ucapkan. lucas senyum kecil terus mencari cari sesuatu didalam tasnya

"nih"

yuqi memberikan kertas kertas yang tadi berada didalam tas lucas. "thanks" bisik gue pelan

yuqi ngangguk pelan terus kembali fokus ke pelajaran. tapi,ditengah tengah pelajaran ada suara yang membuat kita semua jadi gak fokus

"pak saya ke toilet ya?"

itu lucas. dia mengacungkan tangannya dengan sangat tinggi dan berbicara dengan suaranya yang keras membuat seisi kelas menengok ke arahnya

"kamu tuh kerjaannya keluaaar terus lucas. gak ada! duduk diam ditempat dan perhatikan bapak menerangkan!"

lucas kembali menurunkan tangannya dengan muka sedikit kesal "yaelah pak! saya keluar juga gak ganggu yang lain belajar! cepet pak saya kebelet nih,apa perlu saya pipis di muka bapak?"

seisi kelas tertawa mendengar perkataan lucas barusan yang sebenernya menurut gue biasa aja

"kamu tuh ya!"

"ih maaf atuh pak,makanya bolehin saya pipis ya? ya allah pak gak lama buset dah janji!"

pak taemin memijat keningnya pelan "ya udah sana terserah kamu aja deh saya pusing"

lucas keluar kelas dengan bangganya. seluruh mata melihat ke arahnya yang tersenyum dengan pede keluar dari kelas. matanya menangkap mata gue,dan dalam sepersekian detik tatapannya langsung berubah menjadi dingin lalu bergegas keluar kelas

gue mendesah pasrah dan menelungkupkan kepala gue ke atas meja. memejamkan mata dan berusaha untuk tidur. tapi yuqi berbisik di telinga gue

"banyak banyak bersabar la,gue tau itu gak gampang"

gue mengangguk pelan. mata gue terasa lelah,antara mengantuk atau ingin mengeluarkan sesuatu

gue mengusap pelan muka gue dan mencoba untuk tertidur. untungnya,pak taemin ini orangnya santai kalo ada yang tidur. asal gak berisik dan gak keluar keluar aja

"udah tidur aja gak apa apa" yuqi mengelus pelan pundak gue yang hanya gue balas dengan anggukan

kira kira,
kenapa lucas dingin banget ke gue tapi gak dengan yang lain?

pertanyaan itu terus terngiang di otak gue,sampai akhirnya membawa gue ke alam mimpi

❄️❄️❄️

gue terbangun tepat jam 12,dimana orang orang lagi bersiap di masjid sekolah buat sholat dzuhur jamaah. tapi gue emang lagi halangan sih

dikelas bener bener gak ada orang,cuma ada gue disini. gue mengucek mata dan gak sengaja nyenggol sesuatu

sebuah sticky notes dan 2 choco crunch snack bar terletak di meja gue. gue membaca sticky notes nya dengan teliti

maaf ya. jangan nangis
-l

dahi gue mengernyit melihat inisial itu. L? siapa?

karena memang perut gue sedang ingin makan,gue membuka snack bar gue bungkus pertama. tapi gak lama,gue melihat lucas masuk ke dalam kelas

dia menatap gue dan tersenyum kecil. lah tumben?!! senyumnya tidak hilang hingga dia sampai di bangkunya

"cas,lo lihat yang naro ini gak?"

gue memberanikan diri bertanya kepada manusia terdingin dan terkejam sedunia demi mengetahui siapa yang memberi gue snack bar favorit gue ini. dia menjawab cuma dengan mengangkat kedua bahunya

"serius?" ulang gue lagi

"lo ga liat? gue aja baru masuk tadi"

gue tersenyum getir denger nada suaranya yang dingin "habis sholat?"

"iya"

"oh" jawab gue mengantung. gue melihat dia membawa novel yang akhir akhir ini mau gue beli

"cas"

"apa"

posisinya dia masih memunggungi gue,gak mau berbalik badan bahkan untuk sekedar melihat muka orang yang sedang berbicara dengannya. dia sebenernya kenapa sih? apa gue bikin salah di kehidupan yang sebelumnya?

"hh,itu.."

"apa sih?" dia menghentikan kegiatannya sebentar,tapi tetep gak mau ngelihat gue

"novelnya,udah selesai baca?"

"oh,kenapa?"

"mau pinjem"

dia diem sebentar,terus melihat bukunya. "belom ya? oh ya udah maka—"

tanpa diduga dia berbalik lalu melempar novelnya ke meja gue "pinjem aja kalo mau" lalu langsung pergi keluar kelas

what's wrong with lucas?

cold | lucas wongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang